Agen Poker Indonesia
  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

Cerita sex - Pemerkosaan Brutal

Pemerkosaan Brutal


Agen Poker Terpercaya - Di sebelah kamar Almira adalah kamar Miranda. Miranda termasuk seorang perempuan yg berkulit putih bersih juga. Mirip dgn Almira, memiliki tubuh yg langsing semampai, akan tetapi dgn buah dada yg lebih membulat dan bokong yg lebih padat berisi.

Waktu Parto dan Steven mengetuk pintu dan mengucap salam, Miranda sedang mendengarkan musik mp3 seraya membaca sebuah novel.

“Wah tumben ada yg dateng malam-malam. Siapa ya?” pikirnya. Miranda waktu itu menggunakan terusan batik. Dia buru-buru mengecilkan suara mp3 dari laptopnya dan meletakkan novel di meja. Tak lupa dia menyambar kerudung coklat untuk dia pakai sebelom membuka pintu.

Begitu pintu dibuka, Miranda kaget melihat kedua laki-laki yg tak ia kenal. Kedua laki-laki itu pun langsung memaksa masuk dan mendekap tubuh Miranda.

Akan tetapi Miranda bukan perempuan sembarangan, dia adalah pemegang sabuk coklat beladiri judo Waktu Steven maju dan mencengkram lengan irinya, dgn refleks yg sudah terlatih hempaskan tangan Steven yg mencengkram lengannya seraya kemudian membanting Steven ke samping. Parto yg menyaksikan kejadian itu buru-buru menutup pintu dan menguncinya.

Terkejut mendapatkan perlawanan, Steven bangkit lagi dan mencoba merengkuh terusan Miranda. Akan tetapi kembali Miranda berhasil mengelak bahkan kembali membanting tubuh Steven. Untungnya dia jatuh ke ranjang sehingga tak terlalu merasakan sakit.

Steven tak menyerah. Kali ini dia berusaha menjaga jarak dari Miranda dan mencoba melancarkan pukulan jab yg berhasil ditangkis Miranda.

Di sinilah kecerdikan Parto, dia bergerak cepat ke belakang tubuh Miranda, kemudian menendang punggung Miranda sehingga dia terjengkang ke depan.

Dari depan Steven langsung melancarkan tendangan lurus. Miranda yg kaget ditendang dari belakang tak sempat menangkis sehingga kaki Steven bersarang di perut Miranda. Perempuan itu terduduk menahan sakit.

Melihat Miranda mulai tak berdaya, Parto dgn cepat menarik baju perempuan itu dari belakang. Miranda terangkat berdiri seraya menahan perih di lambungnya. Kemudian Parto menghempaskan tubuh Miranda ke ranjang.

”Sialan nih bocah, berani-beraninya ngelawan gue,” ujar Steven. Steven yg kesal kerana dibanting Miranda dua kali langsung menindih tubuh Miranda di ranjang. Miranda tak bisa fokus untuk melawan kerana menahan sakit di perutnya.

Steven langsung menduduki perut Miranda yg terlentang dan membuka kedua tangan Miranda ke kanan dan kiri. Miranda baru akan teriak waktu sebuah tamparan keras mendarat di pipi kirinya.

Bandar Ceme - Pipinya langsung merah bekas tangan Steven. Dari belakang Parto langsung memasang lakban di mulut Miranda.

Dalem kondisi ini, Miranda menjadi tak berdaya. Perutnya kesakitan dan diduduki Steven, sementara pipinya panas dan perih kerana ditampar dia tak bisa berteriak. Plak… sekali lagi Steven menampar pipi kanan Miranda kerana masih kesal dibanting oleh Miranda.

“Udah Steve, ntar abis mukanya. Sayg cantik-cantik gitu,” sergah Parto pada Steven.
Steven tersadar dari amarahnya, kemudian ia mulai menikmati kecantikan paras Miranda yg mulus. Terlihatnya mulutnya sedang merintih kesakitan dalem bekapan lakban, air matanya mulai mengalir.

Parto terus bekerja. Dia mengikat kedua tangan Miranda di atas kepala Miranda. Setelah itu dia mulai melepaskan celananya.

”Steve, gue duluan ya. Kau pegang dulu lah perempuan ini,” ujar Parto pada Steven.
”Oke, kau duluan lah, aqu nanti belakangan, biar puas kukerjai dia,” jawab Steven.

Maka Steven bergerak ke atas memegangi tangan Miranda, sementara Parto mulai mengangkat terusan batik Miranda hingga pinggang.

Parto dgn cekatan menurunkan celana training yg dipakai Miranda dan celana dalem kremnya. Parto sengaja meninggalkan sepasang kaus kaki terpasang di telapak kaki Miranda.

Kemudian ia kangkangkan kaki Miranda sedapatnya. Maka terlihatlah kemaluan Miranda yg masih tertutup rapat dihiasi rambut-rambut halus di atas dan sampingnya. Seperti halnya Almira, Miranda memiliki kemaluan yg berwarna putih seperti kulit tubuh lainnya.

Mulut Parto mulai menyosor kemaluan itu, kedua ibu jarinya menarik ke samping bibir kemaluan luar Miranda, sementara lidahnya berusaha menguak bibir dalemnya agar merekah.

Merasa bagian kehormatannya mulai dikerjai, Miranda mulai sadar dari perihnya dan berusaha berontak, akan tetapi waktu itu pula ia menerima tamparan lagi di pipi dari Steven sehingga ia kehilangan kekuatan lagi.

Parto terus berusaha melumuri kemaluan Miranda dgn ludahnya hingga licin. Baru kemudian dia terduduk mendekatkan kemaluannya yg sudah ngacung ke lobang kemaluan itu.

Diarahkannya moncong meriam itu ke target sasaran, dan mulai ia dorong pelan-pelan. Ia terus berusaha mendorong seraya kedua tangannya menahan kedua paha Miranda yg bulat supaya tak menutup.

Miranda berusaha bergerak menghindari sesuatu yg menerobos di lobang kehormatannya, akan tetapi bagian atas tubuhnya ditekan kuat-kuat oleh Steven.

Parto terus berusaha mendorong hingga perlahan mulai masuk. Kepala kemaluannya mulai menguak bibir dalem kemaluan Miranda. Perlahan kepala itu mulai tenggelam dan berusaha menembus selaput yg menghalangi.

Terus dia tekan hingga akhirnya selaput itu berhasil dia tembus. Kemudian masih terus ia tekan hingga batang kemaluannya mulai ikut masuk.

Miranda berusaha terus bergerak akan tetapi kakinya ditahan kuat-kuat oleh tangan Parto. Hingga akhirnya semua kemaluan Parto masuk ke kemaluan Miranda.

Kemaluan Parto merasakan dekapan yg sangat erat dari kemaluan Miranda, dekapan kemaluan perawan yg sudah lama ia tak rasakan sejak memerawani isterinya. Ia tarik sedikit kemaluannya, kemudian dia dorong lagi.

Semua ia laqukan perlahan untuk menikmati setiap gesekan kemaluan Miranda pada kemaluannya. Makin lama sodokannya makin cepat.

Waktu ia membuka mata maka terlihat perempuan pelajar yg manis dan masih berkerudung melenguh setiap ia sodokkan kemaluannya. Pemandangan itu terlihat sangat erotis baginya.

Buru-buru dia angkat terusan Miranda hingga Bhnya tersembul, langsung ia angkat pula BH itu ke atas sehingga kedua buah dada Miranda mencuat. Dia remas-remas kedua buah dada itu seraya mempercepat sodokannya.

Kombinasi antara pemandangan yg erotis ditambah ketatnya dekapan kemaluan Miranda pada kemaluannya membuat Parto tak tahan lagi. Maka ia semprotkan dgn kuat maninya di dalem kemaluan Miranda.

”Ah, kemaluan perawan, peret banget Steve,” ujar Parto seraya terengah-engah.

“iya, apalagi perawan galak kayak gini. Kau cepatlah gantian, aqu juga sudah tak sabar,” jawab Steven.

Sebenarnya tanpa dipegangi pun Miranda sudah sulit untuk melawan, alasan rasa sakit di kepala dan perutnya, ditambah lagi di kemaluannya membuat dia malas bergerak. Akan tetapi Parto dgn sigap menjaga tubuh Miranda sementara Steven melampiaskan hajat mesumnya.

Agen Poker - “Hei, jangan lupa kau rekamlah dgn HPmu adegan ini,” ujar Steven mengingatkan. Maka Parto langsung mengeluarkan HPnya untuk merekam adegan mesum Steven memperkosa perempuan cantik ini.

Steven tak banyak basa-basi. Langsung ia keluarkan kemaluannya, dan ia gesekkan ke permukaan kemaluan Miranda.

Sesekali ia meraba rambut halus di atas kemaluan itu, kemudian dia cabut beberapa helai dgn kasar, membuat Miranda makin kesakitan dan meninggalkan ruam merah di bagian yg dicabut.

“Rasakan kau perempuan galak,” umpat Steven.

Kemudian Steven langsung memasukkan kemaluannya ke lobang kemaluan Miranda dan mulai menyodokkan dgn keras dan cepat. Ibu jari tangan kirinya menekan-nekan daerah chlitoris Miranda sementara tangan kanannya mencubiti ujung pentil kanan dan kiri Miranda bergantian.

Hal ini membuat Miranda terlonjak-lonjak akan tetapi bila ia mulai melawan waktu itu pula Parto menahan tubuhnya dan sesekali menampar parasnya. Steven terus melaqukan perbuatannya seraya tersenyum puas, berusaha mengerjai perempuan yg sudah membantingnya itu.

Steven tak lama bertahan kerana peretnya kemaluan Miranda. Begitu merasa akan keluar maninya, ia langsung meloncat dan membuka lakban penyumpal mulut Miranda.

Ia arahkan kemaluannya ke mulut Miranda yg ia buka paksa dgn tangannya, ia kocok kemaluannya kuat-kuat hingga maninya menyembur deras masuk ke dalem mulut Miranda.

Beberapa semprotan terakhir ia arahkan ke mata dan pipi Miranda. Jadilah paras manis itu berlumuran mani Steven bercampur air matanya.

Akan tetapi setelah maninya habis, tak serta merta ia menarik kemaluannya. Terlihatnya ia masih ingin mengeluarkan sesuatu.

Maka dalem beberapa detik memancarlah air kencing Steven ke dalem mulut Miranda dan ke mukanya. Miranda gelagapan terkena siraman air kekuningan yg sedikit berbau kopi itu. Semua itu terekam oleh HP Parto.

”Biar rasa kau perek galak,” umpat Steven lagi. Parto cuma geleng-geleng kepala melihat kegilaan kawannya itu.

Sementara enam kawanan mesum mulai bergerak mengendap ke lantai dua. Mokas maju paling depan dan Deneb paling belakang. Mereka terus mengendap seraya memperhatikan keadaan sekitar.

Sobirin : Gelap semua kamarnya, cuma kamar nomor sepuluh itu yg diujung yg lampunya nyala. Jangan-jangan yg dua sudah pada tidur.
Michel : Coba kuintip dulu kamar sepuluh.
Michel perlahan mengendap mengintip kamar sepuluh lewat jendela. Kebetulah gordyn jendela itu terbuka. Mata Michel mengintip perlahan, kemudian kembali lagi.
Michel : Ternyata mereka bertiga ada di kamar ujung itu. Bagaimana jadinya?
Aldo : Ya sudah, apabila begitu kita labrak sama-sama. Gimana? –semua mengangguk setuju.
Mokas: Tunggu dulu bentar. Coba kulihat kamar yg lain sebentar ya.
Aldo : Loh, mau apa lagi kau?
Mokas : Ah pokoknya sebentar lah.
Mokas masuk ke kamar delapan yg tak dikunci, kemudian keluar mengambil sebilah cutter.
Mokas : ini akan memudahkan pekerjaan kita.

Maka Aldo yg maju untuk mengetuk pintu kamar sepuluh, yg lain bersembunyi supaya tak terlihat apabila penghuni kamar mengintip lewat jendela. Mokas bersiap dgn cutternya untuk memberikan kejutan.

Elma, Reina dan Yuli memutuskan untuk tidur bertiga di kamar sepuluh, kerana mereka bertiga sedikit penaqut. Elma berparas sangat manis, yg paling manis di antara kelima perempuan di sana.

Kulitnya paling putih, mukanya paling cantik, dan tubuhnya sangat langsing. Yuli juga kulitnya putih, akan tetapi tak seputih Elma. Tubuhnya lebih berisi. Sedangkan Reina kulitnya sedikit coklat gelap, akan tetapi tubuhnya yg paling montok.

Mereka bertiga sedang ngobrol seraya menunggu kantuk sebelom pintu itu diketuk. Elma yg tuan rumahnya kamar langsung berdiri dan menghampiri pintu. Mereka semua berterusan dan segera memakai kerudung begitu tahu ada yg datang.

Elma tak curiga sedikitpun jadi tak perlu merasa melihat melalui jendela dan langsung membuka pintu.

Pintu pun dibuka. Elma terkejut mendapati seorang pria yg tak ia kenal di hadapannya.

”A…ada apa ya Pak?” tanya Elma gelagapan.
Tak sempat dijawab, Aldo langsung mendorong pintu dan Mokas dgn cepat memiting leher Elma seraya menghunus cutter di parasnya.
“Jangan ada yg bergerak, jangan ada yg teriak, ato kawan kalian mati,” ujar Mokas mengancam Yuli dan Reina.
Semua kawanan mesum itu berhamburan masuk kamar dan menguncinya sementara Yuli dan Reina cuma terkejut menganga.
“A…ampun Pak, itu laptop gue di dalem tas dekat meja. itu dompet gue di meja. Jangan sakiti kami Pak…” Elma memohon pada Mokas.
Kawanan mesum itu tertawa terbahak-bahak.
“Kau pikir kami tak sanggup beli laptop hah? Kau pikir kami ga punya duit. Bodoh kau…” jawab Michel seraya tertawa.
“Ba…bapak mau apa Pak? Akan tetapi tolong jangan sakiti kami…” ujar Yuli berusaha membantu Elma.
”Tenang, kami tak akan menyakiti kalian, selama kalian bekerja sama. Mengerti?” ujar Mokas.

Yuli dan Reina cuma mengangguk lemah masih tak paham. Sementara Elma gemetaran kerana ada cutter di depan Steveungnya.

”Kamera, siapkan!” perintah Mokas. Maka Michel dan Deneb mengeluarkan HPnya masing-masing dan mulai merekam.
”Oke, sekarang kalian berdua buka baju kalian!” perintah Mokas pada Yuli dan Reina. Keduanya terhenyak tak percaya dgn apa yg mereka dengar.
”Cepat!!!” hardik Mokas lagi.
”Ja…jangan Pak, jangan…” pinta Yuli lirih.
”Jangan melawan! Apa kalian mau lihat leher kawan kalian ini putus? Cepat buka!!” ancam Mokas lagi. Mokas menguatkan pitingan pada leher Elma sehingga Elma mulai merasa tercekik. Hal ini menyebabkan Yuli dan Reina panik.
”Ba… baik Pak…” ujar Yuli pelan.

Kedua perempuan itu melirik satu sama lain kebingungan, tak bergerak. Akan tetapi Mokas menghardik lagi dan Elma mulai mengaduh kesakitan. Maka Yuli perlahan mulai membuka risleting belakang terusannya. Melihat Yuli melaqukan itu, Reina pun mengikutinya.

”Berdiri kalian berdua,” perintah Michel. Maka Yuli dan Reina pun berdiri di tengah kamar. Kemudian dgn perlahan mereka terus menarik resleting terusan mereka, hingga habis.

“Turunkan terusan kalian, cepat!” perintah Aldo.

Maka keduanya pun dgn sangat malu menjatuhkan terusan mereka di hadapan para lelaki mesum itu. Selama ini mereka selalu berkerudung panjang dan rapi kemana pun, bagaimana sekarang mereka akan bugil di hadapan lelaki yg tak mereka kenal sama sekali.

Maka semua lelaki mesum itu mengeluarkan HPnya untuk mereka atau mengambil foto adegan ini kecuali Mokas yg masih menahan Elma. Kedua perempuan yg berkerudung sedada akan tetapi tak berpakaian kecuali pakaian dalem mereka.

Yuli dgn BH putih dan celana dalem putih, sementara Reina dgn BH pink dan celana dalem hijau.

Michel menyuruh mereka menyingkapkan kerudung mereka ke belakang sehingga bagian dada, perut, pinggang, paha hingga kaki kedua perempuan ini terpampang jelas.

Michel memerintahkan mereka untuk membuka BH mereka, meski dgn ragu dan perlahan akhirnya mereka membuka BH mereka. Terlihat meski kulit Reina lebih gelap, akan tetapi buah dadanya lebih besar daripada Yuli.

Mokas kemudian mendorong Elma ke arah kawannya. Mokas menyuruh Elma mengikuti apa yg dilaqukan Yuli dan Reina. Maka Elma pun mulai membuka terusannya diikuti dgn BH kremnya.

Buah dada Elma adalah yg terkecil di antara mereka, mungkin cuma segenggam telapak tangan, akan tetapi kulitnya benar-benar bening, ditambah sorot lampu kamar yg membuat tubuhnya berkilau keemasan.

”Oke, sekarang kalian buka celana dalem kalian. Cepat!” perintah Mokas seraya mengacungkan cutter pada Elma. Mereka bertiga yg sudah mulai berlinangan air mata tak bisa menolak. Perlahan mereka menurunkan celana dalem mereka hingga mata kaki.

Deneb : Amboi, ini perempuan bening betul, macam marmer saja. –seraya mengelus bokong Elma.
Sobirin : iya nih, kayanya paling bisa merawat diri ni perempuan. Lihat aja jembutnya, paling sedikit, paling rapi. Gak kaya yg dua ini, gondrong hahaha… –yg lain ikut tertawa.

Muka Yuli dan Reina bersemu merah mendengar komentar cabul para lelaki itu terhadap rambut keperempuanan mereka. Mereka terus mengambil gambar ketiga perempuan ini hingga puas.

Mokas : Oke kalian bertiga, berlutut. –ketiganya lalu berlutut menuruti perintah Mokas.
Lalu Michel, Aldo dan Deneb melepas celana mereka hingga kemaluan mereka mencuat. Kemudian mereka mendekatkan kemaluan mereka ke mulut para perempuan itu.
Mokas : Kalian hisap titit yg ada di depan kalian itu seraya kalian jilat. Cepat!!

Ketiganya kebingungan dan merasa jijik, di samping belom pernah sama sekali melaqukan blowjob sehingga tak tahu bagaimana memulai apa yg diperintah Mokas. Akan tetapi di samping rasa jijik, ada juga rasa penasaran kerana ini benar-benar pertama kali mereka melihat kemaluan lelaki dewasa secara langsung.

Batang-batang kokoh kehitaman dgn ujung lonjong meruncing kemerahan itu membuat birahi keperempuanan mereka menjadi terusik, meski mereka adalah perempuan-perempuan yg alim.

Mokas : Cepat atau kawan kalian ini mau kuguet kah? –Mokas mulai menghardik.
Kerana ketiga perempuan itu diam saja, Michel maju dan menempelkan kemaluannya ke bibir Reina.

Reina awalnya enggan, akan tetapi kerana dipaksa Michel dan kepalanya ditarik, maka mulut Reina pun terbuka. Michel mulai memasukkan kemaluannya ke dalem mulut Reina.

Michel : Mana lidahnya? Jilat kemaluanku ini yg benar. Jilat kepalanya. Awas jangan kena gigi, apabila kena kutampar kau –perintah Michel pada Reina.

Reina pun mulai menjilati kemaluan Michel. Yuli mulai melaqukan hal yg sama pada Aldo dan Elma pada Deneb. Sementara yg lain tetap merekam Kerana ketiga perempuan ini benar-benar belom pernah melaqukan hal ini, ketiga lelaki mesum itu tak merasakan kenikmatan yg diharapkan.

Michel : Sudah-sudah, gak enak. Dasar amatiran. –seraya menarik kemaluannya keluar, diikuti kawan-kawanya.
Sobirin : Oke, sekarang kalian bertiga duduk Mengangkang. Cepat!
Ketiga perempuan ini kemudian menuruti perintah itu. Mereka duduk di lantai, akan tetapi mereka merapatkan kaki mereka.

Sobirin lalu duduk dan mencontohkan cara duduk yg dia maksud. Duduk dgn kedua tangan bersandar di belakang, sementara lutut ditekuk dan mengangkang selebar mungkin.

Ketiga perempuan itu tentu tak mau kerana itu akan memperlihatkan daerah keperempuanan mereka dgn jelas. Akan tetapi Mokas kembali menempelkan cutternya ke tubuh Elma seraya mengancam sehingga mereka bertiga terpaksa mengikuti perintah Sobirin.

Kini ketiga perempuan itu benar-benar dipermalukan. Dgn kerudung panjang yg masih menempel di kepala mereka akan tetapi disingkapkan ke belakang, mereka duduk mengangkang seolah memamerkan keindahan buah dada dan kemaluan mereka kepada kawanan mesum itu.

Kawanan mesum itu berebut mengambil foto ketiganya, sementara paras mereka bertiga makin merah padam menahan malu.

Sobirin : Oke, sekarang kalian semua, kencing semua!
Reina : Ga…ga bisa Pak. Malu…
Sobirin : Halah pake malu segala. Mau kalian yg kencing, atau muka kalian mau kami kencingi hah?

Mendengar ancaman itu, ketiga perempuan tersebut berusaha mengikuti perintah Sobirin. Lebih baik pipis saja sekalian malu, toh kemaluan mereka sudah terlihat semua, daripada sudah malu, dipipisi pula. Mulai dari Yuli yg pertama air pipisnya memancar.

Kebetulan memang dia belom pipis dalem beberapa jam sehingga airnya paling banyak dan memancar paling jauh. Disusul Elma dan terakhir Reina yg paling sedikit pipisnya kerana baru setengah jam yg lalu dia pipis.

Air kencing ketiga perempuan itu spontan membasahi lantai kamar Elma yg beralas karpet tebal, dgn aroma khas yg sedikit pesing. Akan tetapi itu tak sampai memadamkan nafsu bejat keenam pria mesum itu, mahal makin membangkitkannya.

Kawanan mesum itu tertawa terpingkal-pingkal melihat pemandangan ini seraya berusaha mengambil gambar close up bagaimana kemaluan mereka memancarkan air seni. Elma memiliki kemaluan yg berkulit bening seperti Almira dan Miranda, beda dgn Yuli dan Reina yg kulit di sekitar kemaluannya sedikit gelap kehitaman, lebih gelap daripada kulit tubuh mereka.

Meski demikian untuk beberapa pria, kemaluan yg sedikit hitam justru lebih seksi daripada yg terang, apalagi apabila disekitarnya dihiasi rambut-rambut yg halus. Michel sampai membantu menyingkap bibir kemaluan Yuli supaya terlihat jelas lobang yg menyemprotkan air seni itu.

Kemudian Marco mengambil alih komando.

Marco : Baik, sekarang kalian menungging semua. Buka tudung kalian.
Ketiganya mulai melepaskan tudung masing-masing sehingga mereka sekarang benar-benar telanjang bulat.

Reina memiliki rambut paling panjang, hampir sepinggang, sementara Yuli dan Elma sama-sama sepunggung.

Marco : Kalian sekarang nungging semua. Buka kaki kalian lebar-lebar.
Mereka dgn ragu mengikuti perintah itu.

Mereka mulai menungging seperti kuda menunjukkan kemontokan bokong mereka, dgn kaki dibuka lebar memperlihatkan keindahaan anus dan belahan kemaluan mereka dari belakang.

Marco mulai meremas bokong Reina dan menjilat anus dan kemaluannya. Reina merasa kegelian dan ingin tertawa akan tetapi ia tahan sekuat tenaga. Aldo melaqukan hal yg sama pada Yuli dan Mokas pada Elma.

Hal ini membuat ketiga perempuan tersebut terserang birahi, dimana dgn mahir ketiga lelaki mesum itu menjilat kemaluan para perempuan ini seraya sesekali meremas buah dada mereka.

Suasana makin memanas, ketiga penjilat tersebut makin bernafsu sementara tak sadar Yuli dan Elma melenguh setiap titik sensitif di kemaluan mereka tersentuh lidah para penjilat.

Penasaran dgn sebelahnya, maka para penjilat itu bergeser posisi untuk menikmati anus dan kemaluan perempuan disebelahnya. Ketiga kawan mereka yg lain juga tak ketinggalan ikut serta, sehingga semua lidah lelaki itu merasakan anus dan kemaluan ketiga perawan tersebut.

Aldo : Yg ini bo-olnya cantik nih, ada kerutan-kerutannya, ada bulunya pula –seraya menunjuk lobang anus Yuli.

Michel : Akan tetapi yg ini sempurna kawan, bening kali lobang bokong ini, tak ada yg hitam-hitam sedikitpun. Seingatku bo-ol perek-perek di tempat langgananku, alamak… hitam semua –Michel cekikian seraya memuji dan mengelus bokong Elma. Yg lain ikut tertawa.

Kemudian ketiga perempuan itu disuruh duduk mengangkang kembali. Bedanya, sekarang Elma disuruh menjilat kemaluan Yuli. Elma pun menurut dan membungkuk mendekatkan mulutnya ke kemaluan Yuli.

Awalnya dia merasa jijik, akan tetapi waktu bokongnya ditampar oleh Mokas, dia langsung menggerakan lidahnya menyapu bagian-bagian kemaluan Yuli. Yuli merasa kegelian sehingga sering menggelinjang dan matanya terpejam.

Entah apa yg dirasakan lidah Elma, cairan keperempuanan Yuli bercampur sisa air seninya, ditambah air liur pada lelaki mesum itu, kini ia harus menjilat semuanya.

Akan tetapi Reina tak tinggal diam, ia disuruh menjilat anus dan kemaluan Elma dari belakang.

Hal ini membuat Elma juga menggelinjang kegelian akibat sapuan lidah Reina. Sementara anus dan kemaluan Reina yg sedang menungging pun tak luput dari jilatan atau rabaan kawanan mesum di belakangnya.

Sudah bosan dgn jilat-menjilat, dan semakin kerasnya kemaluan mereka berenam, maka ditariklah ketiga perempuan itu ke ranjang. Ketiga penjilat itu kini akan menyetubuhi ketiga perempuan tersebut, sementara ketiga kawannya memegangi.

Marco mulai menggesekkan kemaluannya mencari titik yg tepat untuk menerobos kemaluan Reina yg dipegangi Deneb.

Mokas melaqukan hal yg sama pada Elma dipegangi Sobirin dan Aldo pada Yuli dibantu Michel. Maka tak lama terdengarlah jeritan dan erangan ketiga perempuan itu yg diperawani secara bersamaan. Persis yg terjadi pada Almira dan Miranda di lantai bawah.

Maka yg terjadi adalah pesta yg tak dibaygkan sebelomnya. Kerana ketiga perempuan itu sudah tak berdaya melawan, setiap pria mesum bisa menyelupkan kemaluannya di antara ketiga perempuan sementara rekannya membantu memegangi sang perempuan.

Hingga akhirnya keenam pria mesum itu benar-benar dapat merasakan legitnya ketiga liang sanggama para perempuan tersebut.

Perasaan sakit, jijik dan marah di dada ketiga perempuan itu bersatu dgn rasa nikmat yg tak terlawan di selangkangan mereka. Mata mereka terpejam selama dikerjai kawanan itu, akan tetapi mulut mereka tak jarang mengaduh atau mengerang.

Erangan ini justru menjadi hal yg erotis bagi kawanan mesum itu, sehingga mereka makin semangat memompakan kemaluan mereka ke kemaluan ketiga perempuan itu.

Maka tak jelas siapa ejaqulasi di mana. Lobang kemaluan ketiga perempuan itu kini berlumuran cairan mani yg putih kental kemerahan kerana bercampur darah kehormatan mereka.

Sementara tubuh mereka pun basah berlumur peluh, kerana mereka juga merasakan kenikmatan waktu kemaluan kawanan mesum tersebut mengaduk-aduk lobang kenikmatan mereka. Hingga ketiga perempuan itu terkulai lemas di ranjang.

Jam setengah dua belas, kesebelas pria mesum itu sedang berkumpul di ruang tengah, seraya merokok dan minum kopi yg dibuatkan oleh Pak Parmin sendiri. Kesepuluh rekannya terlihat tersenyum puas menikmati malam itu.

Mokas : Min, makasih banyak ya. Aqu tau kau orang yg setia kawan. Tak percuma kita datang jauh-jauh nengok kau, ternyata bisa menikmati perawan-perawan berkerudung itu.

Perkataan Mokas itu diiyakan dan disambut tawa oleh yg lain. Pak Parmin cuma tersenyum kecut.

Mereka terus ngobrol dan tertawa bercanda dgn suara keras sehingga membangunkan Mirna dan Bu Tinah di kamar. Kebetulan kerana malam itu sangat panas, mungkin juga kerana ada aura neraka yg malam itu beredar di rumah itu, membuat Bu Tinah dan Mirna kehausan.

Hampir bersamaan mereka keluar dari kamar masing-masing untuk minum di dapur. Sialnya untuk ke dapur harus melewati ruang tengah sehingga kesepuluh kawanan mesum itu serasa kembali di pancing kejantanannya.

Bu Tinah dan Mirna buru-buru ke dapur menghindari tatapan mata kawan-kawan Pak Parmin yg kurang mengenakkan. Michel yg dari awal sudah kesengsem melihat kemontokan Bu Tinah mulai bangkin nafsu jahatnya. Dia melirik ke Bryan yg juga bernafsu terhadap Mirna.

Michel : Hai Min, kita kan kawan akrab. Berhubung kau sudah serahkan bocah kosmu itu pada kami, bagaimana apabila kau biarkan aqu mencicipi isterimu yg montok itu Min?

Mendengar itu Pak Parmin langsung bangkit dari duduknya ingin menampar Michel, akan tetapi Mokas dan Parto menahan Pak Parmin.

Pak Parmin : Bangsat kamu, awas kamu berani-berani sama isteriku…
Michel : Sak, sudah tanggung nih. Kemaluanku pun ngaceng lagi lihat bokongnya isteri si Parmin, bagaimana menurutmu Sak? –Michel minta persetujuan Mokas.
Parto : iya Sak, udah kepalang tanggung, kita tambah lagi lah isteri dan bocah Parmin itu. Mumpung kita di sini. Gimana yg lain, setuju kah?

Bokep Ful Movie>> andromovie.com

Yg lain menganggukkan kepala tanda mereka juga ingin merasakan bagaimana nikmatnya isteri si Parmin sehingga dia tak pernah lagi ke lokalisasi. Awalnya Mokas tak ingin sejauh itu, akan tetapi atas desakan kawan-kawannya, akhirnya ia setuju juga.

Robert kemudian mengeluarkan lakban dan membekap mulut Pak Parmin, sementara kedua tangannya diikat ke kursi. Mereka lalu menunggu Bu Tinah dan Mirna lewat ruang tengah itu.

Tak lama keduanya, datang. Keduanya langsung terkejut melihat Pak Parmin sudah dibekap dan diikat di kursi dgn sebuah pisau buah terhunus di lehernya yg dipegang oleh Mokas.

Mokas : Bu Tinah, Mirna, ke sini kalian –Mokas menghardik.
Bu Tinah : Bapak… Apa-apaan ini? Kalian apakan pasangankua?
Michel : Maaf merepotkan Bu. Akan tetapi begini, kami ini dulu sama-sama sering ke perekan. Akan tetapi sejak Pak Parmin menikah dgn kau, kenapa Pak Parmin jadi tak pernah ikut lagi. Jadi Bu, sekarang kami ini, istilah ingin mencicipi kenikmatan ibu…
Bu Tinah menggelengkan kepala tanda tak percaya.

Bu Tinah : Ndak, ndak mungkin. Pasangan gue ndak pernah itu ke perekan. Dia bersih kok. Kurang ajar kalian. Sudah bertamu, malah nuduh macam-macam.

Mokas : Kau berdua jangan coba-coba melawan, atau kuguet si Parmin ini.
Melihat pasangannya terancam sebilah pisau, Bu Tinah jadi bingung. Dia ingin teriak keluar, akan tetapi taqut pasangannya menjadi korban.

Bu Tinah : Tolong Pak lepaskan pasangan gue. Dia sudah baik sekali sama kalian. Salah apa dia?
Bryan : Salah dia ya kerana dia punya isteri semontok kau dan bocah perempuan secantik Mirna ini.
Mokas : Bu, kami tak akan menyakiti siapa pun asal ibu dan Mirna mau mematuhi perintah kami. Mengerti Bu?
Bu Tinah : Ndak, aqu ndak sudi nurut perintah kalian. Pergi kalian. –Bu Tinah mulai mengusir.

Kerana Bu Tinah tak menurut, maka Mokas merasa perlu melaqukan sesuatu. Di iriskannya lah sedikit pisau itu ke pipi Pak Parmin sehingga mengeluarkan darah. Melihat hal itu nyali Bu Tinah jadi ciut.

Mokas : Kau dengar ya, aqu ga akan ragu menyayat pasanganmu apabila kau tak nurut. Mengerti kau?
Bu Tinah : i…iya Pak. Ma..af…
Bu Tinah dan Mirna mulai panik melihat darah mengucur di pipi Pak Parmin.
Michel : Nah sekarang kalian nurut kan. Baik, ke sini kau Ani. –Bu Tinah mendekat perlahan bergandgn dgn Mirna. Sementara Michel mulai menurunkan celananya.
Michel : Hisap kemaluanku Ani, seperti kau hisap kemaluan si Parmin. Cepat!!

Bu Tinah disuruh berlutut dan sempat tertegun mendapati kemaluan lelaki lain di depannya. Selama ini kemaluan yg pernah ia lihat dan hisap cuma kemaluan pasangannya.

Kini kemaluan Michel yg lebih hitam dan lebih besar daripada punya pasangannya menunggu untuk ia hisap. Ia sempat bimbang, akan tetapi setelah melihat darah mengucur di pipi pasangannya, ia langsung melahap kemaluan Michel.

Michel merasakan kenikmatan yg unik melihat kemaluannya dikulum oleh isteri kawannya sendiri, seorang perempuan yg berkerudung.

Tak seperti para pelajar tadi, Bu Tinah tentu lebih berpengalaman dalem memberikan oral seks. Michel bisa merasakan jilatan lidah Bu Tinah di kepala kemaluannya dan lobang kencingnya.

Michel : ini baru hisapan top, gak kaya amatiran tadi, udah ga enak, kena gigi terus. Untung tak lecet kemaluanku.

Semua tertawa mendengar pujian Michel. Bryan yg dari tadi sudah tak sabar ingin menikmati tubuh Mirna memanggil Mirna ke dekatnya. Mirna mendekati Bryan perlahan seraya ketaqutan.

Bryan : Hei Mirna, kau lihat apa yg ibumu laqukan itu pada Om Michel, sekarang kau juga laqukan padaqu. ini, hisap! –seraya menyodorkan kemaluannya yg juga sudah mengacung.

Mirna juga belom pernah melaqukan blow job, dan ini juga pertama kalinya dia menghadapi sebuah kemaluan lelaki orang dewasa yg sedang tegak.

Digenggamnya batang kemaluan Bryan seraya gemetaran, kemudian lidahnya mulai menjilati kepala kemaluannya, mencontoh jilatan ibunya pada kemaluan Michel.

Dan kawanan mesum itu mulai berbaris. Aldo, Marco dan Robert di sisi Michel menunggu giliran kemaluannya diservis oleh Bu Tinah, sementara Steven, Parto, Sobirin dan Deneb menunggu giliran diservis Mirna.

Apa yg terjadi sungguh memilukan Pak Parmin, melihat dua orang perempuan kesaygannya harus mengoral kemaluan kawan-kawannya yg keterlaluan.

Tangan-tangan mereka mengelusi kepala Bu Tinah dan Mirna yg masih terbungkus kerudung, kadang ditarik kadang ditekan untuk memberikan efek kenikmatan sendiri pada kemaluan mereka.

Merasa cukup melihat Bu Tinah mengoral kemaluan kawannya. Michel memanggil Bu Tinah ke arah sofa tempat ia duduk dgn santainya di ruang tengah itu.

Michel : Hei Tinah, kemari kau. Sekarang kau buka bajumu itu semua, kecuali kerudungmu ya.

Bu Tinah sebenarnya sudah mulai terangsang kerana matanya baru menikmati empat kemaluan mengacung yg semuanya lebih gagah daripada punya pasangannya. Ditambah keadaan pasangannya yg masih terancam pisau, dia tak pikir panjang untuk mulai melepas terusannya hingga jatuh.

Ternyata Bu Tinah cuma memakai celana dalem dan tak memakai BH kerana dia memang jarang tidur memakai BH. Kerudung pendek yg ia gunakan tak mampu menutupi buah dadanya yg lonjong tanda mulai turun.

Marco : Wah pantas saja Parmin betah tidur sama si Tinah ini, ga pernah pake BH. Kapan saja mau susu, dia tinggal nyeruput hahaha… –kawannya yg lain ikut tertawa.

Michel memainkan HPnya sebentar sehingga tak lama terdengarlah sebuah lagu dangdut darinya.
Michel : Tinah, coba kau hibur kami. Kau berjogetlah ikuti lagu ini. Coba kau liukkan bokong dan pinggulmu ya.

Bu Tinah tak punya pilihan lain kecuali mengikuti perintah Michel. Sebenarnya dia tak pandai menari, maka dia sebisanya saja mengikuti alunan lagu itu.

Aldo : Coba kau buka celana dalemmu itu seraya meliukkan pinggulmu.

Bu Tinah pun mengikuti perintah Aldo. Dia menurunkan celana dalem pinknya pelan-pelan melewati bokongnya, sampai pahanya, terus turun ke lututnya hingga keluar gelang kakinya.

Semua lelaki mesum itu mulai menikmati goygan Bu Tinah yg ternyata lumayan seksi. Bokongnya yg memang bahenol terlihat sangat indah bergoyg waktu diliukkan berputar, mirip goyg inul akan tetapi dgn gerakan yg lebih pelan.

Marco langsung mendekati Bu Tinah dan ikut bergoyg di belakangnya seraya tangannya meremas-remas bokong Bu Tinah dan kemaluannya terkadang di sentuhkan ke belahan bokongnya.Yg lain menonton seraya terus meremasi kemaluannya masing-masing.

Pak Parmin pun sebenarnya cukup menikmati pemandangan ini. Dia tak pernah menygka bahwa isterinya bisa menari seerotis itu. Akan tetapi kehadiran Marco di belakang Bu Tinah seraya menjamah bokong isterinya turut membuat emosinya tetap terbakar.

Waktu lagu habis, Bu Tinah pun dipanggil mendekat ke Michel di sofa. Michel meludahi kepala kemaluannya hingga mengkilap, kemudian menyuruh Bu Tinah mengangkang dan mengoleskan ludahnya di kemaluan Bu Tinah. Bu Tinah sempat menjerit tertahan kerana bagian sensitifnya tergesek tangan Michel.

Lalu Michel berbaring terlentang di sofa dan menyusuh Bu Tinah naik ke atasnya. Bu Tinah sempat ragu. Akan tetapi setelah melirik sebentar ke arah Pak Parmin, melihat pasangannya masih terancam pisau oleh Mokas, dia lalu naik ke atas tubuh Michel.

Bu Tinah mengerti keinginan Michel. Dia menggenggam kemaluan Michel, kemudian mengarahkan kepalanya ke lobang kemaluannya. Maka tak lama, kemaluan Michel pun sudah hilang ditelan kemaluan Bu Tinah.

Bu Tinah bergerak naik turun, kadang berputar, seperti halnya dia melayani Pak Parmin. Matanya terpejam tak ingin melihat paras Michel yg menjijikkan, sementara tangan Michel terus meremas buah dada Bu Tinah.

Tak lama kemudian Marco bergabung, mendorong tubuh Bu Tinah hingga tengkurap dan buah dadanya tepat di mulut Michel.

Sementara Marco mulai meludahi anus Bu Tinah hingga licin. Merasa sudah dicukup, maka didorongnyalah kemaluannya ke anus Bu Tinah. Awalnya Bu Tinah merasa kesakitan kerana ini pertama kalinya anusnya disodomi.

Akan tetapi kerana kenikmatan tersendiri di kemaluannya yg tersesaki kemaluan Michel yg lebih besar dari pada kemaluan pasangannya, ditambah pentil buah dadanya disedoti Michel, sakitnya tak terlalu terasa.

Aldo tak tinggal diam. Dia mendekatkan kemaluannya di mulut Bu Tinah. Melihat hal itu, Bu Tinah mengerti dan mulai mengoral kemaluan Aldo.

Jadilah semua lobang yg ada di tubuh Bu Tinah memberikan kenikmatan untuk kawan pasangannya, kecuali lobang telinga dan Steveung tentunya. Pak Parmin yg menyaksikan dari jauh pun mulai terangsang melihat isterinya terlihat menikmati ketiga kemaluan kawan-kawannya.

Sodokan kemaluan Michel pada Bu Tinah benar-benar menusuk hingga ke hati Bu Tinah sehingga dia mulai tak bisa menahan diri. Dirinya mengerang-erang kenikmatan melalui persetubuhan haram ini. Pinggulnya mulai bergerak tak karuan, kemaluannya mulai berkontraksi hingga tak tertahan lagi, dia mencapai puncaknya.

Baca Cerita Selanjut nya >> entot dengan tukang pijat yang seksi 

Waktu klimaks, gerakan Bu Tinah makin liar. ini membuat kemaluan Michel dan Marco terasa makin tersedot dan terputar sehingga mereka berdua pun tak kuat menahan kenikmatan itu, masing-masing memuncratkan maninya yg tinggal sedikit ke lobangnya masing-masing.

Aldo yg melihat gerakan erotis Bu Tinah pun langsung mengocok kemaluannya kuat-kuat hingga maninya menyembur ke paras Bu Tinah.

Tubuh Bu Tinah lunglai kelelahan, akan tetapi para lelaki langsung melepaskannya hingga Bu Tinah tertelungkup di sofa. Giliran Deneb, Sobirin dan Robert yg mengerjai Bu Tinah, dgn posisi yg sama, akan tetapi kini Bu Tinah terlentang, tak lagi tengkurap.

Deneb di bawah memasukkan kemaluannya ke anus Bu Tinah, Sobirin di atas juga memasukkan kemaluannya ke kemaluan Bu Tinah dan Robert mengocokkan kemaluannya ke mulut Bu Tinah.

Bu Tinah cuma bisa pasrah tubuhnya dihentak-hentakkan dari bawah dan atas dgn kemaluan-kemaluan kawan pasangannya yg mengisi lobang-lobang dirinya.

Pak Parmin tak bisa berbuat apa-apa melihat isterinya mencapai klimaks oleh sodokan kemaluan kawan-kawannya.

Sejujurnya pemandangan isterinya yg bugil dan sering kelojotan seraya mengerang membuat birahinya juga bangkit, akan tetapi perasaan terhina pun menumpuk di dadanya melihat kawan-kawannya menjadikan isterinya lebih hina daripada seorang perek.

Sementara Mirna telah dibopong Bryan ke kamarnya. Seluruh pakaian Mirna dilucuti tak terkecuali kerudungnya. Dihempaskannya tubuh Mirna ke ranjangnya, kemudian Bryan langsung menindih tubuh perempuan itu.

Tubuhnya yg langsing lemah gemulai dan putih mulus sangat kontras dgn tubuh Bryan yg hitam dan gemuk.

Bryan sempat menjilat kemaluannya supaya licin sehingga ia lebih mudah memerawaninya. Mirna berteriak kesakitan waktu kemaluan Bryan mulai menembus keperawanannya, akan tetapi mulutnya dibekap oleh tangan Parto, sementara Steven menyaksikan seraya menunggu giliran.

Begitu Bryan selesai, Steven langsung mengambil posisi terlentang di ranjang itu, kemudian dibantu Parto, Mirna diposisikan di atas tubuhnya sehingga kemaluan Mirna pas menelan kemaluan Steven.

Mirna tak perlu susah-susah menggerakkan tubuhnya kerana Steven terlihat bernafsu menyodok-nyodok kemaluan Mirna dari bawah sementara tangannya menggeraygi buah dadanya yg masih dalem pertumbuhan.

Parto tak tunggu lama langsung mengambil posisi di belakang Mirna,dan berusaha menganalnya. Akhirnya lobang siswi SMA itu terisi depan belakang. Mirna cuma bisa pasrah.

Waktu menunjukkan pukul setengah satu waktu kawanan mesum itu telah kembali berpakaian lengkap.

Bu Tinah terlihat sangat kelelahan tertelungkup di sofa, masih tanpa busana, sementara Mirna di kamarnya menangis sesenggukan menahan perih di kemaluan, anus dan terutama perih di hatinya. Dia sama sekali tak menygkan keperawanannya akan terenggut dgn cara seperti ini.

Mokas : Oke Min, sekali lagi makasih untuk malam ini.
Michel : iya Min, jangan dendam ya. Apabila kau ingin mencicipi isteriku, kau datang saja ke rumahku. Nanti bisa kuatur ya…
ikatan dan sumpalan mulut Pak Parmin sengaja tak dilepas supaya tak melawan, dan biarkan saja isteri atau bocahnya nanti yg membukakan.

Parto : Kapan-kapan kami mampir lagi ya ke sini. Jangan kapok ya… hahaha…
Semua terlihat tertawa puas, dan mereka mulai meninggalkan rumah itu. Mereka memasuki memasuki dua buah mobil X**** yg mereka sewa dari kota J. Mokas menyetir mobil pertama, sementara Robert mobil kedua.

Mereka melihat sekali lagi ke rumah kosan itu, rumah yg telah memberikan mereka kepuasan seksual yg belom pernah mereka dapatkan sebelomnya, kepuasan semu, kepuasaan sesaat, bahkan mungkin, kepuasan terakhir mereka di dunia ini.

*Breaking News – Keesokan harinya*

Dua buah kecelakaan terpisah terjadi di jalan tol C dini hari tadi. Kecelakaan pertama terjadi di km xx dan kecelakaan kedua terjadi di km xx.

Uniknya kedua kecelakaan melibatkan minibus X**** dgn ciri yg sama, yaitu ban depan sebelah kanan lepas dan rem blong sehingga kedua minibus tak dapat dikendalikan kerana dalem kecepatan tinggi dan menabrak pembatas jalan, kemudian terguling beberapa kali sebelom akhirnya terlempar ke luar jalan tol.

Semua korban berjumlah sepuluh orang tewas. Korban tewas merupakan peserta rapat koordinasi sebuah departemen di Jakarta. Belom diketahui apakah kecelakaan ini kerana kelalaian atau sabotase…

Share:

cerita sex - ngentot dengan tukang pijat yang seksi

ngentot dengan tukang pijat yang seksi 


Agen Poker Terpercaya - Suatu hari aku dipanggil pimpinanku ke dalam ruangannya. Aku menduga-duga apa gerangan sebabnya aku dipanggil mendadak begini.

“Duduk, Dik. Tunggu sebentar ya,” katanya sambil meneruskan membaca surat-surat yang masuk hari ini.
Setelah selesai membaca satu surat barulah dia menatapku.

“Begini Dik Anto, besok hari libur nasional. Hari ini apa yang masih harus diselesaikan?” tanyanya.
Aku berpikir sejenak sambil mengingat apalagi tugas yang harus kuselesaikan segera hari ini.


Rasanya sih sudah tidak ada lagi yang mendesak pak, ada beberapa proposal dan rencana kerja yang harus saya buat, tapi masih bisa ditunda sampai minggu depan. Ada apa Pak?” tanyaku.

“Anu, ada tamu dari Kalimantan, namanya Pak Jainudin, panggil aja Pak Jay. Sebenarnya bukan untuk urusan kantor kita sih. Hanya kebetulan saja pas dia ada di sini, jadinya sekalian aja.

Dia menginap di Bekasi. Tadi dia telpon katanya minta tolong agar diantarkan surat yang kemarin Dik Anto buat konsepnya untuk dipelajari, jelaskan aja detailnya. Nanti Dik Anto antar saja ke sana dan bayar bill hotel beliau.

Layani sampai selesai urusannya, kalau perlu nanti nggak usah kembali ke kantor. Besok beliau kembali. Kalau mobil kantor pas kosong, pakai taksi aja soalnya ini penting. Uangnya ambil di kasir!” katanya sambil memberikan memo kepadaku untuk ambil uang di kasir.

Bandar Ceme - Bergegas aku ke kasir sambil cek di resepsionis ada mobil kantor lagi kosong atau tidak. Ternyata semua mobil lagi dipakai. Jadi aku naik taksi ke Bekasi.

etelah sampai di hotel yang dituju, aku segera menemui Pak Jay, dan menyerahkan berkas yang dimaksud. Setelah dia bertanya tentang detail dari berkas tadi, dia katakan bahwa dia sudah mengerti dengan isinya dan setuju. Hanya ada perbaikan redaksional saja.

“OK Dik, nanti saya kabari. Begini saja, konsep ini saya bawa dulu. Perbaikannya nanti menyusul saja. Hanya redaksional kok. Isinya saya sudah paham dan prinsipnya setuju,” katanya.

“Oh ya pak, pimpinan saya sampaikan bahwa bill hotel bapak biar kami yang selesaikan,” kataku.
“Aduh, jadi merepotkan. Sampaikan terima kasih dan salam untuk pimpinanmu, Pak Is” katanya sambil menyalamiku.
“Baik Pak nanti saya sampaikan, selamat jalan”.

Aku kemudian membereskan bill di front office. Tiba-tiba saja petugas hotel memanggilku.

“Maaf Pak Anto ya? Ini Pak Jay mau bicara,” katanya sambil menyerahkan gagang telepon. Kuterima gagang telepon dan dari seberang Pak Jay berkata”Dik, saya lupa kasih tahu. Kebetulan semua urusan saya selesai hari ini jadi saya bisa pulang siang nanti. Dik Anto tunggu sebentar di bawah ya!”

Aku menunggu Pak Jay turun ke lobby. Sebentar kemudian dia sudah datang dan minta dipanggilkan taksi. Kupanggilkan taksi, dia naik dan katanya.

“Terima kasih banyak lho bantuannya”.

Aku menggangguk dan tersenyum saja. Setelah taksinya pergi, aku berpikir kalau dia jadi pulang, sementara bill sudah dibayar penuh sampai besok, sayang rasanya. Biar aja kuisi kamarnya sampai besok, toh besok juga libur. Aku lapor ke resepsionis.

“Mbak, Pak Jay sudah check out, saya pakai kamarnya sampai besok. Tapi tolong beresin dulu kamarnya, saya mau jalan dulu sebentar. Boleh kan?” kataku.
“Boleh pak, silakan saja,” katanya sambil tersenyum.

Agen Poker - Akhirnya saya keliling-keliling di Kota Bekasi. Nggak ada yang aneh sih. cuma sudah lama saja tidak ke Bekasi. Setelah beberapa lama, capek juga rasanya badanku. Aku akhirnya masuk ke sebuah panti pijat tradisional. Siapa tahu dapat massage girl yang oke, setelah dipijat nanti gantian kita yang memijatnya.

Seperti biasa begitu masuk di ruang depan aku disodori foto-foto close up yang cantiknya mengalahkan artis. Mbak yang jaga mengomentari sambil sekalian promosi. Si A pijatannya bagus dan orangnya supel, Si B agak cerewet tapi cantik, Si C hitam manis dan ramah dan lain-lainnya. Aku sih tidak tertarik dengan promosinya. Pilihanku biasanya berdasarkan feeling saja.

Pada saat lihat-lihat foto, ada wanita yang masuk. Kulihat sekilas, kalau dia massage girl di sini aku pilih dia saja.

Kutanya pada yang jaga, ” Mbak, yang tadi barusan lewat kerja di sini juga?”
“Ya Mas, dia baru minta ijin keluar sebentar tadi. Katanya ada sedikit keperluan,” jawabnya.
“Boleh pijat sama dia Mbak?” tanyaku lagi.
“Boleh saja, tapi tarif untuknya agak tinggi sedikit,” katanya sambil tersenyum kemudian menyebutkan rupiah yang harus kusediakan.

Kuiyakan dan disuruhnya aku masuk ke kamar VIP, ada AC-nya meskipun berisik dan tidak terlalu dingin. Sambil menunggu di dalam kamar, kuamat-amati sekelilingku.

Sebuah kamar berukuran 3 X 2 meter dengan sebuah spring bed untuk satu orang dan sebuah meja kecil yang di atasnya ada cream pijat dan handuk. Pintunya ditutup dengan korden kain sampai ke lantai.

Kulepaskan pakaianku tinggal celana dalam saja. Iseng-iseng kubuka laci meja kecil di sampingku. Ada kotak “25” yang sudah kosong.

Baca Juga >  Mbak Nurul Pembantu Cantik Yang Masih polos

Tidak lama kemudian gadis pemijat yang kupesan sudah muncul. Kuamati lagi dengan lebih teliti. Lumayan. Kulitnya putih, tinggi (untuk ukuran seorang wanita) dengan perawakan seimbang. Ia mengenakan celana panjang hitam dan kaus putih. BH-nya yang berwarna hitam nampak jelas membayang di badannya.

“Selamat siang,” sapanya sambil menutup korden dan mengikatkan pinggirnya pada kaitan di kusen pintu.
“Siang,” jawabku singkat.
“Silakan berbaring tengkurap Mas, mau diurut atau dipijat saja”.
“Punggungku dipijat saja, kaki dan tangan boleh diurut”.

Aku berbaring di atas spring bed. Ia mulai memijat jari dan telapak kakiku.

“Namanya siapa Mbak?” tanyaku.
“Apa perlunya Mas tanya-tanya nama segala. Mas kerja di Sensus ya?” Jawabnya sambil tersenyum. Meskipun jawabannya begitu tapi dari nada suaranya dia tidak marah.

Akhirnya sambil memijat aku tahu namanya, Wati, berasal dari Palembang. Pijatannya sebenarnya tidak terlalu keras. Sepertinya dia pernah belajar tentang anatomi tubuh manusia sehingga pada titik-titik tertentu terasa agak sakit jika dipijat.

“Aduh.. Pelan sedikit dong!” teriakku ketika dia memijat bagian betisku.
“Kenapa Mas, Sakit? Kalau dipijat sakit berarti ada bagian yang memang tidak beres. Coba bagian lain, meskipun pijatannya lebih keras tapi kan nggak sakit”.

Kupikir benar juga pendapatnya. Aku sedikit pernah baca tentang pijat refleksi yang membuka simpul syaraf dan melancarkan aliran darah sehingga metabolisme tubuh kembali normal. Ia memijat pahaku.

“Hmmhh.. Ada urat yang sedikit ketarik Mas. Pasti beberapa hari ini adik kecilnya tidak bisa bangun secara maksimal,” katanya.

Memang beberapa hari ini, entah karena kelelahan bekerja atau sebab lain sehingga pada pagi hari saat bangun tidur adik kecilku kondisinya kurang tegang.

Aku tidak terlalu memperhatikan karena pikiran memang lagi fokus untuk menyelesaikan pekerjaan minggu ini. Tangannya beberapa kali mulai menyenggol kejantananku yang terbungkus celana dalam.

Tapi herannya aku sama sekali nggak terangsang. Kucoba untuk menaikkan pantatku dengan harapan tangannya bisa lebih ke depan lagi, tapi ditekannya lagi pantatku.

“Sudahlah, Mas diam saja nanti nggak jadi pijat,” katanya.

Kali ini tangannya benar-benar meremas adik kecilku. Tapi sekali lagi aku heran, karena nggak bisa terangsang. Tangannya kini memijat pinggangku. Ibu jarinya menekan pantatku bagian samping dan jari lainnya memijat-mijat sekitar kandung kemih.

“Penuh.. Beberapa hari pasti tidak dikeluarkan ya Mas? Maklum adiknya juga lagi nggak fit,” komentarnya agak ngeres.
Lagi-lagi tebakannya benar. Aku tidak tahu dia asal tebak atau memang ada ilmunya untuk hal-hal seperti itu.
“Hhh..” kataku ketika ia mulai menekan punggungku, kemudian terus sampai tengkuk.

Aku mulai merasa rileks dan mengantuk. Enak juga pijatannya. Kini kakiku diurutnya dengan cream pijat. Sampai di dekat pahaku dia berkata”Tahan sedikit Mas, agak sakit memang”. Tangannya dengan kuat mengurut paha bagian dalamku. Terasa sakit sekali.

“Uffpp.. Haahh,” kataku sambil menahan sakit.

Kepalaku kubenamkan ke bantal. Setelah kedua belah pahaku diurut terasa ada perbedaan. Kejantananku mulai bereaksi ketika tangannya menyusup ke bawah pahaku.

Pelan tapi pasti kejantananku mulai membesar sehingga terasa mengganjal. Aku agak menaikkan pantatku untuk mencari posisi yang enak. Kali ini dibiarkannya pantatku naik dan tanganku meluruskan senjataku pada arah jam 12.

“Balik badannya, dadanya mau dipijat nggak?”

Kubalikkan badanku. Kulihat keringat mulai menitik di lehernya. Untung ada AC, meskipun tidak bagus, sedikit menolong. Wati mengusap-usap dadaku.

“Badanmu bagus Mas, dadanya diurut ya?”
“Nggak usah, tanganku aja deh diurut,” kataku.

Ia duduk di sampingku dengan kaki menggantung di samping ranjang. Ketika ia meluruskan dan mengurut tanganku kupegang dadanya. Lumayan besar, tapi agak kendor.

“Tangannya..” katanya mengingatkanku.

Tidak berapa lama ia sudah selesai memijat dan mengurut badanku. Aku meregangkan badan. Terasa lebih segar.

“Sebentar saya ambil air dulu Mas,” ia keluar kamar dan kembali dengan membawa air hangat dan handuk kecil.

Dicelupkannya handuk kecil ke dalam air hangat dan dilapnya seluruh tubuhku sampai bekas cream pijat hilang. Kemudian dilapnya badanku sekali lagi dengan handuk yang ada di atas meja kecil.

Aku kembali terangsang ketika dia melap dadaku. Kuperhatikan dia dan kupegang tangannya di atas dadaku. Ia memutar-mutarkan tangannya yang dibalut handuk.

“Kenapa Mas,” bisiknya.
“Ingin dikeluarin supaya nggak penuh dan meluap terbuang,” kataku.

Ia menggerakkan tangan, kode untuk mengocok penisku.

“Nggak boleh emangnya disini ya? Ini apa?” tanyaku sambil membuka laci meja dan menunjukkan kotak “25” yang kosong tadi.
“Mas ini tangannya usil deh. Bukan begitu Mas, bos lagi ada di sini. Dia kesini seminggu dua kali. Dia melarang kami untuk begituan dengan tamu, katanya belakangan ini sering ada razia,” jawabnya.

Kami diam beberapa saat, tensiku sudah mulai turun.

“Begini saja Mas, kebetulan saya juga lagi ingin dan Mas sebenarnya sesuai dengan seleraku dan rasanya bisa memuaskanku. Sekali-sekali ingin juga menikmati kesenangan. Nanti malam saja kita ketemu setelah jam 10 malam, sini sudah tutup”.

Kutanya berapa tarifnya untuk semalam.

Nonton video bokep ful hd > Andromovie.com

“Jangan salah kira Mas, tidak semua wanita pemijat hanya ingin uang saja. Sudah kubilang kalau kita nanti bisa take and give. Just for fun”.

Busyet.. Entah benar entah tidak bahasa yang diucapkannya aku tidak peduli. Malam ini aku dapat pemuas keinginanku yang tertahan selama beberapa hari. Kukatakan nanti setelah selesai kerja kutunggu di hotel tempatku menginap.

Aku kembali ke hotel dan mandi. Sekilas ada keinginanku untuk berswalayan-ria. Tapi kutahan, takut nanti malam jadi kurang greng. Setelah mandi aku kembali jalan di sekitar hotel.

Jalan mulai macet, karena jam pulang kantor sudah lewat. Cuaca agak mendung dan tak lama turun gerimis. Kupercepat langkahku, tapi gerimis sudah mulai lebat. Untung ada sebuah warung tenda.

Sekilas kubaca tersedia STMJ. Boleh juga nih, hitung-hitung persiapan nanti malam. Kupesan satu gelas. Kuseruput perlahan. Rasa hangat menjalari tubuhku. Jahenya terlalu pedas, kulirik penjualnya.

“Di sini STMJ-nya asli Mas, alami. Bukan buatan pabrik jamu, melainkan saya buat sendiri. Jahenya memang sengaja agak banyak biar badan jadi sehat dan tidak mudah masuk angin,”

katanya seolah membaca pikiranku. Kutunggu minumanku agak dingin. Ternyata ramai juga warung ini. Mungkin juga akibat ramuan Bapak penjualnya yang membuatnya dengan bahan alami.

Kembali ke hotel meskipun dengan pakaian sedikit basah, namun kesegaran pijatan dan STMJ membuatku tidak takut masuk angin.

Aku tidak bawa pakaian ganti karena niatnya tidak menginap, hanya melayani tamu kantor. Kulepas bajuku dan dengan tetap memakai celana panjang kubaringkan tubuhku ke ranjang yang empuk.

Enak juga jadi orang kaya. Menginap di tempat yang empuk dan berAC. Namun kupikir lagi, ternyata hidup ini enak kalau dijalani dengan senang hati.

Orang kaya yang punya jabatan tentu tingkat stressnya lebih tinggi dan belum tentu mereka dapat menikmati semua yang ada padanya. Mungkin cocok juga aku jadi filsuf, pikirku begitu sadar dari lamunanku.

Kulihat jam dinding menunjukkan pukul delapan kurang sepuluh menit. Masih ada waktu tiduran dua jam setelah seharian pikiranku agak capek. Badan sih tidak apa-apa, hanya pikiran yang perlu istirahat.

Setengah tertidur aku mendengar ketukan di pintu.

“Tok.. Tok.. Tok..
“Mas Anto, ini Wati,” terdengar suara dari luar.

Upss, aku melompat dari ranjang dan membuka pintu. Setelah kubuka pintu aku tertegun sejenak. Wati tetap memakai kaus yang tadi siang dipakainya dibungkus dengan sweater dan celananya sudah ganti dengan jeans.

Sepatu dengan hak tinggi membuat dia tampak lebih tinggi dan langsing. Kacamata bening nangkring di hidungnya yang sedang. Wajahnya dihiasi dengan make up tipis. Kalau dilihat sekilas seperti Yurike Prastica.

Wati masuk dan melepaskan sweaternya. Aku menutup pintu, menguncinya dan duduk di atas ranjang, lalu ia duduk di sampingku.

Saat itu aku masih termangu, tapi penisku bereaksi lebih cepat dan langsung saja tegak dengan kerasnya. Wati melihat kebawah, ia sengaja melihat dan meraba, mengusap serta memainkan penisku.

Aku mulai bergairah tetapi hanya diam menunggu aksinya. Kurebahkan tubuhku ke tempat tidur, ia terus memainkan penisku.

Dilepasnya kacamata dan diletakkan di meja samping ranjang. Ia berdiri dan melepaskan celana panjangnya. Pahanya yang mulus terpampang di depanku. Kudorong ia dan kupepetkan ke dinding sambil berciuman lembut. Ia mengerang kecil” Ngghngngh..”.

Tangannya membuka celana panjangku dan menariknya ke bawah. Tangannya meremas penisku dan mengeluarkannya dari celana dalamku.

Ia bergerak sehingga aku yang dipepetnya di dinding. Dalam posisi setengah jongkok ia mulai mengulum penisku.

Penisku semakin lama semakin tegang. Ia mengkombinasikan permainannya dengan mengocok, menjilat, mengisap dan mengulum penisku.

Kupegang erat kepalanya dan kugerakkan maju mundur sehingga mulutnya bergerak mengulum penisku. Tangannya meremas pantatku dan menarik celana dalamku yang mengganggu gerakannya. Kurasakan mulutnya menyedot dengan kuat sampai penisku terasa ngilu.

Kuangkat tubuhnya dan kulucuti celana dalamnya. Kaus tipisnya masih kubiarkan tetap di badannya. Sebuah keindahan tersendiri melihatnya dalam kondisi polos di bagian bawah dan kausnya masih melekat.

Belahan payudaranya yang besar membayang di balik kaus tipisnya. Kini aku yang jongkok di depannya dan mulai menjilati dan memainkan clit-nya.

Vaginanya punya bibir luar yang agak melebar. Warnanya kemerahan. Ia terguncang-guncang ketika clitnya kujilat dan kujepit dengan kedua bibirku. Beberapa saat kami dalam posisi begitu.

Tangan kirinya memegang kepalaku dan menekankan ke selangkangannya. Tangan kanannya meremas payudaranya sendiri.

Aku bangkit berdiri dan bermaksud melepas BH-nya. Kucari-cari di punggungnya tetapi tidak kutemukan pengaitnya.

“Di depan.. Buka dari depan,” Wati berbisik.

Rupanya model BH-nya dengan kancing di depan. Kuremas kedua dadanya dengan lembut. Tanganku sudah menemukan kancing BH-nya. Tidak lama dadanya sudah terbuka. Putingnya yang coklat membayang di balik kausnya. Kugigit dari luar kausnya dan Wati mengerang.

Penisku di bawah yang sudah berdiri melewati garis horizontal mulai mencari sasarannya. Tangannya mengocok penisku lagi dan menggesekkannya pada vaginanya.

Kucoba memasukkannya sekarang, namun meleset terus. Kuangkat sebelah kakinya dan kucoba lagi. Tidak tembus juga.

Mulutku masih bermain dengan puting di dalam kausnya. Wati kelihatannya tidak sabar lagi dan dengan sekali gerakan kausnya sudah terlempar di sudut kamar. Tanganku mengusap gundukan payudaranya dan meremas dengan keras namun hati-hati.

Ia menggelinjang. Mulutku menyusuri bahunya dan melepas tali BH-nya sehingga kini kami dalam keadaan polos.

Karena sudah gagal berkali-kali mencoba untuk memasukkan penis dalam posisi berdiri, kudorong dia ke arah ranjang dan akhirnya kudorong dia rebah ke ranjang.

Saat itu aku mulai kepanasan karena gairah yang timbul. Lalu aku menerkam dan memeluk Wati. Perlahan-lahan ia mulai mengikuti permainanku. Kutindih tubuhnya dan kuremas pantatnya yang masih padat.

“Anto.. Kumohon please ayo.. Masukk.. Kan!”

Tangannya meraih kejantananku dan mengarahkan ke guanya yang sudah basah. Aku menurut saja dan tanpa kesulitan segera kutancapkan penisku dalam-dalam ke dalam liang vaginanya.

Kami saling bergerak untuk mengimbangi permainan satu dengan lainnya. Aku yang lebih banyak memegang peranan. Ia lebih banyak pasrah dan hanya mengimbangi saja. Gerakan demi gerakan, teriakan demi teriakan dan akhirnya kamipun menggelosor lemas dalam puncak kepuasan yang tidak terkira.

Setelah sejenak kami beristirahat, kami saling melihat keindahan tubuh satu sama lain gairahku mulai bangkit lagi. Aku memeluknya kembali dan mulai menjilati vaginanya. Dan kemudian memasukkan penisku yang sudah kembali menegang.

Aku menusuk vaginanya, crek.. crek.. crek.. crek.. crokk .. Berulang kali. Ia pun mendesah sambil menarik rambutku. Kami saling bergoyang,

hingga tempat tidur pun terasa mau runtuh dan berderit-derit. Setelah hampir setengah jam dari permainan kami yang kedua kali, Wati mengejang dan vaginanya terasa lebih lembab dan hangat. Sejenak kuhentikan genjotanku.

Kini aku kembali menggenjot vagina Wati lagi. Kami berdua bergulingan sambil saling berpelukan dalam keadaan merapat.

Kuputar badannya sehingga dia dalam posisi pegang kendali di atas. Kini dia yang lebih banyak memainkan peranan. Akhirnya aku hampir mencapai puncak dari kenikmatan ini. Kutarik buah zakarku sehingga penisku seolah-olah memanjang.

“Wati, kayaknya aku nggak tahan lagi, aku mau keluar”.

Akhirnya tak lama kemudian kami mencapai titik puncak. Aku keluar duluan dan tak lama Watipun mendapatkan puncaknya dengan menikmati kedutan pada penisku. Setelah itu kami terbaring lemas, dengan Wati memelukku dengan payudaranya menekan perutku

“Wati terimakasih untuk saat-saat ini”
“Nggak usah To.. Wati yang terimakasih karena, Wati nggak menyangka kamu sungguh hebat. Wati nggak nyangka kamu punya tenaga yang besar. Wati tadi hanya berharap menikmati permainan dengan cepat karena tadi siang pijatanku sudah kuarahkan agar kita bermain dengan cepat”.

Kami tertidur berpelukan dan setelah pagi harinya kami bercinta untuk ketiga kalinya, dan kuakhiri dengan tusukan yang manis, kami saling membersihkan badan dan pulang. Kuantar ia sampai di depan gang rumahnya.

Ketika beberapa hari kemudian kucari dia di tempat kerjanya, tidak kudapati lagi dirinya. Kata Mbak yang jaga di depan dia pulang kampung dan tidak kembali lagi. Ditawarkan temannya yang lain untuk memijatku, namun aku tidak berminat dan langsung balik kanan, back to Batavia.

Share:

Cerita Sex - Mbak Nurul Pembantu Cantik Yang Masih polos


Agen Poker Terpercaya - Nаmаku Rio,Kеbеtulаn mаlаm itu аku mеnginар di rumаh Mbak Nurul, kаrеnа ѕаngking ngаntuknуа аku tеrtidur di ѕоfа. Lаlu Sеkitаr jаm 4 раgiаn аku mеndаdаk tеrbаngun. Nаmun, mаѕih dаlаm kеаdааn tеlаnjаng bulаt уаng tеrtutuр ѕеlimut, tарi Mbak Nurul ѕudаh tidаk аdа di ѕаmрingku. Ah mungkin, diа рindаh kе kаmаr tidur bаrеng dеngаn аnаknуа” рikirku.

Aku bеrdiri dаn mеnсаri сеlаnа dаlаmku, kаrеnа gеlар  gulitа аku bеruѕаhа mеnghiduрkаn lаmрu. Pаѕ… lаmрu mеnуаlа аdа ѕuаrа wаnitа уg mеnjеrit, tеrnуаtа реrеmрuаn itu mаѕih rеmаjа уg umurnуа ѕеkitаr belasan tаhunаn gitu lаh, dаn diа kаgеt kаrеnа mеlihаtku tеlаnjаng bulаt. Aku mеnutuр mulutku dеngаn jаriku, mаkѕudnуа mеnуuruhnуа diаm. KuMbakаti diа dаn kujеlаѕkаn bаhwа аku tеmаnnуа Mbak Nurul, kаrеnа ѕеdаng аku mеnginар diѕini. Diарun mеmаhаmi dаn mеmbеritаhuku bаhwа tаdi diа hаnуа ѕроntаn kаgеt ѕаjа.

Lаlu diа mеnjеlаѕkаn kаlаu diа ѕеbаgаi реmbаntunуа Mbak Nurul di rumаh ini. Kеbеtulаn kаgеtnуа bаruѕаn itu kаrеnа kаgеt mеlihаtku ѕеdаng tеlаnjаng.

Aku tаnуа diа kеnара kаgеt mеlihаtku tеlаnjаng, еmаngnуа bеlum реrnаh рunуа расаr уа…?

Diа mеngаku udаh рunуа расаr, tеtарi bеlum реrnаh mеlihаtnуа tеlаnjаng.

Kutаnуа lаgi, kаlаu расаrаn ngараin аjа ѕаmа diа…? jаwаbnуа jujur kаtаnуа сumа реrnаh сiumаn dаn dirаbа-rаbа ѕuѕunуа аjа, tарi bеlum реrnаh ѕаmраi tеlаnjаng bulаt.

bеrаrti mаѕih реrаwаn dоng…? tаnуаku ѕроntаn

Agen Poker - Diа mеngаnggukkаn kераlа dеngаn mаlu-mаlu. Kuреrhаtikаn mаtаnуа mеlirik kе аrаh реniѕku tарi mаѕih mаlu-mаlu. Aku рurа-рurа ngаk tаu dаn сuеk ѕаjа ѕеrtа ѕеngаjа ngаk buru-buru mеmаkаi сеlаnаku lаgi. Dаlаm kеаdааn tеlаnjаng bulаt dаn mеmintаnуа untuk mеngаmbilkаn сеlаnаku, аku duduk di ruаng mаkаn уg hаnуа bеrbаtаѕ ѕеbuаh bufеt dаri ruаng tаmu.

Diа mеmbаwаkаn раkаiаnku dаn реrtаmа-tаmа аku аmbil сеlаnа dаlаmku уg ѕеngаjа mеmаkаinуа di dераn gаdiѕ реrаwаn itu. Kеtikа аku ѕudаh mеmаkаi сеlаnа dаlаm, gаdiѕ реrаwаn tеrѕеbut ntаh kеnара diа tеrѕаndung kе tubuhku. Dеngаn ѕigар аku lаngѕung mеnаngkарnуа, Dеngаn kоndiѕi ѕереrti itu ngаk ѕеngаjа kаmi bеrреlukаn, wаjаhnуа dаn wаjаhku Mbakаt ѕеkаli. Kulераѕkаn реlаn-реlаn tubuhnуа, kеtikа аku lераѕkаn tаngаn diа mаlаh mеnуеntuh bаtаng реniѕku.

Aааwww… Mааf Mbak ngаk ѕеngаjа” uсарnуа

Aku tеrѕеnуum dаn mаlаh mеngаjаknуа untuk mеmреrmаinkаn bаtаng реniѕku”соbа dеh реgаng lаgi ini Mbak, kаlаu tеgаng раѕti kесе kеlihаtаnnуа”uсарku

Lаngѕung ѕаjа аku mеngаmbil tаngаnnуа уаng mеngаrаhkаn kе bаgiаn bаtаng реniѕku.

Iiiiihhh… tаkut Mas” uсарnуа

Udаh gрр kоk” jаwаbku mеmbuаtnуа tеnаng

kаtаnуа kаmu bеlum реrnаh lihаt ini kаn…? Sеkаrаng kаmu bоlеh реgаng ѕерuаѕnуа” uсарku, diа mаlu dаn mеnutuр mаtаnуа untuk mеmеgаng bаtаng реniѕku.

Sungguh роlоѕ ѕеkаli wаnitа ini” рikirku

Akuрun mеrаѕа nikmаt diѕеntuh оlеh tаngаnnуа, wаlаuрun ѕtаtuѕnуа реmbаntu di rumаh ini tеtар ѕаjа nаmаnуа реrаwаn hаruѕ di соbа. Dаri раdа dараt саbе-саbеаn di luаr ѕаnа, tарi rаѕаnуа udаh рlоng buаt ара…?

Bandar Ceme - Sеtеlаh itu kuаrаhkаn tаngаnnуа mаju mundur mеngurut bаtаng реniѕku, kuаjаri diа саrа mеngосоk реniѕ. Kulihаt diа ѕереrtinуа mеnikmаti bаtаng реniѕku, Kubiѕikkаn kе tеlingаnуа.

Mbak kitа mаin уuuukkk…?

Gаk еnаk kаlаu diѕini, tаkut kеtаhuаn Mbak Nurul” uсарnуа

Yа udаh kitа kе kаmаr ѕеbеlаh аjа уuk…?” аwаlnуа ѕih diа mеnоlаk kаrеnа diа mаѕih lugu-lugu gitu, kаrеnа аku ѕudаh bеrреngаlаmаn mеngаtаѕi hаl ini, ѕеhinggа аku kеluаrkаn kаtа-kаtа mutiаrа”ауо lаh gаk bаkаlаn ѕаkit kоk, nаnti kаlаu ѕаkitрun аku bаkаl bеrhеnti dеh” uсар kаtа mutiаrа mаutku

Akhirnуа diа mеnuruti mаu ku, tаnра bаnуаk рrоtеѕ lаgi kаmi lаngѕung реrgi kе kаmаr ѕеbеlаh. Sаmbil bеrjаlаn аku реrhаtikаn bоkоngnуа уаng аduhаi, tеrlihаt kеntаl ѕеkаli раntаtnуа уаng mungkin jаrаng di rаbа-rаbа оlеh lеlаki lаin. Sеѕаmраi di kаmаr kukunсi рintu dаri dаlаm. Aku mеnуаndаrkаn tubuhnуа di bаlik рintu untuk mеngurut kеmbаli bаtаng реniѕku. tidаk аdа раnduаn уаng аku bеrikаn diа untuk mеngurut, tеtарi di рikir-рikir lihаi jugа diа mеmрrаktеkkаnnуа. Mungkin diа bеrреngаlаmаn dаri ѕumbеr lаin, dаn аku tidаk mеnаnуаkаn hаl itu.

baca juga > bersetubuh dengan pacar di pinggir sungai 

Mbak соbа dеh di еmut аnu ini” uсарku

Diа dеngаn tеgаѕ mеnggеlеngkаn kераlа.

Hауоо lаh… ngаk bаkаlаn kеnара-kеnара kоk” uсарku mеrауunуа lаgi ѕаmbil аku tаrik kераlаnуа kе bаgiаn kоntоlku.

Kеlihаtаn ѕереrti mеmаkѕа, tеtарi ini ѕеmuа аgаr diа mаu mеlаkѕаnаkаn nаfѕuku уаng ѕudаh mеmbаrа. Sеmраt mаѕuk ѕеdikit bаtаng реniѕku, tеtарi аku urungkаn niаt itu lаgi kаrеnа khаwаtir diа mеrаѕаkаn riѕih dаn tidаk mаu lаgi ngеntоt dеngаnku” рikirku jоrоk.

Udаh… Udаh… Mbak” uсарku mеngаkhiri kulumаnnуа

Sеkаrаng kitа duduk di аtаѕ kаѕur уuk… “аjаkku

Kеtikа kаmi ѕudаh bеrаѕа di аtаѕ kаѕur, Kuреluk tubuhnуа еrаt-еrаt ѕаmbil mеnсiumi bibirnуа уаng luсu itu. Sеmеntаrа tаngаnku аktif mеnggеrауаng bаgiаn раntаtnуа, ѕеhinggа аku mеnеmukаn liраtаn сеlаnа dаlаmnуа. kuѕеliрkаn tаngаnku dаn mulаi rеmаѕ-rеmаѕ bаgiаn bоkоngnуа. Mаѕih mеmеgаng bоkоngnуа аku mulаi mеnurunkаn сеlаnа dаlаmnуа аgаr diа bugil jugа ѕереrti diriku. Kаlаu роѕiѕi ѕереrti ini, kоntоlku ѕiар untuk mеnуеrаng bаgiаn mеmеknуа уаng mаѕih реrаwаn.

Kuаngkаt tubuhnуа dеngаn роѕiѕi tеrlеntаng, ѕеhinggа kоntоlku реrѕiѕ di dераn lubаng mеmеknуа. Lаngkаhku tinggаl 1 ѕаjа, mеndоrоng рinggul kеbаgiаn lubаng mеmеknуа. Sеbеlum аku mulаi реrmаinаn ini, аwаlnуа аku gеѕеk-gеѕеkаn dаhulu bаtаng реniѕku kе mеmеknуа. Dеngаn gеѕеkаn ѕереrti itu ѕаjа, kеlihаtаn wаjаh gаdiѕ реrаwаn itu mulаi mеmеrаh. Tаmраk kесаngguаnnуа dеngаn реrmаinаn ѕеkѕ ѕереrti ini.

Tаk mаu wаktu tеrbuаng ѕiа-ѕiа аku mеmbеrikаnnуа iѕуаrаt” Mbak udаh ѕiар…?”tаnуаku

Jаngаn kuаt-kuаt Mbak, аku ngаk mаu ѕаkit” uсарnуа

nonton bokep jav hd > andromovie.com

Aku lаngѕung mеmbukа раhаnуа lеbаr-lеbаr, kulihаt vаginаnуа уg bеrѕih tеrlihаt ѕереrti dаging ѕеgаr dеngаn gаriѕ luruѕ di bеlаhаnnуа. ѕеbаgаi tаndа bеnаr-bеnаr mеmеknуа mаѕih murni. Itilnуа рun tidаk kеlihаtаn, ѕаngking rараtnуа ini mеmеk аku сukuр kеѕulitаn mеmbuаt diа nаnti tidаk mеnjеrit kеѕаkitаn” рikirku. Dеngаn di аwаli mеmаѕukаn kераlа kоntоlku ѕаjа, diа ѕudаh mеngеrаng “Hmmm… Sѕѕhhh” ѕuаrаnуа еntаh itu kеѕаkitаn аtаu kееnаkаn

Dаn ѕеkаrаng kераlа kоntоlku ѕudаh bеrhаѕil mаѕuk kеbаgiаn mеmеknуа, уаng di bаrеngi dеngаn dаrаh mеngаlir di ѕеkitаr mеmеknуа. Aku tidаk mеmbеritаhunуа аgаr diа tidаk mеngсаnсеl реrmаinаn ini.
Bеntаr уа Mbak, tаhаn dikit dulu”uсарku

Iа hаnуа mеngаnggukkаn kераlа.

Pеrlаhаn аku mаѕukkаn lаgi ѕераrо bаgiаn kоntоlku, dаn аkhirnуа bеrhаѕil mаѕuk ѕеtеngаh dеngаn di iringi kеmbаli ѕuаrа dеѕаhаnnуа

“hhhhmmmm… Sѕѕhhhhhh… Aаааhhhh” ѕuаrаnуа

Bеnаr-bеnаr nikmаt mеmеknуа ini, Vаginаnуа уаng bеgitu ѕеmрit mеmbеri kеhаngаtаn di bаtаng реniѕku. Mungkin lаmа kеlаmааn gоуаngаnku mеmbuаt diа mеrаѕаkаn ѕаkit, аku mеmbаtаlkаn untuk mеnеruѕkаnnуа.

Udаh.. Udаh… Mbak, аku саbut аjа уа bеѕоk kitа lаnjutkаn lаgi”uсарku

Iуа оkе dеh Mas, lаgiаn аku udаh kеѕаkitаn jugа” bаlаѕnуа

Kаlаu gitu, kаmu iѕар lаgi уа dek ѕаmраi kеluаr аir mаni” uсарku

Okе Mas ѕini аku iѕар lаgi” tаmbаhnуа

Sеtеlаh bеbеrара mеnit аku di ѕероng оlеhnуа, dаn аkhirnуа аku ѕаmраi di ujung оrgаѕmе.

Awаѕ Mbak,,, аwаѕ…” ѕаmbil аku саbut kоntоlku dаri mulutѕnуа

Crоооtt… Crrоооt… аir mаni itu munсrаt di bаgiаn рауudаrаnуа

Nаh itu nаmаnуа аirmаni Mbak, kаrеnа аir mаni itu biѕа mеnjаdi аnаk. tарi kаmu jаngаn khаwаtir kаrеnа аir mаninуа di luаr dаn kаmu tidаk аkаn biѕа hаmil.” uсарku.

Sudаh рuаѕ dеngаn mаlаm itu, kаmi mеngаkhiri реrmаinаn ѕеkѕ tеrѕеbut dеngаn mаlаm ѕеlаnjutnуа.

аlаu di сеritаkаn сukuр раnjаng, kаrеnа hаmрir 2 аtаu 3 mаlаm аku bаru bеrhаѕil mеmbuаtnуа tidаk реrаwаn lаgi оlеh ѕеnjаtа hаndаlаnku уаng раnjаng bеѕаr.



Share:

cerita sex-bersetubuh dengan pacar di pinggir sungai

bersetubuh dengan pacar di pinggir sungai


Agen Poker Terpercaya - Baru tiga bulan aku dan Jenny berpacaran, namun aku tidak pernah menyangka akan melakukan hubungan kelamin secepat ini dengannya. Pada hari valentine yang lalu, kami sepakat untuk merayakannya di kawasan wisata. Berangkat pada tanggal 13 siang dengan perlengkapan camping yang kubawa (tenda, sleeping bag, alat masak dan logistik untuk 2 hari).

 Sekitar pukul 3 sore kami tiba di lokasi dan aku langsung mendirikan tenda, sementara Jenny terlihat turun ke sungai kecil yang airnya sangat bening. Begitu selesai memasang tenda, aku langsung ikut Jenny turun dengan membawa sekalian peralatan mandi. Kulihat Jenny sedang asyik bermain air di atas sebuah batu besar.

“Mandi gih, ntar kesorean lho”, kataku.
“Dingin ah, lagian mao mandi pake apa?”, tanyanya.
“Pake ini aja”, aku mengulurkan kain pantai biru milikku dan sekalian dengan sabun peralatan mandi.
“Tapi Mas pergi dulu dong, aku mau ganti dulu nich”.

“OK”, aku langsung pergi menuju ke hilir sungai, kira-kira 10 menit kemudian aku kembali lagi dan kulihat Jenny telah asyik berendam di air.

“Dingin nggak?”, tanyaku.
“Lumayan, ayo mandi juga”, ajaknya.
“Ntar deh”.

Sekilas aku melihat kain bali yang dipakai Jenny tersingkap di air sehingga memperlihatkan pahanya. Dadaku langsung berdesir dan berdegup kencang. Entah setan apa yang menuntunku untuk lebih mendekat ke pinggir sungai agar dapat melihat lebih dekat sosok Jenny . “Ayo”, ajaknya lagi. Aku cuma tersenyum.

Agen Poker - Jenny naik ke atas batu dan mulai menggosok badannya. Saat itu mataku tak bisa lepas dari payudara Jenny yang menyembul walaupun telah ditutupi kain bali yang basah. Penisku sudah menegang sejak tadi. Jenny masuk lagi ke air begitu selesai membersihkan badan dan kakinya.

Badan dan kepalanya bersandar ke batu besar yang berada di dalam aliran air dengan mata tertutup. Entah setan mana pula yang merasukiku, aku langsung membuka baju yang kupakai sehingga hanya tinggal celana pendek dan langsung masuk ke sungai. Jenny terkejut dan membuka matanya tapi lalu tersenyum.

“Gak dingin kan?”, tanyanya. “Dingin ah”, kataku sambil mendekati dia. Aku duduk di sampingnya dengan posisi yang sama (bersandar di batu), tangan kami saling bersentuhan sehingga membuat dadaku semakin berdegup kencang.

nonton juga film bokep jav hd >>  andromovie.com
Kuberanikan diri untuk meremas tangannya yang berada di dalam air. Tak ada respon. Kuelus tangannya pelan, semakin ke atas. Posisiku agak miring sekarang. Mata Jenny masih tertutup tapi dapat kurasakan badannya menegang. Rupanya dia juga sudah mulai terangsang.

Kesempatan tersebut tak kusia-siakan. Jenny langsung kurengkuh dan kuhujani dengan ciuman di leher dan terus ke bibir. Dia membalas pelukanku dan mulai meraba-raba punggungku. Bibirnya kukulum, turun ke leher sambil tanganku melepas kain pantai yang sedang dipakainya dan kuletakkan di atas batu. Sasaranku kini adalah payudaranya yang merah merekah.

Putingnya kuisap-isap. Jenny menggelinjang pelan. Tanganku mulai menggerayangi vaginanya. Jenny meremas rambutku dan mengerang. Jenny kunaikkan ke atas batu. Kucumbu mulai dari leher, kemudian payudaranya kembali kuhisap dan tanganku lebih leluasa memainkan vaginanya.

Kuciumi perut dan turun ke kewanitaanya. Kulihat jelas vaginanya berwarna merah ditutupi bulu-bulu yang lebat. Kuciumi dan kelentitnya kumainkan dengan lidah. Badan Jenny menegang dan dia terus mengerang. Kubuka celana pendekku sekaligus dengan CD-nya.

Penisku yang berukuran panjang 18 cm langsung mencuat keluar. Jenny terlihat agak kaget begitu melihatku dalam keadaan bugil di hadapannya. Aku naik lagi ke atas Jenny . Penisku kumainkan di vaginanya. Kepala penisku kugesek-gesekkan di kemaluannya. Jenny mengerang. “Mas…, ohhhmm…”.

Bandar Ceme - Jenny kuangkat lagi ke dalam sungai, kurebahkan di pinggir. Badan kami setengah masuk ke dalam air. Kakinya kurenggangkan dengan kakiku, kemudian sambil meraba-raba dengan tangan kuarahkan penisku ke vaginanya. Dengan perlahan kepala penis kumasukkan. Baru sebatas kepala kulihat Jenny mengerang dan menggigit bibirnya.

Penisku kutarik pelan dan kugesek-gesekkan hanya sebatas kepala yang masuk tadi. Begitu Jenny tenang, penisku kembali kumasukkan setengahnya. Jenny menjerit. Bibirnya langsung kukulum dan penisku kutarik keluar sedikit. Pelan penisku kugoyang-goyangkan sebatas setengahnya yang baru masuk tadi.

Begitu Jenny terlihat mulai menikmatinya, penisku kudorong pelan semakin dalam. Jenny kembali menjerit tertahan dan meremas pundakku. Kali ini penisku kubiarkan agak lama bersarang di vaginanya tanpa kugerak-gerakkan. Bibirnya terus kukulum dan payudaranya kuremas.

Lebih dari 5 menit kemudian aku mulai menggoyang-goyangkan penisku kembali dengan perlahan sambil mengulum payudaranya. Kecipak air terlihat di pinggir sungai karena goyangan tubuh kami. Jenny mulai menikmatinya. Karena berada di dalam air, goyangan kami terasa lain.

Setiap aku menggoyangkan penisku, Jenny membalas dengan menggoyangkan pantatnya di dalam air. Gerakannya pelan karena hambatan di dalam air. Penisku terasa diurut-urut di dalam vagina Jenny. Gerakan kupercepat dan Jenny tetap mengikuti irama gerakannku. “Ohhh…, Masss…, terusss…”, erang Jenny.

“Kamuuu juga terusss.., goyyangkaaan…, oohh…., mmhhh…”. Badan Jenny kuangkat ke atas dengan posisi setengah berdiri. Penisku tetap berada dalam vaginanya. Jenny kupeluk erat sambil terus menggoyangkan pinggulku. Badan Jenny terasa mengejang. Mungkin dia akan orgasme, pikirku.

Goyangan kupercepat. “Ohh…, Mass…, teruss.., ohhh…”, bisiknya. Badan Jenny kuangkat dan kurebahkan di atas rumput lagi, pantatnya kusangga dengan kain pantai yang basah. Penisku langsung kumasukkan ke vaginanya dan langsung menggoyang-goyangkan pinggulku. Kaki Jenny mengapit tubuhku.

Badannya mengejang. Tangannya mencengkeram tubuhku. Gerakan pinggulku semakin kupercepat. “Ohh…, Masshh…”, Jenny menjerit tertahan saat dia mencapai orgasme. Jenny memelukku erat. Pinggulku berhenti kugoyangkan dan penis kukeluarkan dari vaginanya.

Aku mengambil sabun mandi dan mulai membaluri penisku. Aku berbaring telentang disamping Jenny , tangannya kubawa kepenisku dan kukocok. Tanganku kulepas dan Jenny terus mengocok penisku. Badanku mulai mengejang.Tangan Jenny kulepas dari penisku. Jenny kurebahkan kembali dirumput, penisku kumasukkan ke belahan payudaranya dan menggoyangkan penisku.

Begitu terasa aku mau orgasme kembali penis kulepaskan dari payudara Jenny dan membiarkannya sebentar. Begitu aku agak tenang, aku membalikkan tubuh Jenny terlungkup. Kakinya kurapatkan, penisku kumasukkan ke sela-sela paha belakangnya, penisku tidak kumasukkan ke dubur Jenny .

Penisku terus kugoyangkan sampai aku mengalami orgasme. Spermaku keluar di sela-sela pahanya. Aku memeluk Jenny sebentar kemudian membalikkan badannya dan kuciumi dengan lembut. Kami berdua terbaring kelelahan. Kemudian aku bangun dan membersihkan diri dan diikuti oleh Jenny. 

Selesai mandi aku melihat jam menunjukkan pukul 16.45. Berarti kami telah bercinta sekitar 45 menit. Aku dan Jenny kemudian naik menuju ke lokasi tenda.

Share:

cerita sex-kakak iparku sange saat melihat ku

kakak iparku sange saat melihat ku

Agen Poker Terpercaya - Kejadiannya begini, suatu hari rumahku kedatangan tamu dari Padang. Uni Tati kakak tertua istriku. Dia datang ke Jakarta karena tugas kantor ikut seminar di kantor pusat sebuah bank pemerintah. Uni adalah kepala cabang di Padang, Uni menginap dirumah kami.

Dari pada menginap di hotel, mendingan juga uang hotel disimpan buat beli oleh-oleh. Selama seminggu dia tinggal dirumahku. Dari istriku kutau kalau Uni Tati berusia 40 tahun. Suaminya sudah meningal 2 tahun lalu karena kecelakaan. Orangnya cantik, putih, tinggi semampai.

Lebih tepatnya kubilang anggun karena orangnya cenderung diam dan sangat religius. Selama di Jakarta, setiap ada kesempatan aku dan istriku mengajak Uni jalan-jalan, maklum ini kunjungan pertamanya ke Jakarta, biasanya ke mal karena waktunya sempit. Kami sudah berencana pas hari Sabtu akan jalan-jalan ke Taman Safari

Tiba hari Sabtu, istriku ternyata punya tugas mendadak dari kantor yaitu harus mengawasi pameran di Mangga Dua. Gagal deh rencana jalan-jalan ke Taman Safari. Istriku mengusulkan agar aku tetap mengantar Uni jalan-jalan misalkan ke Ancol saja dan pulangnya bisa jemput istriku di Mangga Dua.

Sebetulnya aku agak males kalo nggak ada istriku. Aku merasa risih harus jalan berdua Uni karena orangnya pendiam. Akupun menduga Uni pasti nggak mau. Tapi tanpa dinyata ternyata Uni menyetujui usul istriku.

Pagi-pagi banget istriku sudah berangkat naik KRL dari stasiun Pondok Ranji. Rumahku yang didaerah Bintaro cukup jauh dari Mangga Dua dan Ancol. Sementara menunggu Uni yang lagi jalan-jalan pagi aku sendirian dirumah menyeruput kopi dan merokok. Kami berencana jalan jam 10 pagi.

Agen Poker - Sehabis ngopi dan merokok, aku kembali tidur-tiduran di kamarku menunggu jam. Pikiranku melayang membayangkan kakak istriku ini. Uni Tati sangat menarik perhatianku secara sexual. Jeleknya aku, mulia keluar. Aku tertantang menaklukkan wanita baik-baik, aku tertantang menaklukkan Uni. Mumpung ada kesempatan. Dasar setan selalu mencari kesempatan menggoda.

Kuatur jebakan untuk memancing Uni. Aku buru-buru mandi membasuh badan dan keramas. Dengan berlilit handuk aku menunggu kepulangan Uni dari olahraga paginya. Sekitar 10 menit aku menunggu dibalik horden dan kulihat Uni memasuki pagar depan dengan pintu besi yang agak berderit. Sengaja pintu rumah aku tutup tapi dibiarkan tak terkunci.

Aku berlalu menuju kamarku dan segera memasang jebakan untuk mengejutkan Uni. Aku masuk kamarku dan segera bertelanjang bulat. Pintu kamar kubuka lebar-lebar, jendela kamar juga kubuka biar isi kamar mendapat penerangan jelas.

Kudengar pintu depan berbunyi seperti ditutup. Akupun mulai beraksi. Dengan bertelanjang bulat aku menunggu Uni melewati kamarku dengan harapan dia melihat tubuh dan juniorku yang sedari tadi berdiri tegak membayangkan petualangan ini.

Handuk kututupkan ke kepala seolah-olah sedang mengeringkan rambut yang basah sehabis keramas. Aku berpura-pura tidak melihat dan tidak menyadari kehadiran Uni. Dari bakik handuk yang kusibak sedikit, kulihat sepasang sepatu kets melintas kamarku. Aku yakin Uni pasti melihat tubuhku yang polos dengan junior yang tegak berdiri.

Nafsuku semakin menggeliat ketika kuamati dari balik handuk sepasang sepatu yang tadinya hampir melewati kamarku kini seperti terpaku berhenti didepan kamar tanpa beranjak. Aku semakin aktif menggosok-gosok rambutku dan berpura-pura tak tau kalo ada orang.

nonton film bokep jav hot terbaru >> andromovie.com

Beberapa detik aku berbuat begitu dan aku merencanakan sensasi berikut. Dengan tiba-tiba kuturunkan handuk dan menengok ke arah pintu kamar. Aku pura-pura kaget menyadari ada orang. “E..eee…maaf Uni, aku kira nggak ada orang,” kataku seraya mendekati pintu seolah-olah ingin menutup pintu.

Aku tidak berusaha menutup kemaluanku yang menantang. Malah kubiarkan Uni terdiam memandangi tubuhku yang polos mendekat kearahnya.

Dengan tenagnya seolah aku berpakaian lengkap kudekati Uni dan sekali lagi memohon maaf.

“Maaf ya Uni, aku terbiasa seperti ini. Aku nggak sadar kalau ada tamu dirumha ini,” kataku sambil berdiri didepan pintu mau menutup daun pintu.

Tiba-tiba seperti tersadar Uni bergegas meninggalkanku sambil berkata “i…i…iya , tidak apa-apa…..”. Dia langsung masuk ke kamar belakang yang diperuntukkan kepadanya selama tingal dirumahku. Aku kemudian memakai celana pendek tanpa CD dan mengenakan kaos oblong lantas smengetok pintu kamar Uni.

“Ada apa Andy,” ujar Uni setelah membuka pintu. Kulihat dia tidak berani menatapku. Mungkin malu. Membaca situasi seperti itu, aku tidak menyiakan kesempatan. “Uni, maafkan Andy ya…aku lupa kalau ada tamu dirumah ini,” kataku merangkai obrolan biar nyambung.

“Nggap apa-apa, cuma Uni malu hati, sungguh Uni malu melihat kamu telanjang tadi,” balasnya tanpa mau menatap aku. “Kenapa musti malu? Kan nggak sengaja, apa lagi Uni kan sudah pernah menikah jadi sudah biasa melihat yang tegak-tegak seperti itu,” kataku memancing reaksinya.

“Sejujurnya Uni tadi kaget setengah mati melihat kamu begitu. Yang Uni malu, tanpa sadar Uni terpaku didepan kamarmu. Jujur aja Uni sudah lama tidak melihat seperti itu jadi Uni seperti terpana,” katanya sambil berlari ketempat tidurnya dan mulai sesenggukan. Aku jadi ngak tega. Kudekati Uni dan kuberanikan memegang pundaknua seraya menenangkannya.

“Sudalah nggak usah malu, kan cuma kita berdua yang tau.” Melihat reaksinya yang diam saja, aku mulai berani duduk disampingnya dan merangkul pundaknya. Kuusap-usap rambutnya agak lama tanpa berkata apa-apa. Ketika kurasa sudah agak tenang kusarankan untuk mandi aja. Kutuntun tangannya dan sekonyong-konyong setan mendorongku untuk memeluk saat Uni sudah berdiri didepanku.

Lama kupeluk erat, Uni diam saja. Mukanya diselusupkan didadaku. Payudaranya yang masih kencang serasa menempel didadaku. Sangat terasa debar jantungnya. Perlahan tangaku kuselusupkan ke balik kaos bagian belakang berbarengan dengan ciumanku yang mendarat dibibirnya. Cerita Dewasa

“Jangan Ndy…dosa,” katanya sambil melepaskan diri dari pelukanku. Namun pelukanku tidak mau melepaskan tubuh sintal yang sedang didekapnya. Daam usaha kedua Uni sudah menyerah. Bibirnya dibiarkan kulumat walau masih tanpa perlawanan. Ucoba lagi menyelusupkan tangan dibalik kaosnya, kali ini bagian depan. Tangan kanan yang menggerayang langsung pada sasaran…putting susu sebelah kiri. Uni menggeliat.

Pilinan jariku di payudaranya membuat nafsunya naik. Aku tau dari desiran nafasnya yang mulai memburu. Aku heran juga dengan wanita ini, tetap diam tanpa perlawanan. Mungkin ini style wanita baik-baik. Bagusnya, semua apa yang kulakukan tidak ada penolakan. Seperti dicocok hidungnya Uni menurut saja dengan apa yang kulakukan terhadapnya.

Perlahan kubuka kaosnya, kubukan celana panjang trainings pack-nya, kubuka Bh nya, kubuka CD-nya , Uni diam saja. Kubopong tubuhnya ketempat tidur. Kubuka kaosku, kubuka celana pendekku……..Uni masih diam.

Lidahku mulai bermain disekujur tubuhnya. Dari ujung kepala, turun ke telinga, ke bibir, ke leher…perlahan kusapu dadanya, payudaranya kulumat dengan gigitan kecil…turun lagi kebawah, pusarnya kukorek dengan lidahku….turun lagi ke sekumpulan rambut dan kedua pahanya hujilat-jilat terus sampai keujung jempol kaki. Aku tidak merasa jijik karena tubuh Uni yang putih bersih sangat membangkitkan gairah.

Bandar Ceme - Kukangkangkan kakinya, uni masih diam saja. Tapi kuamati matanya terpejam menikmati sentuhan tiap jengkal ditubuhnya. Baru ketika kudaratkan sapuan lidahku di bibuir vagina dan klitorisnya Uni tiba-tiba berteriak ,” Ahhhhhhhh……..”

“Kenapa Uni….Sakit?,” tanyaku. Uni hanya menggeleng. Dan aktifitas jilat menjilat vagina itu kulanjutkan. Uni menggelinjang dahsyat dan tiba-tiba dia meraung..”Andyyyyyyy… ayo Andy….jangan siksa aku dengan nikmat…ayo Andy tuntaskan….Uni udah nggak tahan,” katanya.

Aku tidak mau berlama-lama. Tanpa banyak variasi lagi langsung kunaiki kedua pahanya dan kutusukkan juniorku kelobah surganya yang sudah basah kuyup. Dengan sekali sentak semua batangku yang panjang melesak kedalam. Agak seret kurasakan, mungkin karena sudah dua tahun nganggur dari aktifitas. Kugenjot pantatku dengan irama tetap, keluar dan masuk. Uni semakin menggelinjang.

Aku pikir nggak usah lama-lama bersensasi, tuntaskan saja. Lain waktu baru lama. Melihat reaksinya pertanda mau orgasme , gerakan pantatku semakin cepat dan kencang. Uni meronta-ronta , menarik segala apa yang bisa ditariknya, bantal, sepre. Tubuhku tak luput dari tarikannya.

Semua itu dilakukan dengan lebih banyak diam. Dan tiba-tiba tubuhnya mengejang, “Ahhhhhhhhhhhhhhhh…….,” lolongan panjangnya menandakan dia mencapai puncak. Aku mempercepat kocokanku diatas tubuhnya. Tiba-tiba aku didikejutkan dengan hentakan tubuhnya dibarengi tanganya yang mendorong tubuhku. “Jangan keluarin didalam ….aku lagi subur,” suaranya tresengal-sengal ditengah gelombang kenikmatan yang belum mereda.

Kekagetanku hilang setelah tau reaksinya. “Baik Uni cantik, Andy keluarin diluar ya,” balasku sambil kembali memasukkan Junior ku yang sempat terlepas dari vaginanya karena dorongan yang cukup keras. Kembali kupompa pinggulku. Aku rasa kali ini Uni agak rileks. Tapi tetap dengan diam tanpa banyak reaksi Uni menerima enjotanku. Hanya wajahnya yang kadang-kadang meringis keenakan.

baca juga >>  ibu tiri yang tidur telanjang di sampingku 

Dan sampailah saatnya, ketika punyaku terasa mulai berkedut-kedut, cepat-cepat kucabut dari vagina Uni dan kugencet batang juniorku sambil menyemprotkan sperma. Kuhitung ada lima kali juniorku meludah. Sekujur tubuh Uni yang mulus ketumpahan spermaku. Bahkan wajahnyapun belepotan cairan putih kental. Dan aku terkulai lemas penuh kenikmatan. Kulihat Uni bagkit mengambil tisu dan meneyka badan serta mukanya.

“Andy…kamu sudah memberikan apa yang belum pernah Uni rasakan,” kata wanita cantik itu sambil rebahan disampingku.

Dengan persetujuan Uni, kami menelpon istriku mengabarkan kalau batal ke Ancol karena Uni nggak enak badan. Padahal kami melanjutkan skenario cinta yang menyesatkan. Kami masih tiga kali lagi melakukan persetubuhan. Dalam dua sessi berikut sangat kelihatan perkembangan yang terjadi sama Uni.

Cerita Bokep – Kalo permainan pertama dia banyak diam, permainan kedua mulai melawan, permainan ketiga menjadi dominan, permainan keempat menjadi buas….buas…sangat buas. Aku sempat memakai kondom biar bisa dengan leluasa menumpahkan sperma saat punyaku ada didalam vaginanya.

“Aku sadar ini dosa, tapi aku juga menikmati apa yang belum pernah aku rasakan selama bersuami. Suamiku itu adalah pilihan orang tua dan selisih 20 tahun dengan Uni. Sampai Uda meninggal, Uni tidak pernah merasakan kenikmatan sexual seperti ini. Sebetulnya Uni masih kepengen nikah lagi tapi tidak pernah ketemu orang yang tepat. Mungkin posisi Uni sebagai kepala bagian membuat banyak pria menjauh.” Cerita Uni sebelum kami sama-sama tertidur pulas. 

Share:

cerita sex - ibu tiri yang tidur telanjang di sampingku

ibu tiri yang tidur telanjang di sampingku 


Agen Poker Terpercaya - Kali ini akan menceritakan ketika tubuh indah Bu Diah yang Telanjang terpampang di sebelahku. Mau tahu kelanjutan ceritanya? Langsung aja yuk

Aku merasa hawa dingin menerpa tubuhku. Aku buka mata, waktu sekitar jam 3 pagi, aku udah tidur selama 4 jam. Tubuh bugilku masih terbaring diranjang. Aku tengok Bu Diah, tubuhnya yang mulus telanjang bulat juga masih tergeletak disampingku. Udah enggak berpelukan lagi seperti waktu mau tidur.

Aku mau cium dia, tapi enggak jadi, aku punya pikiran lain. Aku bangun pelan-pelan, aku berdiri disamping ranjang dekat Bu Diah. Aku amati tubuh molek Bu Diah, rambut ikal, hidung mancung, bibir merah merekah, leher jenjang, buah dada indah sekali besar dan kencang, pentilnya kemerahan mendongak, perut tipis, pinggul serasi, pantat bulat padat, kaki panjang dengan paha mulus indah.

gembulan daging cembung diatas selangkangan itu bukan main menantangnya, garis merah membelah, rambut tipis menghias, itilnya merah sebesar biji kacang tanah bukan berlebihan tapi kemaluan Bu Diah masih seperti tempik anak umur 16 tahunan yang aku pernah tembus beberapa kali.

Nafas Bu Diah teratur, posisi tangan diatas kepalanya dan pahanya terbuka lebar mengundang aku untuk menyetubuhinya. Darahku tersirap tapi aku masih mau memberikan kepuasan mataku untuk menikmati pemandangan langka ini.

Agen Poker  - Pelan aku keluar mengambil rokok, menyalakan dan menghirupnya kembali mendekati Bu Diah yang masih tergolek menantang. Lima menit berlalu ketika rokok pertamaku habis dan aku matikan di asbak. Aku nyalakan rokok kedua, kembali aku puaskan mataku dengan keindahan tubuh mulus wanita, nafasku memburu, rokok aku isap dalam-dalam semakin cepat kemudian aku matikan.

Bu Diah menggeliat sambil mendesis, tangan Bu Diah bergerak pelan, yang kiri memegang susunya sebelah kiri dan tangan kanannya memegang vaginanya, dia bergerak sedikit dengan kepala juga tergoyang kemudian posisinya miring dan kedua tangannya mendekap vaginanya, tubuhnya melingkar memperlihatkan lekuk liku pinggangnya dan bokongnya yang mencuat. Aku pikir Bu Diah lagi mimpi, mimpi bersanggama. Mimpi Bu Diah ini mau aku jadikan kenyataan.

Pelan-pelan aku naik ranjang, kontolku sudah mencuat keras sesudah 4 jam istirahat, aku berada diatas tubuh mulus Bu Diah yang aku balikkan dari posisi miring, aku cium bibirnya. dia buka mata, kaget, tapi dia biarkan bibirku melumatnya, malah dia lebih ganas memagut bibirku,

memasukkan lidahnya kemulutku yang aku sambut dengan lidahku yang kemudian saling menggelitik tangan kiriku menyangga tubuhku yang kanan mengelus buah dada Bu Diah, meremas-remasnya, memelintir pentilnya turun mengelus perutnya yang tipis, pinggang yang ramping, kebawah lagi aku renggangkan paha. Bu Diah, mulutnya terbuka keluar erangan erotis aauucchh. matanya tetap tertutup, birahinya bangit.

Nafsuku memuncak, tangan kanan meremas gundukan vagina Bu Diah, dia mendesis, aku gesek belahan merah ditengahnya dengan jari tengahku, aku usap-usap pelan-pelan, sedikit naik aku sentuh itilnya yang lembut, aku permainkan dengan belaian lembut. Diah lebih keras mendesis. orgasme. basahlah dia dalam keadaan setengah mimpi.

Bandar Ceme - Aku enggak mau mengoral vagina Bu Diah, aku enggak mau lubangnya basah karena liurku, aku mau merasakan kekesatan kemaluannya, aku mau menikmati kesesakan tempiknya. Aku arahkan kontolku yang galak berkepala besar tanpa aku pegang, tangan kananku tetap meremas-remas bokong Bu Diah, dua kali kontolku mencoba menusuk lubang sempit kemaluan Bu Diah enggak bisa. Bu Diah membantu memegang lembut kontolku dan di arahkannya persis menempel liang sanggamanya.

Sesudah pas, dia lepas tangannya, membiarkan kontolku menembus tempiknya yang cembung, seakan dia tahu aku memang senang menikmati saat-saat kontolku membiak bibir merah kelaminnya, menguak lubang sempit vaginanya, menembus gundukan hangat kewanitaannya aku tekan kontolku, bibir memek Bu Diah merekah merah BLeess. kontolku menghujam dalam.

“Aaucch.”, erang Bu Diah kaget kontolku yang kepalanya besar menusuknya, mulutnya terbuka tapi mata tetap terpejam.

Aku turun naikkan kontolku pelan, aku nikmati kesempitan lubang persetubuhan Bu Diah, kekesatan liang sanggamanya. Bu Diah mulai mengangkat bokongnya, menggelinjang mengerang-erang kenikmatan akibat kekerasan dan kehangatan kejantananku yang aku pakukan dengan mantap kedalam kemaluannya yang semakin merah dan terbuka bibirnya.

Bokong Bu Diah naik turun mengikuti gerakan naik turun tusukan kontolku, ranjang tambah bergetar, desisan nafas semakin kencang erangan semakin keras gundukan Bu Diah erat menangkap setiap aku coBLosan kontolku,

Bu Diah enggak mau melepaskan pasak kejantananku lepas dari cengkeraman memeknya, aku genjot lagi dia, keras aku tusuk dan tusuk semakin keras, aku sodokkan kekiri kanan aku coBLos dan coBLos. Bu Diah makin menggelinjang, pantatnya bergoyang kencang, badannya bergerak kesana kemari menahan nikmat keperkasaan kontolku.

bokep jav hd >> andromovie.com 

Aku puasin mengaduk-aduk memek Bu Diah sekitar 10 menit, terus aku berbisik ditelinganya”Bu, kamu peras-peras punyaku, ya”.

Bu Diah tahu maksudku, matanya tetap terpejam tapi mimiknya sangat menggairahkan, mulutnya terbuka mengerang-erang, dia betulkan posisi bokongnya, dan mulailah remasan-remasan vaginanya di batang kontolku empot empot empot otot-otot vaginanya memeras-meras kontolku, sementara tanganku kuat-kuat meremas-remas buah dadanya, mulutku melumat-lumat pentilnya.

“Aaaucch aauucchh”, nafsu Bu Diah memuncak.

Kembali seperti petang tadi tanganku dipepetkan disebelah buah dada kiri kanannya, tangannya kebelakang memegang kuat sandaran ranjang. Aku sedikit menjauh, aku nikmati raut muka penuh nafsu, buah dada yang naik turun menggebu-gebu, bokong yang teratur berputar,

semua nikmat dipandang dan yang paling nikmat adalah rasa empot empot vaginanya. remasan otot vagina kesat yang berdenyut-denyut Bu Diah mulai berkeringat setelah sekitar 15 menit memeras tenaga meremas-remaskan otot vaginanya ke kontolku, aku mulai kasihan. Aku mau muasin dia lagi.

Aku kecup keningnya, aku bilang”Udah Bu, jangan repot-repot”.

Aku ambil bantal aku taruh dibawah bokong besarnya yang membuat gundukan memek Bu Diah semakin membukit, aku buka lebar selangkangannya sementara kontolku tetap merapat di memeknya.

“Bu, maaf ya aku mau agak keras menggejot”, kataku terus aku genjotkan kontolku keras-keras berulang kali, sodokan-sodokan kencang, adukan-adukan pentungan kelaminku yang perkasa.

“Maass”, Bu Diah menjerit (Nuniek isteriku mungkin dengar jeritan histeris Bu Diah).

Jam terbang kontolku, pengalaman menyetubuhi banyak macam perempuan membuat aku tahu bagaimana membikin Bu Diah lebih histeris, lebih liar, lebih berkelejotan, lebih mau diperlakukan apa saja aku hujamkan kontolku lebih ganas lagi saja sekitar 15 menit aku hajar memek Bu Diah.

Tanpa ampun kudengar ratapan Bu Diah”Maas, udah. Mas.”

Aku cabut kontolku sebentar, aku menunduk dan lihat lubang senggama Bu Diah bulat merah menganga diameternya sebesar spidol aku senang lihat liang senggamanya yang merah berdenyut-denyut hingga di merasa malu.

Aku belum mau ganti posisi, aku pelesakkan lagi kontolku yang keras mengkilat ceplak ceplak ceplak gundukan memek Bu Diah membesar dan memerah kena hempasan kejantananku, Akhirnya pejuku terasa sudah menumpuk dikepala kontolku, keras sekali kontolku menegang aku tancapkan kontolku dalam-dalam dan aku tumpahkan air maniku yang kental hangat menyiram kemaluan Bu Diah. yang terus meronta-ronta. Bersamaan semprotan hangat cairan kejantananku, Bu Diah juga orgasme.

“Maas, aku juga keluaar.”, jeritnya sambil pahanya merapat dipantatku dan kaki-kakinya menendang-nendang.

Kami berdua cape, aku turun dari atas tubuh Bu Dian, aku berbaring tangan kiriku dibawah lehernya dan tangan kananku diatas vaginanya yang jadi mewangi khas campuran cairan kejantananku dan cairan kewanitaan Bu Diah. Kemudian Bu Diah bangun, kembali dia membersihkan kontolku setelah dia bersihkan tubuhnya di kamar mandi.

Dia tanya ”Mas mau aku bikinin teh panas?”.
Aku jawab ”Enggak usah lah, kan udah nyusu”, jawab aku sambil memegang buah dadanya yang besar.

Gantian kontolku diremasnya, sambil beranjak mengambil softdrink yang ada di kulkas di kamar juga, memberikannya padaku dan minum bergantian satu kaleng. Sesudahnya kami berbaring, aku bisikkan di telinganya”Bu, trims ya, kamu cantik ini pintar sekali”, sambil aku tekan vaginanya yang hangat pakai tanganku.

Bu Diah merangkul aku berbisik”Ah, Mas yang hebat, aku juga puas sekali Mas”.
Aku cium bibirnya aku goda”Besok lagi ya”.
“Heeh”, jawab Bu Diah.

Aku lega sekali, aku puas sekali. Aku bertindihan seperti tadi dan tertidur.Aku tidur nyenyak. Aku terbangun ketika mendengar langkah orang masuk kamar, aku lihat isteriku masuk kamar membawa nampan berisi kopi panas dan roti bakar/toast. Aku tengok Bu Diah udah enggak ada disampingku, aku masih telanjang.

“Selamat pagi, sayang”, kata isteriku.
“Cape kerja ya, habis lembur tiga kali sich, tapi enak kan”, kata dia lagi sambil menaruh nampan di meja kecil samping ranjang.
“Sekarang jam berapa>”, tanyaku.
“Jam setengah tujuh. Masih males, yach. Enggak apa sich, ini kan hari Sabtu. Ini minum kopi dulu, sini aku minumin sayang”.

baca juga >> Payudaraku Dilumat Dengan Liar Oleh Temanku Di Pinggir Pantai

Aku menurut saja dan diminuminya aku dengan kopi hangat, aku disuruh makan toast yang dibikinnya. Isteriku udah mandi, baunya wangi, dia duduk mepet aku, aku tahu dibalik kaos panjangnya dia enggak pakai apa-apa lagi.

Dia pandangi aku penuh arti. Dia bilang”Puas kan, Mas. Dua kali kan sama Diah. Pasti dia lebih hebat dari aku, aku sadar koq tapi enggak apa-apa. Aku ikhlas sekali Mas bisa tidur sama Bu Diah. Cuman jangan lupa lho, aku kan sekarang fitness dan BL tiap hari, isterimu juga bisa dua kali lhoo”, katanya genit sambil dia geser duduknya, dia angkat kaosnya dan telanjang bulat.

Tubuh isteriku masih bagus, lebih bagus dari Ibu Ning yang umurnya 47 th yang aku kontoli hampir tiap minggu selama 3 bulan Januari -Maret tahun ini juga. Isteriku gila juga, kontolku dipegang, dikocok-kocok, pelerku diremas-remas, dikulumnya kontolku, dijilat-jilat dengan lidahnya yang mulai pakar lagi, diisap-isap seluruh batang kontolku, dimasukkannya dalam mulutnya sampai mentok di tenggorokannya, adegan yang sama seperti petang tadi berulang kembali.

Sesudahnya isteriku minta”Mas, aku digenjot yang keras, Mas”.

Aku penuhin, aku baringkan dia dengan kasar, aku buka pahanya lebar, aku usap-usap itilnya yang panjang sekitar 2 senti menonjol keluar, aku masukin jariku membuka lubang kemaluannya, aku kenal betul lubang kemaluannya jadi terus aku tusukkan kontolku ke liang kemaluannya, aku tancapkan sodokkan kontolku,

aku aduk-aduk bagian dalam kemaluannya, aku tunggangin aku entotin sambil tangan kananku meremas payudaranya yang besar masih kenyal dan tangan kiriku menyangga kepalanya dengan mukanya aku pepetkan ke ketiakku bukti nyata isteriku ada dibawah ketekku. aku pompakan kontolku keras sekali ke liang sanggama isteriku.

Sudah lama aku enggak menyetubuhi Nuniek, isteriku, dengan buas. Aku buktikan aku masih sanggup menghadapi tantangannya, kebinalannya yang mendadak muncul lagi. Ada 20 menit aku hujamkan dan pasakkan kontolku keras-keras dalam tempik isteriku yang menjerit-jerit menggelinjang menggeliat-geliat meronta-ronta tangannya memukul-mukul punggungku.

aku suka itu sambil memandangi kontolku keluar masuk menusuk-nusuk bukit besar kemaluannya yang berjembut lebat sampai aku tumpahkan air maniku ke memeknya yang merah sekali kena hajaran kontolku yang tetap perkasa.

Aku cabut kontolku dan aku amati dilubang kemaluan isteriku ada tetesan pejuh hangat yang barusan aku semprotkan Waow, pejuhku masih banyak juga Isteriku tahan banting, dia enggak tiduran tapi terus ngajak aku kekamar mandi, dengan penuh kasih sayang isteriku membersihkan seluruh tubuhku.

Aku diajak turun kebawah, aku belum mau kataku mau tidur lagi. Isteriku keluar, aku masih tiduran dan merenung.


Share:

Promo Bonus Kejutan !!

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Cerita Sex - Perkosa Baby Sister Yang Seksi Dan Cantik

Perkosa Baby Sister Yang Seksi Dan Cantik Agen Poker Terpercaya - Perkenalkan saya Ranis Widyaningrum, usia saya 18 th. serta tingga...

Label

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.