Agen Poker Indonesia
  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

Cerita Sex - Perkosa Baby Sister Yang Seksi Dan Cantik


Agen Poker Terpercaya - Perkenalkan saya Ranis Widyaningrum, usia saya 18 th. serta tinggal dengan kakek saya. saya seseorang baby sitter. Narasi Hot Dewasa Pemerkosaan ini berlangsung pada saya satu tahun waktu lalu saat usai sekolah, saat itu usia gw masih tetap 17 th.. disuatu hari rekan gw tawarkan pekerjaan serta juga akan membayar saya dengan mahal serta saya juga menerimanya tawaran pekerjaan itu.

Pekerjaan pertama saya ada ditempat yang tidaklah terlalu baik, saya terperanjat kalau seorang dari daerah yang beresiko, namun masih tetap menginginkan jadi baby sistter karna saya perlu uang waktu itu. Cuma saja hari saya mesti pergi dengan rok yang begitu pendek serta tidak kenakan BH, saya turun kejalan serta kebanyakan orang menatapku dengan penuh nafsu, saya percepat kecepatan serta pada akhirnya pulang. serta tiba disebuah tempat tinggal yang indah dengan halaman penuh bunga serta seekor anjing pitbull diikat di samping pohon, begitu kontras dengan beberapa tempat tinggal yang lain.

Nonton Video Ini Juga  : ENAK BANGET ANJ*NG  F*CK ,PENGEN DI GOYANG

Majikan saya menyebutkan pada saya kalau juga akan ada acara reuni serta istrinya tengah mandi. akupun di ajak pergi ke ruang serta lihat sekitaran 14 atau 15 orang, terlihat seperti reuni, saya tidak mempertanyakan serta saya duduk di kursi dimuka mereka.

Semuanya melihat kaki serta leher tapi saya tidak perduli karna saya capek, lihat ke seputar, gambar, photo, tetapi tak ada sinyal tanda anak-anak, cuma lukisan wanita telanjang serta lukisan panorama alam yang bagus. yang memiliki tempat tinggal mengajak saya minum, Beberapa orang ikuti saya serta melihat serta saya cemas serta menyebutkan kalau dia mesti pergi ke kamar mandi, saya jadi pergi serta lihat semuanya kamar serta tak ada anak atau nada, cuma kamar kosong dengan kasur.

Agen Poker - Saat saya meninggalkan orang itu menyebutkan datang untuk ketahui kamar anak-anak serta ada bahkan juga mulai, saya menyebutkan padanya dimana mereka serta dia katakan sini pintu depan serta buka kebanyakan orang keluar ruang tertawa serta menyebutkan kalau? Di mana? serta dia katakan kami juga akan mengurusi yang jalang serta mulai turun celana mereka serta saya katakan maaf ini yaitu lelucon yang lewat saya pergi dari sini,? ok? serta lalu tutup pintu serta melemparkan saya ke tempat tidur serta meneror juga akan berteriak serta mulai berbuat tidak etis saya dalam empat atau lima saya tertangkap saya tidak menjerit serta buka kaki saya serta memegang tangan serta leher. Ia juga akan diperkosa.

Orang yang itu pemimpin, atau yang memiliki tempat tinggal, tidak menghabiskan waktu, saya menarik celana serta merambah saya keras, saya cuma dapat menangis serta berkabung karna saya sudah tutup mulutnya lantas beda datang serta merambah dari belakang serta pada akhirnya yang terbuat saya mengisapnya hingga mati 5 yang lain atau 7 yang sudah membelai serta lakukan masturbasi gw menanti giliran.

Saya tidak dapat ikuti, beberapa orang ini mempunyai anggota terlihat anjing besar serta fanatik sakit serta alami.Dalam serangan ini sesudah demikian banyak ejakulasi sepakat untuk mengerjakannya pada saat yang sama serta lebih dari mereka serta mengerjakannya sekali lagi.

Jadi mereka bertukaran di kelompok sesaat mereka mencapai lima orang yang lain 3 saya diperkosa. Pada satu titik mereka membebaskan saya tanpa ada cemas karna telah mati serta shock, jadi kita juga akan sempat sekitaran 4 atau 5 jam lurus karna saya dapat lihat lewat jendela waktu telah sore hari serta beberapa orang ini tidak berhenti penetrasi saya,

Bandar Ceme - di buat ku yang menghisap serta ejakulasi dalam diri ku, memukul ku, mereka tertawa, meludahi ku, mengejek ku, menjilati kaki ku bahkan juga dengan sepatu sandal-jenis yang ku cost demikian banyak serta yang pecah, saya menggigit tangan , payudaraku menggaruk punggungnya, buat gw lihat diriku di cermin serta hantu keluar bernoda serta dipermalukan oleh kuda hitam dengan penis serta Anda dapat lihat kalau dia tidak miliki jalinan kurun waktu yang lama.

Apakah ejakulasi dari kepala sampai kaki, miliki orgasme spontan bahkan juga mengerang seakan-akan dia menikmatinya serta cuma mendorong lebih, mereka meletakkan piranti, saya merobek gaunku yang gw cost banyak. Saat malam itu serta 7 akan tiba sekalian, yaitu polisi, tetangga rupanya mendengar dari bagian beda dinding (dibagian tempat tinggal yang terlampir) serta menelepon polisi. Mereka di tangkap. Polisi masuk serta satu diantara mereka bergumam fuck, modal, saksikan ini serta gw terlempar serta tali shock emosional tapi masih tetap sadar.

Saya pingsan saat gw lihat mereka. Mereka saat ini dipenjarakan sepanjang sepuluh th. serta perusahaan berikan gw beasiswa untuk studi gw. tak ada masalah pada mereka serta gw pergi ke psikolog. Kakek serta nenek gw yang baik serta menolong gw demikianlah narasi pemerkosaan dewasa yang gw alami sendiri sunguh tragis memanglah tapi nasi telah jadi bubur semuanya sudah berlangsung gw pasrah saja melakukan idup ini!

Sekian Tentang Cerita Bokep – Cerita Bokep – Memperkosa Baby Sister Yang Cantik Dan Seksi
Jika Ingin melihat video Cerita Bokep – Cerita Bokep – Memperkosa Baby Sister Yang Cantik Dan Seksi



Share:

video sex - ENAK BANGET ANJ*NG F*CK ,PENGEN DI GOYANG

Share:

cerita sex - perawani anak orang

perawani anak orang 

Agen Poker Terpercaya - Di kota Tr ini aku belum mengenal siapa-siapa dan keadaannya masih terasa asing dan sepi, maklum baru pertama kali saya menginjakkan kaki di kota ini. Sebagai sarana menghilangkan rasa sepi dan jenuhk saya mencoba mencari teman dgn memanfaatkan HT utk mencari teman. Dgn memanfaatkan pipa yg sdh tak terpakai, saya dirikan tiang antena.

Setelah semuanya sudah terpasang, kucoba mengaktifkan HT-ku dan langsung saya mainkan dgn cara melakukan scanning. Tak lama kemudian saya menemukan channel yg kebetulan ramai sekali. Tak kusangka meski di kota ini sdh berkembang sarana komunikasi lewat HP namun masih banyak jg yg masih menggunakan HT. Kucoba utk bergabung ke chanel itu.

a�?Cek Cek, cek in cek in..a�?, barulah ada sambutan..
a�?Ok, yg cek in silakana�?. -cerita hot-

Akhirnya mulai ahri itu saya bergabung di channel tersebut sebagai sarana menghilangkan rasa sepi sekaligus utk mencari pertemanan. Pada suatu hari di chanel tersebut aku berkenalan dgn seseorang sebut saja namanya Fitri, berawal dari perkenalan di udara, berlanjutlah dgn pertemuan di darat, dgn membuat janji utk bertemu di suatu tempat.

Akhirnya kami berdua sepakat utk ketemuan di sebuah rumah makan. Bermula dari pertemuan itu, hubungan kami berdua kian hari betambah akrab. Dan pada suatu hari kami membuat janji utk jalan di sebuah tempat wisata yg ada di kota Tr.

Dgn mengendarai sepeda motor, kami berangkat menuju pantai yg berada di bagian timur kota ini. Jarak pantai tersebut dgn tempat tinggalku tdk jauh sekitar 5 km saja. Sesampai di lokasi yg kami tuju, kucari tempat yg teduh di bawah pohon pinus yg tumbuh rindang di lokasi tersebut, kustandar sepeda motor sekaligus sebagai tempat duduk.

Agen Poker - Tak lama Fitri mendekat dan kuminta duduk sekalian di jok sepeda motor yg sdh saya parkir. Kupegang tangannya dan kubimbing utk ikut duduk. Sambil ngobrol-ngobrol berbagai hal, kupandangi wajah cantiknya dan di tunjang tubuhnya yg tinggi semampai hingga dia terlihat tersipu malu.-cerita hot- Kucoba memegang bahunya dan dia diam saja hingga aku semakin berani merangkul tubuhnya yg padat berisi dari belakang, seakan dia sedang membonceng naik sepeda motor.

Tanganku kuletakkan di kedua pahanya, dia seakan mengikuti dan menikmati hangatnya dekapan dan sentuhan halus kedua tanganku. Kami berdua hanya terdiam. Dgn gerakan pelan namun pasti, kedua tanganku kugeser mendekati pangkal pahanya kemudian naik ke toketnya. Kulihat dia sangat menikmati setiap gerakan tanganku.

a�?Boleh aku melihat anumu sayang?a�? bisikku.

Dia hanya diam saja. Aku ambil kesimpulan bahwa dia tdk keberatan. Langsung saja tanganku kugerakkan dari bagian bawah kaos yg ia kenakan dan dari bawah BH-nya kuterobos dan kumasukkan kedua tanganku dan langsung kubelai dgn lembut toketnya.

Ternyata dia hanya diam dan seakan menikmatinya. Setelah beberapa lamanya aku meremas-remas toketnya di balik BH yg menutupinya, tanganku kembali aku tarik dan aku letakkan di kedua belah pahanya dgn diikuti tarikan nafas panjangnya.

Aku sendiri jg sangat menikmatinya. Hati kami berdua seakan telah menjadi satu. Tanpa ada sepatah kata pun yg keluar dari mulut kami berdua, namun tanganku tdk diam dgn diikuti usapan-usapan lembut tangan Fitri, tanganku kemudian kuarahkan ke pinggangnya dan kuputarkan di resliting jelana jeans yg sedang ia kenakan lalu kubuka dgn pelan dan penuh perasaan kemudian tanganku kumasukkan ke dalamnya. Dia hanya terdiam sambil menengadahkan kepalanya ke angkasa sembari merebahkan tubuhnya ke dadaku.

Aku semakin berani hingga dgn penuh perasaan aku arahkan jemari tanganku ke lubang kenikmatannya yg masih terbungkus dgn CELANA DALAM halusnya. Aku sdh merasakan adanya kelembaban dan kehangatan dari dalamnya. Fitri pun menarik nafasnya dlm-dlm seakan menikmati setiap gerakan tanganku.

Bandar Ceme - Kemudian aku tarik tanganku pelan-pelan namun langsung kuselipkan ke dlm CELANA DALAM-nya yg halus hingga telapak tanganku langsung mendekap dgn penuh hangat sebongkah gundukan halus nan lembut sembari kudekap erat tubuhnya. Kubiarkan sekian lama aku hanyut menikmati dan merasakan menyatunya hati kami berdua.

Cerita sex hot, Tak terasa matahari sdh tenggelam. Seperti terbangun dari tidur kami berdua tersadar dan segera kulepaskan tubuhnya sembari kututup kembali resliting celana jeannya yg telah saya buka tadi.

a�?Sayang.., ini sdh petang, bagaimana kalau kita pulang?a�?

Ia menangguk setuju. Kali ini dia saya minta utk membonceng pulang. Di sepanjang perjalanan, saya lanjutkan belaian saya dari belakang sampai akhirnya kami sampai di pertigaan jalan, kemudian saya ganti memboncengnya karena rumahnya sdh dekat hingga tdk enak kalau sampai dilihat orang bahwa dia membonceng saya. Kuantar dia pulang, dan saya pun jg langsung pulang. Malam harinya kembali saya melanjutkan komunikasi dgn HT dgn menggunakan kode khusus, tentunya dgn frekwensi yg khusus jg.

Dari hari ke hari, hubungan saya dgn Fitri semakin akrab saja, apa lagi setelah perjalanan kemarin. Aku pun membuat janji kembali denganya utk berjalan bersama lagi.

Aku ingat bahwa hari itu adalah hari Sabtu, sdh aku tetapkan denganya bahwa kami akan berjalan-jalan lagi. Aku jemput dia ke rumahnya, dia telah menunggu dgn mengenakan celana jeans lagi dan kaos berwarna merah hati, tak lupa dia bawa jg dompet tangannya. Tepat jam 16.00 aku beranjak dari rumahnya.

a�?Akan kemana kita?a�? tanyaku. -cerita hot-
a�?Terserah sajaa�? jawabku. -cerita hot-

Nonton Film Bokep Jav Hd > Andrimovie.com

Akhirnya aku arahkan motor ke pelabuhan, kemudian berkeliling di kota dan akhirnya kuputuskan ke lapangan golf. Di tempat ini terlihat sepi dan nyaman. Aku parkir motorku di bawah pohon johar dan kembali aku duduk di jok sepeda motorku dan dia berdiri di sampingku.

Kutarik bahunya dan kutempatkan tubuhnya agar berdiri tepat di depanku, kemudian kembali kedua tanganku dari atas pundaknya kuturunkan hingga berada tepat di depan toketnya, kemudian kuselipkan dari balik kaosnya, kumasukkan dan langsung kutangkap toketnya yg sebelah kiri.

Dia hanya diam saja. Setelah sekian lama, kulihat dia sdh kelelahan berdiri hingga kemudian kuminta di ikut naik duduk di jok motor yg telah kuparkir. Setelah pada posisi seperti seakan sedang memboncengku, kembali aku melakukan gerilya. Kubuka resliting celana jeansnya dan langsung kumasukkan tanganku ke balik CELANA DALAM-nya. Dia tampak sangat menikmatinya. Setelah beberapa lama dia bertanya padaku..

a�?Mas, boleh aku melihat anumu?a�?

Aku pandang matanya dan menganggukkan kepala pertanda setuju. Kemudian kubuka resliting celanaku hingga terlihat penisku menonjol dgn tegak karena terus terang semenjak aku memegang miliknya punyaku jg sdh tegang berdiri menantang. Kukatakan padanya..

a�?Dik kamu percaya apa tdk, kalau punyaku ada tanda khusus, jadi kalau kamu mencarinya pasti akan mudah apalagi kalau sdh mengenali ciri khas punyakua�?.
a�?Apa cirinya Mas?a�? tanyanya terbengong.

Kuminta dia turun dan berdiri di samping motor, kemudian aku keluarkan dan kutunjukkan tanda khusus yg terdapat di kemaluanku. Betapa terkejutnya setelah dia melihat kemaluanku yg langsung keluar seperti spring, memantul dgn ukuran yg jika teman-temanku bilang GESAR (gede dan besar) lalu kutunjukkan padanya tahi lalat berdiameter 0,5 cm yg terdapat di pangkal kemaluanku. Setelah puas melihatnya kemudian adik kecilku kumasukkan kembali. Tak terasa hari sdh petang. Kemudian kami berdua pulang. Aku antar dia dan saya pun jg langsung pulang.

Keesokan harinya, sekitar jam 08.00 tiba-tiba dia datang ke tempat kostku. Kupersilakan dia masuk. Perlu saya informasikan bahwa di rumah yg saya sewa tersebut aku tinggal sendiri, rumah tersebut terdiri dari 3 kamar yg cukup besar. Dan rumah tempatku tinggal ini jaraknya dgn tetangga agak jauh sedikit sehingga terlihat agak sunyi, hanya TV dan komputer hiburanku di rumah.

Setelah masuk, Fitri langsung berkeliling melihat-lihat seluruh isi rumahku dan kemudian duduk di depan TV. Aku lihat wajahnya tampak seperti orang yg sedang gusar.

a�?Kamu kok kelihatan tdk tenang, Sayang?a�? tanyaku. (Padahal dlm hati aku sdh dapat merasakan bahwa dia sedang berjuang menahan gejolak nafsunya yg telah memuncak setelah beberapa kali mendapat rangsanganku, tetapi aku pura-pura tdk tahu saja)

Dia hanya terdiam. Aku langsung tanggap kemudian kuputuskan utk duduk di sampingnya. Kuangkat tangannya kemudian kuremas-remas dan dia hanya diam saja. Tangannya terasa halus dan hangat. Kemudian kurebahkan diriku dan kuletakkan kepalaku tepat di pahanya, baru kemudian tampak wajah cerah terpancar di pipi dan matanya.

Kuletakkan tangannya di dadaku kemudian tanganku kumasukkan ke dlm kaos yg ia kenakan dan langsung kuselipkan dibalik BH-nya hingga dapat kutangkap toketnya yg padat berisi kemudian kuremas-remas sambil kuputar tubuhku sehingga berposisi miring dan mukaku tepat berada di depan pangkal pahanya. Kugigit kecil pangkal pahanya, sehingga dia menggelinjang.

a�?Ihh sakit Masa�?, katanya.

Lalu aku hentikan seluruh aktifitasku, kemudian aku duduk di sampingnya. Aku tahu bahwa dia sdh mulai terangsang dgn aksiku tadi, kemudian aku ajak dia duduk di jok kursi tamu lalu kuminta dia duduk di sampingku. Terus terang adik kecilku jg sdh tegak berdiri menantang, namun tdk terlihat karena saya mengenakan celana dlm. Kutarik tangannya dan kubimbing utk menangkap adik kecilku. Dia menurut saja.

Darahku seakan mendidih hingga ke otak rasanya, berdenyut dgn kuat, apa lagi setiap kali dia remas, aku baru merasakan hal demikian. Kulihat dia sangat menyukainya. Lalu kutarik tubuhnya dan kusingkapkan kaos dan BH-nya kemudian aku remas kedua toketnnya. Kulihat dia jg sdh sangat terangsang karena aku kira dia jg sdh tdk dapat membendung lagi gejolak nafsunya setelah beberapa hari menerima belaian rangsanganku. Aku lihat di melepaskan celana jeansnya.

a�?Kamu mau apa sayang?a�? tanyaku.
a�?Biar lebih nikmata�?, jawabnya.

Kemudian dibimbingnya tanganku utk memegang miliknya yg kurasakan hangat dan lembab. Ternyata perkiraanku benar bahwa dia sdh sangat terangsang. Dgn lembut aku belai miliknya hingga dia hanya bisa mendesis keenakan dan menggelinjang ke kanan dan ke kiri. Kemudian dia lepaskan seluruh pegangannya. Dia mendesis dgn liar, kulihat tangan kanannya memegang CELANA DALAM warna putihnya yg sesaat kemudian telah terlepas dari tempatnya.

Kemudian dia berdiri dan naik ke jok kursi tepat di pangkuanku lalu berjongkok dan sesaat kemudian dia memintaku utk memasukkan adik kecilku di lubang kemaluan kenikmatannya. Aku tdk percaya, sedemikian nekat dan beraninya dia memaksaku.

a�?Ayo Mas cepata�?, pintanya.
a�?Dik sebentar, aku ke belakang dulua�?, jawabku.

Aku beranjak menuju kamar mandi utk buang air. Ternyata dia mengikutiku dari belakang utk ikut buang air. Tak kusangka setelah membasuh miliknya, dia langsung saja memintaku utk memasukkannya dgn berdiri di kamar mandi. Aku sangat kasihan melihatnya karena ternyata dia sdh tdk mampu lagi menahan birahinya hingga kuputuskan utk mengikutinya. Dan sesaat kemudian, dgn susah payah utk memasukkan kemaluanku ke lubang kemaluannya, akhirnya dgn basah kuyupnya tubuhku dan tubuhnya karena keringat, perjuangannya kami berhasil utk memasukkan kemaluanku ke lubang kemaluannya.

Nafasnya terengah-engah, kulihat dia sdh mencapai puncaknya. Setelah terdiam sesaat, kugerakkan tubuhku hingga dia meringis dan mendesis. Seperti ada yg mendorong tubuhku, kusingkap kaus dan kutanggalkan BH-nya hingga sesaat kemudian kukulum puting susunya. Dia menggelinjang dan sesaat kemudian tubuhnya bergetar hebat lalu melemas.

Melihat situasi seperti ini, kuputuskan kutarik milikku hingga dia terlihat bengong, kemudian kuarahkan tangannya utk melakukan kocokan terhadap milikku. Dgn bersemangat dia melakukannya. Berselang beberapa lama kemudian ada getaran hebat di dlm tubuhku yg terpusat di milikku dan crot.., crot.., crot.., cairan kental berwarna putih dgn kuatnya langsung menyemprot di mukanya. Kemudian kami berdua langsung mandi bersama dan membuat sarapan bersama dgn membakar roti.

Semenjak kejadian tadi, kami berdua merasa tegang. Aku sendiri jg merasa berdosa karena dgn terlihat gamang dia menunjukkan kepadaku bahwa ada bercak darah di CELANA DALAM-nya dan dia katakan bahwa keperawanannya telah koyak olehku. Sejak hari itu, aku merasa berdosa. Tetapi perasaan itu akhirnya sirna dgn kehadirannya setiap saat di sisiku.

KLIK DI SINI UNTUK CERITA HOT SELANJUTNYA

Share:

cerita sex-di tilang polwan dan di bayar dengan ngentot

di tilang polwan dan di bayar dengan ngentot

Agen Poker Terpercaya - kan menceritakan sebuah Cerita Sex ketika diriku berhasil menikmati tubuh semok seorang Polwan yang berawal dari diriku yang tak memakai helm. Mau tahu kelanjutan ceritanya? Langsung aja yuk baca dan simak baik-baik cerita dewasa ini.

Aku tak mengenakan helm karena aku terburu-buru pergi ke tempat pacarku. Apesnya, aku dihadang sama polisi. Polisi itu naik mobil, tiba-tiba dgn cepatnya memotong jalanku, aku kaget hampir saja kutabrak mobil polisi itu. Aku rem mendadak motorku, karena terjadi hentakkan, jadi tubuhku hilang keseimbangan lalu aku terjatuh dari motorku. Aku terguling-guling di jalan. Tp syukurlah aku tdk apa-apa hanya lecet biasa.

Pada saat aku masih dlm keadaan telungkup, aku lihat pintu mobil polisi itu terbuka. Tp anehnya, aku sepertinya kok melihat kaki seorang wanita. Kakinya yg putih bersih dan indah itu kini berada tepat di wajahku, kutegakkan kepalaku. Betapa terkejutnya aku, mataku seperti melihat “hutan belantara” di antara kedua kaki yg jenjang itu. Setelah kuperhatikan baik-baik, ternyata dia seorang polwan, dan di dada kirinya tertulis namanya, ANA. Dia cantik sekali dan ohh.., body-nya mantap sekali. Aku jadi bengong, dan, “Plaaakkk..!” sebuah tamparan mendarat di pipi kananku.

“Heiii, apa yg Kamu lihat..? Ayo sekarang serahkan surat-suratmu mu cepaattt..!” bentaknya.

Aku jadi kaget dan segera kuambil dompet dari saku celanaku, lalu kuambil SIM dan STNK, lalu kuserahkan padanya. Sementara dia melihat suratku, aku pandangi lagi dia ohh.., betapa cantik polwan ini.

Bandar Ceme - Aku perkirakan umurnya paling masih sekitar 25 tahun. Samar-samar di dlm mobil ada polisi cewek satu lagi, dia seumur denganya tetapi pangkatnya lebih rendah, kalau tdk salah sersan dua. Kakinya putih tetapi tdk semulus polwan yg tadi. Lalu tanpa kusadari, Letnan Ana mengambil sesuatu dari dlm mobil, dia berjalan menuju hidung mobil, lalu dia membungkukkan badannya untuk menulis sesuatu. Pada posisi nungging, aku lihat lagi body-nya yg waaaooowwww selangit deh… Tanpa kusadari, “tititku” mengeras perlahan. Setelah itu dia tegakkan badannya, terus berkata,

“Eee.. saudara Indra, Anda Kami tilang karena Anda tdk memakai helm. Sidang akan dilaksanakan besok lusa. Jangan lupa Anda harus hadir di persidangan besok. Oke..?”
“Tp Bu, besok Sy tdk bisa hadir, soalnya pada hari itu Sy harus mengantar pacar yg akan diwisuda. Jadi Sy minta tolong sama Ibu, bagaimana dech baiknya agar persoalan ini selesai..?” Lalu dia bilang,
“Do you have some money..?”
“Aduh, maaf sekali Bu, Sy sama sekali tdk membawa uang sepeser pun.” jawabku.
“Baiklah, kalau begitu SIM-mu Aku tahan dulu, tp nanti malam Kamu harus pergi ke rumah Sy. Dan ingat..! Kamu harus datang sendiri. Oke..? Ini alamatku. Jangan lupa lho, Aku tunggu jam 7 malam.” Dia pergi sambil mengerdipkan matanya kepadaku.

Aku terkejut, tetapi juga seneng banget, pokoknya seneng dech. Aku sampai di rumahnya sekitar jam 7 dan langsung mengetuk pintu pagarnya yg sudah terkunci. Tak lama kemudian, Ibu Ana muncul dari dlm dan sudah tahu aku akan datang malam itu.

“Ayo Ndra.., masuk. Aku sudah lama nunggu lho, sampai basah pantatku duduk terus dari tadi..” sapanya.
“Aaahhhh.. Ibu bisa aja…” jawabku.
“Maaf.., pintunya sudah digembok, soalnya Aku tinggal sendiri, jadi harus hati-hati.” sambutnya.
“Oh.., jadi Ibu belum menikah too..? Sayang lho..! Wanita secantik Ibu ini belum menikah..” kataku merayu.
“Aaaa.. Kamu ngerayu ya..?” tanyanya.
“Enggak kok Bu, Sy berkata begitu karena memang kenyataannya begitu. Coba Ibu pikir, Ibu sudah mapan hidupnya, cantik luar-dlm, dan sebagainya dech…” jelasku.

Agen Poker - “Ehh.. Aku cantik luar-dalam, apa maksud Kamu..?” tanyanya lagi.
“Haduuhh.., gimana ya, malu Aku jadinya..?” jawabku.
“Kamu nggak perlu malu-malu mengatakannya, Kamu ingin SIM Kamu kembali nggak..?” ancamnya.
”Eee.. sekarang gini aja, Kamu udah punya pacar khan..? Sekarang Sy tanya, kenapa Kamu memilih dia jadi pacar Kamu..?” tanyanya lagi.

“Eee.. jujur aja Bu, dia itu orangnya cantik, baik, setia dan cinta sama Sy, that?s all..”
“Kalau seumpama Kamu disuruh milih antara Sy dan pacar Kamu, Kamu pilih Sy atau pacar Kamu sekarang..? Bandingkan aja dari segi fisik, Oke.. Sy atau Dia..?” tanyanya memojokkanku.
“Eeee… Anu.. anu… eee..,” aku dibuat bingung tdk karuan.
“Ayo.. jawab aja..! Kalau Kamu tdk jawab, SIM Kamu tdk kukembalikan lho..!” ancamnya lagi.
“Waduhhh.., gimana ya..? Ehmmm.., baiklah, Sy akan jawab sejujurnya. Sy tetap akan memilih pacar Sy sekarang.” jawabku.

“Wow.., kalau begitu dia lebih cantik dan semok dong dari Sy..?” jawabnya lirih.
“Eeee.. bukan begitu Bu, Sy memilih pacar Sy walaupun Dia sebetulnya kalah cantik dari Ibu, dan segalanya dech..!” jawabku.
“Ahh… yg benar, jadi Aku lebih cantik dan semok dari Dia..?” tanyanya lagi.
“Jujur saja.., ya.. ya.. ya..” jawabku mantap.
“Ohhh..,Aku jadi tersanjung dan terpikat dgn jawabanmu tadi..,” katanya girang,
“Wah.. jadi lupa Aku, Kamu nonton TV aja dulu di ruang tengah, Aku mau ambil SIM Kamu di kamar.., Oke..?” pintanya.

Lalu aku menuju ke ruang tengah, kuputar TV. Secara tdk sengaja, aku melihat tumpukan VCD. Aku tertarik, lalu kulihat tumpukan VCD itu, lalu, ohhh astaga, ternyata tumpukan VCD itu semuanya film “XXX”, aku terkejut sekali melihat tumpukan film “XXX” itu. Sebelum aku melihat satu-persatu, terdengar bunyi pintu dibuka. Lalu, ohhh, aku terkejut lagi, Ibu Ana keluar dari kamarnya hanya menggenakan daster pink transparan, di balik dasternya itu, bentuk buah dadanya terlihat jelas, terlebih lagi putting susunya yg menyembul bak gunung Semeru. Begitu ia keluar, mataku nyaris copot karena melotot, melihat tubuh Ibu Ana. Dia membiarkan rambut panjangnya tergerai bebas.

“Kenapa..? Ayo duduk dulu..! Ini SIM Kamu.. Aku kembalikan..” katanya.

Wajahku memerah karena malu, karena Ibu Ana tersenyum saat pandanganku terarah ke buah dadanya.

“SIM Kamu, Aku kembalikan, tp Kamu harus menolong Sy..!” Ibu Ana merapatkan duduknya di karpet ke tubuhku, aku jadi panas dingin dibuatnya.
“Ndraa..?” tegurnya ditengah-tengah keheninganku.
“Ada apa Bu..?” tubuhku bergetar ketika tangan Ibu Ana merangkulku, sementara tangannya yg lain mengusap-usap daerah “XXX”-ku.
“Tolong Ibu Ana ya..? Dan janji, Kamu harus janji untuk merahasiakan hal ini, kalau tdk aku DOR Kamu..!” pintanya manja.
“Tp… Sy.., anu.., eee..”
“Kenapa..? Ooooo.. Kamu takut sama pacar Kamu ya..?” katanya manja.

Wajahku langsung saja merah mendengar perkataan Ibu Ana,

“Iya Bu…” kataku lagi.
“Sekarang Kamu pilih disidang atau pacar Kamu..?” ancamnya.

Dia kemudian duduk di pangkuanku. Bibir kami berdua kemudian saling berpagutan. Ibu Ana yg agresif karena haus akan kehangatan dan aku yg menurut saja, langsung bereaksi ketika tubuh hangat Ibu Ana menekan ke dadaku. Aku bisa merasakan puting susu Ibu Ana yg mengeras. Lidah Ibu Ana menjelajahi mulutku, mencari lidahku untuk kemudian saling berpagutan bagai ular. Setelah puas, Ibu Ana kemudian berdiri di depanku yg dari tadi masih melongo, karena tdk percaya pada apa yg sedang terjadi. Satu demi satu pakaiannya berjatuhan ke lantai. Tubuhnya yg polos tanpa sehelai bnenangpun seakan akan menantang untuk diberi kehangatan olehku.

“Lepaskan pakaiannmu Ndraaa..!”

Ibu Ana berkata sambil merebahkan dirinya di karpet. Rambut panjangnya tergerai bagai sutera ditindihi tubuhnya.

“Ayooo.. cepat dong..! Aku udah nggak tahan nich.. ohhh..” Ibu Ana mendesah tdk sabar.

Aku kemudian berlutut di sampingnya. Aku bingung dan tdk tahu apa yg harus dilakukan, karena malu.

BACA JUGA > ENAK NYA DENGAN ADEK KU SENDIRI 

“Ndraaaa.. letakkan tanganmu di dadaku, ayo ohhh..!” pintanya lagi.

Dgn gemetar aku meletakkan tanganku di dada Ibu Ana yg turun naik. Tanganku kemudian dibimbing untuk meremas-remas buah dada Ibu Ana yg super montok itu.

“Oohhh… enakk.., ohhh… remas pelan- pelan, rasakan putingnya menegang..” desahnya.

Dgn semangat aku melakukan apa yg dia katakan. Lama-lama aku jadi tdk tahan, lalu,

“Ibu.. boleh Sy hisap susu Ibu..?” Ibu Ana tersenyum mendengar pertanyaanku, dia berkata sambil menunduk,
“Boleh Sayang… lakukan apa yg Kamu suka..” Tubuh Ana menegang ketika merasakan jilatan dan hisapan mulutku yg sekarang mulai garang itu di susunya.
“Oohhh… jilat terus Ndraaaa..! Ohhh…” desah Ibu Ana sambil tangannya mendekap erat kepalaku ke buah dadanya.

Aku lama-lama semakin buas menjilati puting buah dadanya, mulutnya tanpa kusadari menimbulkan bunyi yg nyaring. Hisapanku semakin keras, bahkan tanpa kusadari, aku menggigit-gigit ringan putingnya yg ohhh.

“Emmm… nakal Kamu…” Ibu Ana tersenyum merasakan tingkahku yg semakin “Jozzz” itu. Lalu aku duduk di antara kedua kaki Ibu Ana yg telah terbuka lebar, sepertinya sudah siap tempur.

Ibu Ana kemudian menyandarkan punggungnya pada dinding di belakangya.

“Ayo, sekarang Kamu rasakan meqi ku..!” ia membimbing telunjukku memasuki liang senggamanya.
“Hangat, lembab, sempit sekali Bu…” kataku sambil mengucek kedalaman lubang kemaluanya.
“Sekarang jilat ‘k0ntol kecil’-ku..!” katanya.

Perlahan-lahan lidahku mulai menjilat klitoris yg mulai menyembul tinggi sekali itu.

“Terus.. ooohhh.. ya.. jilat.. jilat. Terus.. ohhh…” Ibu Ana menggerinjal-gerinjal keenakan ketika klitorisnya dijilat oleh mulutku yg mulai asyik dgn tugasnya.
“Gimana.., enak ya Bu..?” aku tersenyum sambil terus menjilat.
“Oohh.. Ndraaaa…” tubuh Ibu Ana telah basah oleh peluh, pikirannya serasa di awang-awang, sementara bibirnya merintih-rintih keenakan.

Lidahku semakin berani mempermainkan klitoris Ibu Ana yg makin bergelora dirangsang birahi. Nafasnya yg semakin memburu pertanda pertahanannya akan segera jebol. Dan aku akan unggul 1-0, ee… emangnya main bola. Lalu,

“Oooaaahhh… Ndraaaa..!” Tangan Ibu Ana mencengkeram pundakku yg kokoh bagaikan tembok raksasa di China, sementara tubuhnya menegang dan otot- otot kewanitaannya mulai menegang, dan muncratlah ‘lahar’Ibu Ana di mulutku.

Matanya terpejam sesaat, menikmati kenikmatan yg telah kuberikan.

Hmmm… Kamu sungguh lihai Ndraaaa… Sekarang coba gantian Kamu yg berbaring…” katanya. Aku menurut saja. Batang kejantananku segera menegang ketika merasakan tangan lembut Ibu Ana yg mulai mempermainkan senjata keperkasaanku.

“Wah.. wahh… besar sekali. Oh my god… Ohhh…” tangan Ibu Ana segera mengusap-usap batang keperkasaanku yg telah mengeras tersebut.

Segera saja benda besar dan panjang itu mulai berdenyut-denyut dan dimasukkan ke mulut Ibu Ana. Dia segera menjilati batang kemaluanku itu dgn penuh semangat. Kepala kejantananku itu dihisapnya keras-keras hingga aku jadi merintih keenakan.

“Ahhh… enakkeee.. rekkk..!” aku tanpa sadar menyodokkan pinggulku untuk semakin menekan senjata keperkasaanku agar makin ke dlm mulut Ibu Ana yg telah penuh oleh batang kejantananku.

Gerakanku makin cepat seiring semakin kerasnya hisapan Ibu Ana.

“Ooohhh Bu.. oohhh.. mulut Ibu memang sakti.. ohhh.. I?m coming… ohhh…” Muncratlah laharku di dlm mulut Ibu Ana yg segera menjilati cairan itu hingga tuntas.. tas.. tas.. plass.
“Hmmmm… agak asin rasanya Ndra punyamu.., tp enak kok…” Ibu Ana masih tetap menjilati kemaluanku yg masih tegak bagaikan tugu Monas di Jakarta, menara Piza di Italy, menara Eiffel di Paris.
“Sebentar ya.., Aku mau minum dulu..” katanya setelah selesai menjilati batang kejantananku.

Ketika Ibu Ana sedang membelakangiku sambil menenggak air putih dari kulkas. Aku melihat body yg wuih dan itu ohhh, pantat yg bulat. Aku memang suka pantat yg bulat dan menantang. Aku tdk tahan cuma melihat dari jauh, lalu aku berdiri dan berjalan menghampirinya, lalu mendekapnya dari belakang.

“Ndraaaa.. jangan nakal dong, biar Ibu minum dulu..!” katanya manja.
“Aku tdk tahan melihat pantat ibu yg menantang itu.” kataku tak sabaran.
“Kamu suka pantatku, kalau gitu Kamu tentu mau kalau nanti pantatku mendapat giliran untuk Kamu obok-obok, bagaimana Ndra..? Mau ngobok- ngobok pantat Ibu..?” tanyanya. Aku terima tantangannya.
“Ohhh.., memang benar- benar mantaapppp…” aku berkata sambil mengelus-elus pantat Ibu Ana.

NONTON FILM BOKEP JAV HD > ANDROMOVIE.COM

Lalu aku jongkok agar dapat jelas melihat, kusentuh lembut pantat itu dgn tanganku. Terus kucium, kuelus lagi, kucium lagi terus kujilat, lalu kubuka belahan pantat itu. Ohhh.., terhampar pemandangan indah dgn bau yg khas, lubang yg sempit, lebih sempit dari yg di depan dan sekitarnya ditumbuhi bulu-bulu yg lumayan lebat. Lalu kujulurkan jari telunjukku ke lubang yg sempit itu.

Waktu aku coba memasukkan jariku ke lubang itu, terdengar jeritan kecil Ibu Ana.

“Ndra.., jangan keras-keras ya, nanti sakit.. lho…” Lalu aku mulai memasukkan step by step.

Waktu jariku menembus lubang itu sepertinya tanganku mau disedot masuk ke dlm.

“Lubang Ibu nakal juga ya, masa jariku mau dimakan juga..?”
“Akhhh… Kamu nakal dech.., ohhh Ndra.. coba sekarang Kamu jilat ya..?” pintanya.

Lalu kutarik jariku dari dlm lubang itu, lalu aku mulai menjilati lubang itu ehhmm.., lumayan juga rasanya, asin-asin gurih. Sementara itu, Ibu Ana terdengar merintih keenakan. Lama-lama aku tdk sabar, dan terus kuberdiri dan tanpa basa-basi, aku langsung membalikkan badannya. Terus kulahap gundukan-gundukan daging di dada Ibu Ana dgn nikmat. Sementara itu, Ibu Ana mulai mendesah-desah dan menggelinjang. Kepalanya mendongak ke atas dan matanya terpejam. Goyangan- goyangan lidahku yg terus menjilati puting susu Ibu Ana yg tinggi dan lancip begitu bertubi-tubi tanpa henti. Ibu Ana menggerinjal-gerinjal dgn keras.

“Aaaaggghhhh… oooohhh… ooooohhh…” desahan- desahan kenikmatan semakin banyak bermunculan dari mulut Ibu Ana.

Geliat- geliatan tubuhnya semakin menjadi-jadi karena merasa sensasi yg luar biasa akibat sentuhan-sentuhan mulut dan lidahku pada ujung syaraf sensitif di buah dadanya. Urat-urat membiru pun mulai menghiasi dgn jelas seluruh permukaan buah dada yg super montok itu. Masih dgn mulutku yg tetap berpetualang di dada Ibu Ana yg juga masih menggelinjang, aku membopong Ibu Ana ke kamar. Kujatuhkan tubuh Ibu Ana di atas kasur spring bed yg sangat empuk.

Saking keras jatuhnya, tubuhnya yg aduhai itu sempat terlontar-lontar sedikit sebelum akhirnya tergolek pasrah di atas ranjang itu. Setelah itu, Ibu Ana tetelentang di kasur dgn kaki-kakinya yg jenjang terjulur ke lantai. Tubuh bugilnya yg putih dan mulus beserta buah dada yg montok dgn puting susu nan tinggi yg teronggok kokoh di dadanya, memang sebuah pemandangan yg amat menawan hati. Lalu aku berlutut di lantai menghadap selangkangan Ibu Ana. Kurenggangkan kedua kakinya yg menjejak di lantai.

Dgn begitu aku dapat memandang langsung ke arah selangkangannya itu. Bulu-bulu kemaluan yg tumbuh di padang rumput tipis yg menghiasi wilayah sensitif itu begitu menggelora nafsu birahiku. Aromanya yg segar dan harum membuat nafsuku itu kian meninggi. Kudekatkan mulutku ke bibir meqinya dan kujulurkan lidahku untuk mencicipi lezatnya lubang itu. Tubuh Ibu Ana terlonjak keras ketika kucucukkan lidahku ke dlm liang senggamanya. Kukorek-korek seluruh permukaan lorong yg gelap itu. Begitu hebat rangsangan yg kubuat pada dinding lorong kenikmatan tersebut, membuat air bah segera datang membanjirinya.

“Aaaagghhhhhh… oooooohhh… aaahhh…” terdengar rintihan Ibu Ana dari mulutnya yg megap-megap setengah membuka.

Kemudian aku berdiri. Dgn tangan bertumpu ke atas kasur, kucoba mengarahkan ujung K0ntolku ke lubang meqi yg lumayan sempit yg tampak licin dan basah milik Ibu Ana. Berhasil. Perlahan-lahan kuhujamkan batang kemaluanku ke dlm liang senggama itu. Tubuh Ibu Ana berkejat- kejat dibuatnya merasakan nikmat penetrasi yg sedang kulakukan saat ini.

“Oooohhhh… uuuuccchhh…” tak ayal jeritan- jeritan mengalir dari mulutnya.

Akhirnya batang keperkasaanku amblas semua ke dlm liang gelap yg berdenyut-denyut milik Ibu Ana diiringi dgn jeritannya. Kenikmatan ini kian bertambah menjadi- jadi setelah aku melakukan penetrasi lebih dlm dan intensif lagi. Gerakan memompa dari batang kejantananku di dlm kemaluan Ibu Ana semakin kupercepat.

Terdengar suara kecipak-kecipak dan lenguhan kami berdua karena terlalu asyiknya kami bersenggama. Seiring dgn tangan yg kembali meremas- remas perbukitan indah yg menjulang tinggi di dada Ibu Ana, batang kejantananku terus melakukan serangan- serangan yg tanpa henti di dlm lubang senggamanya yg bertambah kencang denyutan-denyutannya. Meqi memerah yg terus berdenyut-denyut dan amat licin akibat begitu membanjirnya cairan- cairan kenikmatan yg keluar dari dalamnya, terasa menjepit bnatang kejantananku.

Demikian sempitnya ruang gerak K0ntolku di dlm lorong gelap itu, menjadikan gesekan-gesekan yg terjadi begitu mengasyikkan. Ini merupakan sensasi sendiri bagiku yg merasakan batang keperkasaanku seperti merasa diurut-urut oleh seluruh permukaan dinding meqinya. Mulutku pun tak henti-hentinya menyuarakan desahan-desahan kenikmatan tanpa bisa dihalangi lagi.

“Oouuugghhhhh… Ndraaaa… mmmpphhhh…” Ibu Ana mengerang-ngerang tdk karuan, sementara tubuhnya juga melonjak-lonjak dgn keras.

Sekuat tenaga kuhujam-hujam K0ntolku dgn lebih ganas lagi ke dlm liang senggamanya. Rasanya hampir habis tenaga dan nafasku dibuatnya. Tetapi nafsu birahi yg begitu menggelora tampaknya membuatku lupa pada kelelahanku itu. Ini dibuktikan dgn sodokan kejantananku yg berusaha menusuk sedalam-dalamnya. Bahkan berkali-kali ujung batang kejantananku sampai menyentuh pangkal liang tersebut, membuat Ibu Ana menjerit keenakan.

“Ndraaaa… Ndraaaa… Aku… mau… keluar…” Ibu Ana melenguh kencang.

Ia merasakan sudah tdk bisa menahan klimaksnya lagi. Akan tetapi, aku belum merasakan klimaks sedikit pun. Langsung kutambah kecepatan genjotan-genjotan batang kejantananku di dlm liang senggamanya. Begitu buasnya sodokan-sodokanku itu, membuat tubuh Ibu Ana bergoyang-goyang hebat, dia merintih… merintih… dan merintih.

Akhirnya saat yg diharapkan itu tercapai. Aku melenguh panjang merasakan spermaku muncrat, menyusul Ibu Ana yg sudah terlebih dahulu memperoleh orgasmenya. Begitu nikmatnya orgasme yg kurasakan itu sehingga membuat laharku bagaikan air bah menerjang masuk ke dlm liang senggama Ibu Ana. Kami berdua mengejang kencang saat titik-titik puncak itu tercapai. Tp kenapa batang kejantananku tdk mau istirahat, dan masih terlihat perkasa. Dgn segera aku berlutut di atas ranjang. Kuminta Ibu Ana untuk berlutut juga membelakangiku dgn tangan bertumpu di kasur, jadi dlm posisi doggy style.

Kemudian Ana kudorong sedikit ke depan, sehingga pantatnya agak naik ke atas, yg lebih memudahkan batang kejantananku untuk melakukan penetrasi ke dlm lubang senggamanya. Setelah itu langsung kusodok kemaluan yg sekarang sudah terlihat agak merekah itu dgn batang keperkasaanku dari belakang. Tubuh Ibu Ana terhenyak hingga hampir terjungkal ke depan akibat kerasnya sodokanku itu, sementara mulutnya menjerit keenakan. Dlm sekejap, senjata-ku itu seluruhnya ditelan oleh meqi itu dan langsung menjepitnya.

Jepitan meqi Ibu Ana yg berdenyut-denyut menambah gairah birahiku yg memang sudah menggelora. Dgn cepat, kutarik kejantananku sampai hampir keluar dari dlm liang senggamanya, lalu kutusukkan kembali dgn cepat. Kemudian kutarik dan kusodok lagi, seterusnya berulang- ulang tanpa henti. Doronganku yg keras ditambah dgn sensasi kenikmatan yg luar biasa membuat Ibu Ana beberapa kali nyaris terjerembab.

Namun itu tdk menjadi masalah sama sekali. Bahkan sebaliknya, membuat permainan kami berdua menjadi kian panas. Lalu,

“Ooocchh… uh… uh… uh…” nafasku terengah-engah.

Kurasakan sekujur tubuhku mulai kehabisan tenaga. Tenagaku sudah begitu terkuras, tetapi aku belum mau berputus asa. Kucoba mengeluarkan sisa-sisa tenaga yg masih ada semampuku. Dgn sedikit mengejang, kugenjot batang kejantananku kembali ke dlm luabng kenikmatannya sekuat-kuatnya. Ibu Ana pun tdk mau kalah, dia maju-mundurkan tubuhnya dgn ganasnya.

Akhirnya, Ibu Ana melenguh panjang, muncratlah lahar-nya, disusul beberapa detik kemudian oleh kemaluanku. Lalu secepat kilat kukeluarkan K0ntolku dari dlm lubang kenikmatan Ibu Ana dan langsung jatuh terkapar di kasur. Lalu, Ibu Ana langsung meraih batang kejantananku itu dan dimasukkan ke dlm mulutnya. Ibu Ana mengocok k0ntolku itu di dlm mulutnya yg memang agak kecil.

Namun Ibu Ana berhasil melumat batang keperkasaanku dgn nikmatnya. Gesekan-gesekan yg terjadi antara kulit kemaluanku yg sensitif dgn mulut Ibu Ana yg basah dan licin ditambah dgn gigitan-gigitan kecil yg dilakukan oleh giginya yg putih karena pakai “Smile-Up Man”, membuat aku tdk dapat menahan diri lagi. Muncratan-muncratan lahar kenikmatan yg keluar begitu banyaknya dari batang keperkasaanku langsung ditelan seluruhnya, hampir tanpa sisa oleh Ibu Ana. Sebagian meleleh keluar dari mulutnya dan jatuh membasahi kasur. Belum puas sampai disitu, ia masih menjilati sekujur batang kejantananku sampai bersih total seperti sediakala.

Bukan main! Lalu kami berdua tergeltak di atas tempat tidur dgn tubuh telanjang yg dibasahi oleh keringat dan lahar kami. Kemudian aku tertidur. Tiba-tiba,

“Aaauuuwww..,” kepalaku sakit sekali, terus aku terbangun tetapi samar-samar aku melihat tiga orang sudah berada di sekelilingku. Semuanya memakai seragam putih-putih. Satu cowok dan dua cewek. Setelah itu penglihatanku mulai jelas, dan benar dugaanku, aku sekarang berada di rumah sakit. Tp bagaimana bisa..? Terus apa yg kulakukan tadi itu gimana..?

klik di sini untuk cerita lebih hot


Share:

cerita sex - enak nya dengan adek ku sendiri


Agen Poker Terpercaya - Hari sudah sore ketika aku tiba di terminal Lebak Bulus. Hari itu hari terakhirku menjadi bujangan. 4 hari lagi, aku akan menikahi Mei, kekasihku selama 6 tahun. Hari ini aku pulang ke Jogja, ke tempat kelahiranku untuk bertemu dengan keluarga Hidupku sungguh sempurna.

Tepat setelah aku lulus dari kuliah, aku mendapatkan kerja yang cukup nyaman di sebuah perusahaan telekomunikasi cukup besar daerah Jakarta Selatan. Tinggal jalan kaki ke Pondok Indah Mall.

Mei, calon istriku, kemudian menyusul ke Jakarta dan bekerja di sebuah bank di Bintaro. Perjalanan cinta kami bisa dibilang cukup mulus. Benar-benar sebuah hidup yang sempurna. Aku pun bukan orang yang aneh-aneh.

Aku dibesarkan dalam keluarga yang cukup religius dan sangat teratur. Sepanjang sejarah kehidupanku, bisa dihitung berapa kali aku melanggar aturan atau norma. Kenakalanku paling besar hanyalah minum tomi (topi miring in case you’re wondering) dan sedikit magadon, waktu acara naik gunung di SMA. Tapi itu dulu.

Perjalanan ini sesungguhnya bakal menyenangkan, kalau tidak harus mendengar rengekan anak 5 tahun yang sepertinya tidak pernah diam itu. Belum lagi suara ibu-ibu di sebelahku ini, yang ya ampun, cerewetnya. Aku jengkel banget.
Hujan mulai turun. Airnya menetes membentuk alur di kaca jendelaku. Masih terjebak di Cawang. Sial.

Untung Cikampek tidak macet. Kendaraan mulai menderu, bertambah cepat. Kulihat tebaran warna hijau ditimpali air hujan yang begitu deras di sebelah kiri jalan tol. Suara air hujan menderu keras sekali di atas atap. Orang-orang sudah mulai menampakkan kantuk, dan sepertinya suasana menjadi begitu sepi. Uh, begitu romantis. Kalau saja Mei di sampingku, pasti kepalanya sudah bersandar di bahuku, dan tangannya memeluk lenganku. Kalau saja ….
Aku memandang ke samping. Ibu itu kini sedang sibuk memberikan makan kepada anaknya. Si bapak sedang sibuk dengan PDAnya. Tipikal keluarga Jakarta, berumur di akhir 30an dan baru saja mempunyai anak. Tampaknya keluarga berada. Tapi ngapain naik bis ya? Ah, peduli amat.

Aku kembali menutup mataku. Hari berangsur gelap.
“Pengumuman, bapak ibu. Mohon maaf bahwa ada kerusakan teknis yang menyebabkan lampu tidur tidak dapat menyala,” kata kenek bus itu mengagetkan aku.
“huuuuu,” para penumpang menyahut serentak. Sip. aku paling tidak suka lampu tidur yang remang remang. Aku paling suka gelap. Tidurku pasti nyenyak malam ini. Perjalanan yang panjang menuju Yogyakarta.

Aku melirik jamku. Jam 9 malam. Semua orang tampaknya sudah terlelap. Tidak terkecuali ibu dan anak di sampingku. Bus tadi baru saja berhenti di tempat makan. Orang-orang makan malam dan ke belakang. Pasti mereka kekenyangan, dan acara yang paling menyenangkan setelah makan adalah tidur. Hujan masih turun, rintik-rintik. Aku melanjutkan tidurku.

Agen Poker - Tidak berapa lama aku terlelap, aku merasakan kaki anak di sebelahku menyentuh kakiku. Sialan. Itu berarti sepatu anak itu kena celanaku. Aku menggeser-geserkan kakiku agar kaki anak itu tidak menekan celanaku. Tentu saja dengan mata terpejam. Tidak disangka, kaki itu balas menggesek. Eee, kurang ajar. Aku segera membuka mataku untuk menegur orang tuanya. Aku terkejut.

Ternyata itu bukan kaki anak kecil. Itu kaki orang dewasa. Kaki ibu itu. Si anak ternyata sudah tidak ada di pangkuan dia. Kemungkinan ada di pangkuan si bapak. Aku segera menutup mataku, pura-pura tidur. Perasaanku mengatakan ada sesuatu yang lain yang akan terjadi.

Aku kembali menggesekkan kakiku, menunggu responsnya. Dan ibu itu balas menggesek. Aku sedikit membuka mataku. Kilatan cahaya dari luar bus memberikan sedikit penglihatan mengenai ibu di sampingku. Matanya juga terpejam ternyata.

Tiba-tiba ibu itu menggeser sedikit tubuhnya. Ya, kearahku. Kami berdua menjadi duduk berdempetan. Sisi samping kananku menempel pada bagian kiri tubuhnya. Harum rambut dan parfumnya mulai merasuki hidungku. Aku mulai terangsang.

Aku mencoba untuk lebih berani. Tubuhku aku condongkan sedikit ke depan, dan kemudian aku bergeser ke arahnya. Sehingga posisi saat itu, lenganku tepat di depan dadanya. Tubuh itu diam saja. Lenganku kemudian ku tekan sedikit ke belakang, sehingga aku bisa merasakan sesuatu yang begitu empuk. Ya, payudaranya. Payudaranya besar.

Aku bisa merasakan volumenya ketika lenganku menggeseknya. Dan sangat empuk. Sikuku kemudian membuat gerakan melingkar di dadanya. Pelan sekali, sikuku bergerak. Aku tidak mau membuat ia berpikir macam-macam dan kemudian menamparku.


Tubuh itu diam saja. Kulirik matanya. masih terpejam. Tapi aku mendengar dia menghela napas. Jadi ia terangsang. Aku? sangat terangsang. Aku merasakan dadaku berdentum-dentum. Kepalaku berputar-putar karena aliran darah yang sangat cepat ke otakku. Aku bisa mendengar degup jantungku di telingaku sendiri. Aku akan melakukan dosa. 4 hari sebelum pernikahanku. Sepanjang sejarah hidupku. Tapi perasaan itu, nafsu itu, benar-benar membuat aku tidak tahan .

lenganku terdiam sebentar dari kegiatan menggesek dadanya. Yang lebih mengejutkan lagi, tangan ibu itu mulai mengelus pahaku. ya, pahaku yang dibalut celana panjang kain warna coklat. Tangannya sangat perlahan mengelus kakiku dari mulai pangkal paha sampai atas lutut. Aku gemetar. Sangat gemetar. Aku tidak tahan …

Sekarang posisiku berubah. Aku membuka tas dan mengambil sweater. Aku sudah memakai jaket tentu saja, karena aku tidur di bawah AC. tapi sweater tadi untuk maksud lain. Sweater tadi kemudian aku tutupkan di atas dadaku, dan kemudian tanganku kulipat.

Apabila dililhat dari jauh, seperti orang yang tangannya kedinginan karena AC. Tapi bukan itu alasannya. Aku beringsut lagi mendekati tubuhnya. Tangan ibu itu masih mengelus pahaku.

Kami berpandangan sebentar. Lucunya, setelah itu kami berdua kembali bersender pada tempat duduk kami dengan mata terpejam. Tanganku mulai beraksi. Tangan kiriku yang tadi dilipat mulai bergerak ke arah dadanya. Sangat pelan.


Tangan itu mulai menyusuri bukit indah yang tertutup kain, mulai dari tepi. Aku sangat menghayati momen itu. Pelan-pelan kuelus bukit indah itu, dari tepi ke kanan. Sedikit ku remas, tapi tidak banyak. Aku tidak mau menyakiti bukit indah itu. Sungguh, ibu itu mempunyai dada yang sempurna.

Besar, dan sangat kenyal. Aku merasakan bahwa dia memakai BH yang berenda. Aku membayangkan bentuknya. Mungkin warnanya hitam. Atau merah. Dan rendanya sedikit tembus pandang. Mungkin cupnya cuma setengah. Mungkin cupnya tidak bisa menahan volume payudara sebesar itu. Oooh, aku semakin terangsang.

Ibu itu mengenakan baju jeans terusan dengan bawahan rok dengan kancing dari dada sampai di lutut. Kain jeansnya untungnya kain yang lemas, sehingga aku bisa merasakan tekstur renda BHnya. Sangat merangsang.

Aku melirik sedikit ke arah dia. Dia masih terus mengelus pahaku. Aku tidak sabar. Tangan kananku yang nganggur kemudian memimpin tangannya ke penisku yang sudah tegang. Aha, dia mengerti. Kemudian dia berlanjut mengelus kontur penisku dengan jari telunjuk dan jempolnya yang tercetak jelas di dalam celanaku. OOoh, mantab.

“Besar …..,” desisnya. Matanya tetap terpejam. Mataku juga.
Aku melanjutkan kenakalanku. Kali ini, dua kancing tepat di depan dada besar itu aku buka. Dengan susah payah. Pernah membayangkan membuka kancing-kancing besar pada kain jeans? Yup, susah sekali. Akhirnya dia turun tangan. Tangannya kanannya membantuku membukanya.

Tanganku kemudian masuk pelahan ke dalam bajunya, untuk merasakan keindahan payudara di baliknya. Bayanganku memang menjadi kenyataan. BH setengah cukup yang terlalu kecil, dengan renda yang sangat merangsang. Aku suka sekali renda, terutama apabila renda itu ada di tempat yang tepat. BH dan celana dalam.

Aku kembali mengelus dadanya. SEkarang aku sedikit meremasnya. Sensasinya benar-benar luar biasa. Dia mendesis. Kepalaku berdentum-dentum. Jantungku berdebar sangat keras.

“Buka,” bisikku lirih. Mungkin tidak terdengar. Tapi aku tidak mau mengambil resiko terdengar. Apalagi oleh suaminya yang hanya duduk 50 cm di seberangnya. Ternyata dia mendengar. Dia berhenti mengelus penisku, membungkukkan sedikit badannya, dan kemudian berusaha melepas kait BHnya di belakang. Agak lama dia membukanya.

Bandar Ceme - membuka BHnya, pelahan aku menarik ritsleting celanaku ke bawah. Pelaaan sekali. Setelah itu, aku memelorotkan celana dalamku. Tidak melorot sih sebenarnya. Cuman mengaitkan kolornya ke bagian bawah penisku. Tidak nyaman memang. Tapi sekarang penisku bisa bebas mengacung menunjuk langit. Menanti elusannya.

Sepertinya kait BHnya sudah lepas. Tangan dia sepertinya cerdas, kembali mencari sasarannya yang tadi lepas. Dan dia tidak kaget, kali ini penisku sudah tegak menjulang, keluar dari celana. Kemudian dia seperti terkejut dan kemudian menarik tangannya dan kemudian melipatnya di depan dada. Pura-pura tidur, sambil menutupi dua kancing dadanya yang sudah terbuka lebar.

Sial. ada orang mau ke toilet. dia berjalan melangkah dari depan. Untung aku ada sweater yang bisa menutupi si “burung” nakal. Aah, seorang wanita. Bakalan lama nih. Jantungku berdegup keras.

Lama sekali orang itu di toilet. Aku mulai tidak sabar. Penisku sudah mulai menyusut. ya iyalah, baru juga pemanasan. Kepotong deh. ….
Akhirnya wanita itu lewat juga di di samping kami.

Uuuh, lega. Tangan ibu itu mulai duluan, menyusup di bawah sweater, mencari “adikku” yang mulai tegang lagi. hmmm. Tangannya sungguh mulus, dan sentuhannya, benar-benar nikmat.

Dia tahu betul cara merangsang penis dengan sentuhan. Sentuhan itu ringan, seperti melayang. Dia tidak meremas, atau menggosok terlalu keras. semuanya serba ringan dan melayang. Dan itu membuatku melayang.

Tanganku juga tidak mau kalah, seperti mempunyai mata sendiri yang bergerak mencari sasarannya. Si bukit kembar yang kenyal. Dan tangan itu menemukan sasarannya. Dada itu benar-benar lembut. Mulus tak bercela. Aku meresapi setiap jengkal usapan tanganku di dadanya. Meremas pangkal dadanya. Memilin putingnya. Putingnya. Putingnya runcing, ukurannya luar biasa, sepanjang buku jari telunjukku. Dan keras. Sangat keras. Sperti penis kecil. Aku memilinnya. lagi. Dan dia mendesis.

“jangan keras-keras,” bisiknya sangat lirih. AKu mengerti. Aku meremas, memilin, mengelus tanpa henti. Benar-benar nikmat.
Tapi tetap ada yang kurang. Kami berdua tidak terpuaskan. Penisku tetap tegang luar biasa. Dan rasanya mulai sakit sekarang. berdenyut-denyut ga karuan. Tangannya masih tetap mengelus penisku, tapi sungguh, tangan itu tidak mampu membuat aku nikmat terus-menerus. Dia mengerti hal itu.

“Ke bawah ….,” bisiknya sambil mengarahkan tanganku yang tadi ada di dadanya ke arah bawah. Aku langsung tanggap. Tanganku berubah posisi, mengelus pahanya yang tertutup kain jeans. Tidak berasa memang. Tapi dari gerakan tubuhnya aku tahu, dia sangat terangsang. Dia berulangkali menggerakkan tubuhnya, seolah menikmati betul elusan tanganku di pahanya. Pelan-pelan aku naik sedikit ke atas, tepat di gundukan di bawah pusar itu. Dia menahan tanganku.

BACA JUGA >> PEMERKOSAAN BRUTAL 

“Jangan … “
Aku nekat.
“Jangan …” Ok. Aku turuti. Aku kembali mengelus pahanya. Kali ini tanganku lebih berani. Kupegang ujung roknya dan kunaikkan sedikit ke atas. Dia tidak menolak. Aku kembali mengelus pahanya. Hhhm, sungguh mulus. Benar-benar mulus. Aku merasakan bulu-bulu halus di telapak tanganku. Dia terengah-engah. Tangannya sejak dari tadi berhenti mengelus penisku. Tak apa. lebih baik begitu daripada menyiksa “adikku” yang sudah tegang luar biasa.
Aku tiba-tiba menghentikan elusanku dan menarik tanganku. Kemudian memandang ke arah dia. Matanya bertanya. Menanyakan mengapa aku menghentikan itu.

“Aku mau itu,” bisikku mendekat di telinganya, sambil menunjuk ke arah gundukan tempat vaginanya berada.
Dia menggeleng. Aku kemudian berpura-pura tidur. Memejamkan mata.
Lama sekali. Mungkin 5 menit, mungkin kurang dari itu. Tangannya menarik tanganku dan mengarahkannya ke tempat yang aku inginkan. Hehehehe, aku menang. Dia tidak tahan. Tanganku sudah berada tepat di atas gundukan itu. Dia membuka kancing bajunya tepat di area itu. Tanganku bergerak mencari celana dalamnya. Dapat.

Jelas, ini sutra. Atau Satin? aku tidak peduli. bahan kain celana dalamnya halus sekali. aku merabanya. memastikan. Terus ke bawah, dan kutemukan apa yang kucari. Sesuatu itu sudah basah. Pasti basah, karena aku merasakannya dengan tanganku. Tanganku berhenti di situ. Merasakan bentuknya. Sedikit bergelombang. Aku merasakan lipatan vertikal. Bulu-bulu halus di sekitarnya. Cukup tebal. dan sangat basah. Aku tersenyum kembali. Penuh kemenangan. Jari tengahku kemudian mengelus lipatan basah itu. Pelan, tapi sedikit menekan. Dia mendesis. Oh tidak. Dia melenguh. Tetap memejamkan matanya.
Aku makin berani. Celana itu aku pegang elastisnya. dan aku turunkan ke bawah. Dia memegang tanganku. Aku tetap berkeras. Dia menyerah.

Kembali jari tengahku mencari tempat tadi. Jari itu mencari sumber kenikmatan seorang wanita. Sebuah penis kecil yang sudah amat basah. Aku menggoyangnya pelan dengan jariku. Kemudian mengelusnya. Kemudian menekannya. Tubuhnya menegang.
Aku kembali mengelusnya. Pelan dan sedikit menekan. Pelan dan sedikit menekan. Tempat itu terasa lebih basah daripada sebelumnya. Jariku masuk lebih ke dalam. Merasakan lipatan lain di dalam yang sangat basah. Benar-benar basah. Rongga itu seperti tidak berujung. Kemudian jariku kugerakkan. ke dalam dan ke luar. Berulangkali.

Aha, aku merasakan jariku seperti tersedot ke dalam. Ada sesuatu yang mencengkeram. Dan rasa itu kembali membuatku terangsang. Aku terus menggerakkan jariku. Semakin cepat. Tiba-tiba jariku seperti ditumpahi cairan hangat. kental. Dia terengah-engah. Tubuhnya menegang. Kali ini cukup lama. Aku terus menggerakkan jariku. Dia kemudian menahan tanganku. Aku menurut. Aku memandangnya.
Matanya terpejam. Seperti menghayati sesuatu. Mungkin orgasme. Dadanya naik turun, terengah-engah seperti habis lari kencang. Kancing masih terbuka.

NONTON FILM BOKEP JAV HD>> ANDROMOVIE.COM

“Apa kau ..?”
“Ya … . Luar biasa …,” bisiknya, memandang kepadaku. Oooh, senyumnya manis sekali. Matanya yang bulat besar memantulkan kilatan cahaya neon di luar bus.
Dia memandang ke bawah tubuhku.
“Kasihan ya,…” senyumnya menunjuk ke “adikku”. Ya iyalah. “adikku” tidur nyenyak sementara dia sendiri terpuaskan. Paling tidak dengan jariku.
“ga papa …”

Kami berdua terdiam. Menghayati momen-momen gila tadi. Kedua mata terpejam. Hawa dingin AC menyergap. Aku melirik jamku. 2 dinihari. Dan kemudian bus berhenti. cukup lama. Orang-orang sepertinya tidak peduli. tetap mereka tertidur nyenyak, padahal AC mati.
Aku memandang “partner”ku. Matanya terpejam. Bajunya sudah dikancingkan. Lengkap. Aku pun bergerak membetulkan celanaku.

“Jangan ….,” katanya sambil menahan tanganku yang hendak menarik ritsleting. Oh, dia ternyata melirikku. Ok. Aku menurut. Aku ingin tahu apa yang ingin dia lakukan. Aku hanya menutupnya kembali dengan sweater. Temperatur udara dalam bis mulai panas. Keringatku mulai menetes dari kening.
Akhirnya bus berjalan. AC mulai berhembus lagi. Sejuk. Aku memejamkan mata lagi.
“Buka matamu, awasin ….”

Aku tidak mengerti. aku membuka mataku. Tiba-tiba dia membungkuk.
Gilaaaa. Aku merasakan bibir mungilnya menyentuh kepala “adikku”. Ringan sekali. Aku mengerti maksudnya. Mengawasi sekeliling supaya tidak ada seseorang pun memergoki aksi gila ini. Penisku mulai hidup lagi. Gila mungkin, tapi aduuuh, memang nikmat. Kurasakan bibirnya mulai menciumi kepala penisku. Ohh, bibirnya mulai membuka dan memasukkan kepala penisku ke mulutnya. Penisku mulai masuk ke dalam mulutnya. Dan pelan-pelan mulut itu mulai menghisap. Adduh, sakit.

“Jangan keras-keras …,” aku berbisik sambil membelai rambutnya. Membelai rambutnya? iya, seperti layaknya pacar saja. Dia kembali melanjutkan kulumannya. Kali ini pelan-pelan. Naik turun. Naik turun. Nikmat tak terkira.
Tampaknya dia sudah sering melakukan ini. Mulutnya bagaikan sebuah mesin handal perangsang penis. Setelah selesai menghisap, dia berhenti sebentar, dan kemudian menjilat bagian bawah kepala penisku. Tidak cuma menjilat, lidahnya juga bergetar ketika bergerak menyusuri daging itu.

“Ooohhh ..,” kali ini aku terpaksa harus melenguh. Ini nikmat sekali. Dia tahu sekali kelemahan “adikku”. Bagian itu kemudian digigitnya dengan bibirnya. Siall, makin nikmat. Lagi-lagi digigitnya dengan bibirnya. Kalau begini terus, aku pasti tak tahan. Gelliiii.
Kemudian mulutnya kembali mengulum. Naik turun. Yang aku heran, penisku bisa masuk semua ke mulutnya. Wooa, sensasinya benar-benar luar biasa. Telaten sekali dia. Mulutnya kemudian berpindah ke …. bolaku. Menciumnya sebentar, kiri dan kanan, dan kemudian memasukkannya ke dalam mulutnya. Ohhhh….. . Ketika mengulum bolaku, kurasakan lidahnya menari-nari di dalam mulutnya.
Aku yang ga telaten. Kurasakan nikmatku semakin memuncak. Tidak tahan lagiiiiiiiii …..

“Aku mau ….”
Mulutnya berpindah ke kepala penisku. Mengulumnya lagi. naik turun. Tangannya mengocok pangkal penisku. Pelan tapi erat.
“Aaaahhhhh …”
Ujung penisku berkedut. Sekali. Kurasakan aliran sperma ke mulutnya. Dua kali. Tiga kali. Empat kali. Selama itu pula mulutnya tetap mencengkeram kepala penisku. Aku ejakulasi. Di dalam mulut seorang ibu. Orang asing. Aku bahkan tidak tahu namanya.
Dia memandangku. Tatapan itu ….
“Makasih ….,” hanya itu yang terlontar dari mulutku. Dia bangkit, kemudian tersenyum kepadaku. Sekilas kulihat bekas sperma di pinggir bibirnya. Aku mengangkat tanganku, membersihkannya.
Kami berdua terpejam.

Pagi menjelang. Orang-orang sudah sibuk ngobrol. Isi bus kembali ramai. Aku? masih terlelap. Atau pura-pura? Setelah kejadian malam tadi, aku sama sekali tidak berani untuk menatap ibu di sampingku. Bahkan mengajak bicara pun tidak berani. Kurasa dia juga begitu. Kudengar dia sibuk dengan anaknya, sambil bicara dengan suaminya seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa antara aku dan dia. Sepanjang jalan ku membuang muka, menatap pemandangan di luar jendela bus.
Pesta bujanganku kurasa.
Pukul 6.30. Orang-orang sudah mulai turun bus. Sudah sampai Sedayu. Berarti sebentar lagi masuk kota. Keluarga di sampingku bangkit. Oh, mereka mau turun.
“Mas, duluan, mas …,” kata suaminya ramah, ditimpali ibu itu. Aku terpaksa menoleh ke arah mereka. Baru kusadari sekarang. Ibu itu sangat manis. Aku merasa berterimakasih padanya.
“Oiya, monggo monggo,” sahutku.
Mereka turun dari bus. Bus semakin sepi mendekati terminal Giwangan. Ada secarik kertas kecil di bekas tempat duduk ibu tadi. Aku memungutnya. Penasaran.


Share:

Cerita sex - Pemerkosaan Brutal

Pemerkosaan Brutal


Agen Poker Terpercaya - Di sebelah kamar Almira adalah kamar Miranda. Miranda termasuk seorang perempuan yg berkulit putih bersih juga. Mirip dgn Almira, memiliki tubuh yg langsing semampai, akan tetapi dgn buah dada yg lebih membulat dan bokong yg lebih padat berisi.

Waktu Parto dan Steven mengetuk pintu dan mengucap salam, Miranda sedang mendengarkan musik mp3 seraya membaca sebuah novel.

“Wah tumben ada yg dateng malam-malam. Siapa ya?” pikirnya. Miranda waktu itu menggunakan terusan batik. Dia buru-buru mengecilkan suara mp3 dari laptopnya dan meletakkan novel di meja. Tak lupa dia menyambar kerudung coklat untuk dia pakai sebelom membuka pintu.

Begitu pintu dibuka, Miranda kaget melihat kedua laki-laki yg tak ia kenal. Kedua laki-laki itu pun langsung memaksa masuk dan mendekap tubuh Miranda.

Akan tetapi Miranda bukan perempuan sembarangan, dia adalah pemegang sabuk coklat beladiri judo Waktu Steven maju dan mencengkram lengan irinya, dgn refleks yg sudah terlatih hempaskan tangan Steven yg mencengkram lengannya seraya kemudian membanting Steven ke samping. Parto yg menyaksikan kejadian itu buru-buru menutup pintu dan menguncinya.

Terkejut mendapatkan perlawanan, Steven bangkit lagi dan mencoba merengkuh terusan Miranda. Akan tetapi kembali Miranda berhasil mengelak bahkan kembali membanting tubuh Steven. Untungnya dia jatuh ke ranjang sehingga tak terlalu merasakan sakit.

Steven tak menyerah. Kali ini dia berusaha menjaga jarak dari Miranda dan mencoba melancarkan pukulan jab yg berhasil ditangkis Miranda.

Di sinilah kecerdikan Parto, dia bergerak cepat ke belakang tubuh Miranda, kemudian menendang punggung Miranda sehingga dia terjengkang ke depan.

Dari depan Steven langsung melancarkan tendangan lurus. Miranda yg kaget ditendang dari belakang tak sempat menangkis sehingga kaki Steven bersarang di perut Miranda. Perempuan itu terduduk menahan sakit.

Melihat Miranda mulai tak berdaya, Parto dgn cepat menarik baju perempuan itu dari belakang. Miranda terangkat berdiri seraya menahan perih di lambungnya. Kemudian Parto menghempaskan tubuh Miranda ke ranjang.

”Sialan nih bocah, berani-beraninya ngelawan gue,” ujar Steven. Steven yg kesal kerana dibanting Miranda dua kali langsung menindih tubuh Miranda di ranjang. Miranda tak bisa fokus untuk melawan kerana menahan sakit di perutnya.

Steven langsung menduduki perut Miranda yg terlentang dan membuka kedua tangan Miranda ke kanan dan kiri. Miranda baru akan teriak waktu sebuah tamparan keras mendarat di pipi kirinya.

Bandar Ceme - Pipinya langsung merah bekas tangan Steven. Dari belakang Parto langsung memasang lakban di mulut Miranda.

Dalem kondisi ini, Miranda menjadi tak berdaya. Perutnya kesakitan dan diduduki Steven, sementara pipinya panas dan perih kerana ditampar dia tak bisa berteriak. Plak… sekali lagi Steven menampar pipi kanan Miranda kerana masih kesal dibanting oleh Miranda.

“Udah Steve, ntar abis mukanya. Sayg cantik-cantik gitu,” sergah Parto pada Steven.
Steven tersadar dari amarahnya, kemudian ia mulai menikmati kecantikan paras Miranda yg mulus. Terlihatnya mulutnya sedang merintih kesakitan dalem bekapan lakban, air matanya mulai mengalir.

Parto terus bekerja. Dia mengikat kedua tangan Miranda di atas kepala Miranda. Setelah itu dia mulai melepaskan celananya.

”Steve, gue duluan ya. Kau pegang dulu lah perempuan ini,” ujar Parto pada Steven.
”Oke, kau duluan lah, aqu nanti belakangan, biar puas kukerjai dia,” jawab Steven.

Maka Steven bergerak ke atas memegangi tangan Miranda, sementara Parto mulai mengangkat terusan batik Miranda hingga pinggang.

Parto dgn cekatan menurunkan celana training yg dipakai Miranda dan celana dalem kremnya. Parto sengaja meninggalkan sepasang kaus kaki terpasang di telapak kaki Miranda.

Kemudian ia kangkangkan kaki Miranda sedapatnya. Maka terlihatlah kemaluan Miranda yg masih tertutup rapat dihiasi rambut-rambut halus di atas dan sampingnya. Seperti halnya Almira, Miranda memiliki kemaluan yg berwarna putih seperti kulit tubuh lainnya.

Mulut Parto mulai menyosor kemaluan itu, kedua ibu jarinya menarik ke samping bibir kemaluan luar Miranda, sementara lidahnya berusaha menguak bibir dalemnya agar merekah.

Merasa bagian kehormatannya mulai dikerjai, Miranda mulai sadar dari perihnya dan berusaha berontak, akan tetapi waktu itu pula ia menerima tamparan lagi di pipi dari Steven sehingga ia kehilangan kekuatan lagi.

Parto terus berusaha melumuri kemaluan Miranda dgn ludahnya hingga licin. Baru kemudian dia terduduk mendekatkan kemaluannya yg sudah ngacung ke lobang kemaluan itu.

Diarahkannya moncong meriam itu ke target sasaran, dan mulai ia dorong pelan-pelan. Ia terus berusaha mendorong seraya kedua tangannya menahan kedua paha Miranda yg bulat supaya tak menutup.

Miranda berusaha bergerak menghindari sesuatu yg menerobos di lobang kehormatannya, akan tetapi bagian atas tubuhnya ditekan kuat-kuat oleh Steven.

Parto terus berusaha mendorong hingga perlahan mulai masuk. Kepala kemaluannya mulai menguak bibir dalem kemaluan Miranda. Perlahan kepala itu mulai tenggelam dan berusaha menembus selaput yg menghalangi.

Terus dia tekan hingga akhirnya selaput itu berhasil dia tembus. Kemudian masih terus ia tekan hingga batang kemaluannya mulai ikut masuk.

Miranda berusaha terus bergerak akan tetapi kakinya ditahan kuat-kuat oleh tangan Parto. Hingga akhirnya semua kemaluan Parto masuk ke kemaluan Miranda.

Kemaluan Parto merasakan dekapan yg sangat erat dari kemaluan Miranda, dekapan kemaluan perawan yg sudah lama ia tak rasakan sejak memerawani isterinya. Ia tarik sedikit kemaluannya, kemudian dia dorong lagi.

Semua ia laqukan perlahan untuk menikmati setiap gesekan kemaluan Miranda pada kemaluannya. Makin lama sodokannya makin cepat.

Waktu ia membuka mata maka terlihat perempuan pelajar yg manis dan masih berkerudung melenguh setiap ia sodokkan kemaluannya. Pemandangan itu terlihat sangat erotis baginya.

Buru-buru dia angkat terusan Miranda hingga Bhnya tersembul, langsung ia angkat pula BH itu ke atas sehingga kedua buah dada Miranda mencuat. Dia remas-remas kedua buah dada itu seraya mempercepat sodokannya.

Kombinasi antara pemandangan yg erotis ditambah ketatnya dekapan kemaluan Miranda pada kemaluannya membuat Parto tak tahan lagi. Maka ia semprotkan dgn kuat maninya di dalem kemaluan Miranda.

”Ah, kemaluan perawan, peret banget Steve,” ujar Parto seraya terengah-engah.

“iya, apalagi perawan galak kayak gini. Kau cepatlah gantian, aqu juga sudah tak sabar,” jawab Steven.

Sebenarnya tanpa dipegangi pun Miranda sudah sulit untuk melawan, alasan rasa sakit di kepala dan perutnya, ditambah lagi di kemaluannya membuat dia malas bergerak. Akan tetapi Parto dgn sigap menjaga tubuh Miranda sementara Steven melampiaskan hajat mesumnya.

Agen Poker - “Hei, jangan lupa kau rekamlah dgn HPmu adegan ini,” ujar Steven mengingatkan. Maka Parto langsung mengeluarkan HPnya untuk merekam adegan mesum Steven memperkosa perempuan cantik ini.

Steven tak banyak basa-basi. Langsung ia keluarkan kemaluannya, dan ia gesekkan ke permukaan kemaluan Miranda.

Sesekali ia meraba rambut halus di atas kemaluan itu, kemudian dia cabut beberapa helai dgn kasar, membuat Miranda makin kesakitan dan meninggalkan ruam merah di bagian yg dicabut.

“Rasakan kau perempuan galak,” umpat Steven.

Kemudian Steven langsung memasukkan kemaluannya ke lobang kemaluan Miranda dan mulai menyodokkan dgn keras dan cepat. Ibu jari tangan kirinya menekan-nekan daerah chlitoris Miranda sementara tangan kanannya mencubiti ujung pentil kanan dan kiri Miranda bergantian.

Hal ini membuat Miranda terlonjak-lonjak akan tetapi bila ia mulai melawan waktu itu pula Parto menahan tubuhnya dan sesekali menampar parasnya. Steven terus melaqukan perbuatannya seraya tersenyum puas, berusaha mengerjai perempuan yg sudah membantingnya itu.

Steven tak lama bertahan kerana peretnya kemaluan Miranda. Begitu merasa akan keluar maninya, ia langsung meloncat dan membuka lakban penyumpal mulut Miranda.

Ia arahkan kemaluannya ke mulut Miranda yg ia buka paksa dgn tangannya, ia kocok kemaluannya kuat-kuat hingga maninya menyembur deras masuk ke dalem mulut Miranda.

Beberapa semprotan terakhir ia arahkan ke mata dan pipi Miranda. Jadilah paras manis itu berlumuran mani Steven bercampur air matanya.

Akan tetapi setelah maninya habis, tak serta merta ia menarik kemaluannya. Terlihatnya ia masih ingin mengeluarkan sesuatu.

Maka dalem beberapa detik memancarlah air kencing Steven ke dalem mulut Miranda dan ke mukanya. Miranda gelagapan terkena siraman air kekuningan yg sedikit berbau kopi itu. Semua itu terekam oleh HP Parto.

”Biar rasa kau perek galak,” umpat Steven lagi. Parto cuma geleng-geleng kepala melihat kegilaan kawannya itu.

Sementara enam kawanan mesum mulai bergerak mengendap ke lantai dua. Mokas maju paling depan dan Deneb paling belakang. Mereka terus mengendap seraya memperhatikan keadaan sekitar.

Sobirin : Gelap semua kamarnya, cuma kamar nomor sepuluh itu yg diujung yg lampunya nyala. Jangan-jangan yg dua sudah pada tidur.
Michel : Coba kuintip dulu kamar sepuluh.
Michel perlahan mengendap mengintip kamar sepuluh lewat jendela. Kebetulah gordyn jendela itu terbuka. Mata Michel mengintip perlahan, kemudian kembali lagi.
Michel : Ternyata mereka bertiga ada di kamar ujung itu. Bagaimana jadinya?
Aldo : Ya sudah, apabila begitu kita labrak sama-sama. Gimana? –semua mengangguk setuju.
Mokas: Tunggu dulu bentar. Coba kulihat kamar yg lain sebentar ya.
Aldo : Loh, mau apa lagi kau?
Mokas : Ah pokoknya sebentar lah.
Mokas masuk ke kamar delapan yg tak dikunci, kemudian keluar mengambil sebilah cutter.
Mokas : ini akan memudahkan pekerjaan kita.

Maka Aldo yg maju untuk mengetuk pintu kamar sepuluh, yg lain bersembunyi supaya tak terlihat apabila penghuni kamar mengintip lewat jendela. Mokas bersiap dgn cutternya untuk memberikan kejutan.

Elma, Reina dan Yuli memutuskan untuk tidur bertiga di kamar sepuluh, kerana mereka bertiga sedikit penaqut. Elma berparas sangat manis, yg paling manis di antara kelima perempuan di sana.

Kulitnya paling putih, mukanya paling cantik, dan tubuhnya sangat langsing. Yuli juga kulitnya putih, akan tetapi tak seputih Elma. Tubuhnya lebih berisi. Sedangkan Reina kulitnya sedikit coklat gelap, akan tetapi tubuhnya yg paling montok.

Mereka bertiga sedang ngobrol seraya menunggu kantuk sebelom pintu itu diketuk. Elma yg tuan rumahnya kamar langsung berdiri dan menghampiri pintu. Mereka semua berterusan dan segera memakai kerudung begitu tahu ada yg datang.

Elma tak curiga sedikitpun jadi tak perlu merasa melihat melalui jendela dan langsung membuka pintu.

Pintu pun dibuka. Elma terkejut mendapati seorang pria yg tak ia kenal di hadapannya.

”A…ada apa ya Pak?” tanya Elma gelagapan.
Tak sempat dijawab, Aldo langsung mendorong pintu dan Mokas dgn cepat memiting leher Elma seraya menghunus cutter di parasnya.
“Jangan ada yg bergerak, jangan ada yg teriak, ato kawan kalian mati,” ujar Mokas mengancam Yuli dan Reina.
Semua kawanan mesum itu berhamburan masuk kamar dan menguncinya sementara Yuli dan Reina cuma terkejut menganga.
“A…ampun Pak, itu laptop gue di dalem tas dekat meja. itu dompet gue di meja. Jangan sakiti kami Pak…” Elma memohon pada Mokas.
Kawanan mesum itu tertawa terbahak-bahak.
“Kau pikir kami tak sanggup beli laptop hah? Kau pikir kami ga punya duit. Bodoh kau…” jawab Michel seraya tertawa.
“Ba…bapak mau apa Pak? Akan tetapi tolong jangan sakiti kami…” ujar Yuli berusaha membantu Elma.
”Tenang, kami tak akan menyakiti kalian, selama kalian bekerja sama. Mengerti?” ujar Mokas.

Yuli dan Reina cuma mengangguk lemah masih tak paham. Sementara Elma gemetaran kerana ada cutter di depan Steveungnya.

”Kamera, siapkan!” perintah Mokas. Maka Michel dan Deneb mengeluarkan HPnya masing-masing dan mulai merekam.
”Oke, sekarang kalian berdua buka baju kalian!” perintah Mokas pada Yuli dan Reina. Keduanya terhenyak tak percaya dgn apa yg mereka dengar.
”Cepat!!!” hardik Mokas lagi.
”Ja…jangan Pak, jangan…” pinta Yuli lirih.
”Jangan melawan! Apa kalian mau lihat leher kawan kalian ini putus? Cepat buka!!” ancam Mokas lagi. Mokas menguatkan pitingan pada leher Elma sehingga Elma mulai merasa tercekik. Hal ini menyebabkan Yuli dan Reina panik.
”Ba… baik Pak…” ujar Yuli pelan.

Kedua perempuan itu melirik satu sama lain kebingungan, tak bergerak. Akan tetapi Mokas menghardik lagi dan Elma mulai mengaduh kesakitan. Maka Yuli perlahan mulai membuka risleting belakang terusannya. Melihat Yuli melaqukan itu, Reina pun mengikutinya.

”Berdiri kalian berdua,” perintah Michel. Maka Yuli dan Reina pun berdiri di tengah kamar. Kemudian dgn perlahan mereka terus menarik resleting terusan mereka, hingga habis.

“Turunkan terusan kalian, cepat!” perintah Aldo.

Maka keduanya pun dgn sangat malu menjatuhkan terusan mereka di hadapan para lelaki mesum itu. Selama ini mereka selalu berkerudung panjang dan rapi kemana pun, bagaimana sekarang mereka akan bugil di hadapan lelaki yg tak mereka kenal sama sekali.

Maka semua lelaki mesum itu mengeluarkan HPnya untuk mereka atau mengambil foto adegan ini kecuali Mokas yg masih menahan Elma. Kedua perempuan yg berkerudung sedada akan tetapi tak berpakaian kecuali pakaian dalem mereka.

Yuli dgn BH putih dan celana dalem putih, sementara Reina dgn BH pink dan celana dalem hijau.

Michel menyuruh mereka menyingkapkan kerudung mereka ke belakang sehingga bagian dada, perut, pinggang, paha hingga kaki kedua perempuan ini terpampang jelas.

Michel memerintahkan mereka untuk membuka BH mereka, meski dgn ragu dan perlahan akhirnya mereka membuka BH mereka. Terlihat meski kulit Reina lebih gelap, akan tetapi buah dadanya lebih besar daripada Yuli.

Mokas kemudian mendorong Elma ke arah kawannya. Mokas menyuruh Elma mengikuti apa yg dilaqukan Yuli dan Reina. Maka Elma pun mulai membuka terusannya diikuti dgn BH kremnya.

Buah dada Elma adalah yg terkecil di antara mereka, mungkin cuma segenggam telapak tangan, akan tetapi kulitnya benar-benar bening, ditambah sorot lampu kamar yg membuat tubuhnya berkilau keemasan.

”Oke, sekarang kalian buka celana dalem kalian. Cepat!” perintah Mokas seraya mengacungkan cutter pada Elma. Mereka bertiga yg sudah mulai berlinangan air mata tak bisa menolak. Perlahan mereka menurunkan celana dalem mereka hingga mata kaki.

Deneb : Amboi, ini perempuan bening betul, macam marmer saja. –seraya mengelus bokong Elma.
Sobirin : iya nih, kayanya paling bisa merawat diri ni perempuan. Lihat aja jembutnya, paling sedikit, paling rapi. Gak kaya yg dua ini, gondrong hahaha… –yg lain ikut tertawa.

Muka Yuli dan Reina bersemu merah mendengar komentar cabul para lelaki itu terhadap rambut keperempuanan mereka. Mereka terus mengambil gambar ketiga perempuan ini hingga puas.

Mokas : Oke kalian bertiga, berlutut. –ketiganya lalu berlutut menuruti perintah Mokas.
Lalu Michel, Aldo dan Deneb melepas celana mereka hingga kemaluan mereka mencuat. Kemudian mereka mendekatkan kemaluan mereka ke mulut para perempuan itu.
Mokas : Kalian hisap titit yg ada di depan kalian itu seraya kalian jilat. Cepat!!

Ketiganya kebingungan dan merasa jijik, di samping belom pernah sama sekali melaqukan blowjob sehingga tak tahu bagaimana memulai apa yg diperintah Mokas. Akan tetapi di samping rasa jijik, ada juga rasa penasaran kerana ini benar-benar pertama kali mereka melihat kemaluan lelaki dewasa secara langsung.

Batang-batang kokoh kehitaman dgn ujung lonjong meruncing kemerahan itu membuat birahi keperempuanan mereka menjadi terusik, meski mereka adalah perempuan-perempuan yg alim.

Mokas : Cepat atau kawan kalian ini mau kuguet kah? –Mokas mulai menghardik.
Kerana ketiga perempuan itu diam saja, Michel maju dan menempelkan kemaluannya ke bibir Reina.

Reina awalnya enggan, akan tetapi kerana dipaksa Michel dan kepalanya ditarik, maka mulut Reina pun terbuka. Michel mulai memasukkan kemaluannya ke dalem mulut Reina.

Michel : Mana lidahnya? Jilat kemaluanku ini yg benar. Jilat kepalanya. Awas jangan kena gigi, apabila kena kutampar kau –perintah Michel pada Reina.

Reina pun mulai menjilati kemaluan Michel. Yuli mulai melaqukan hal yg sama pada Aldo dan Elma pada Deneb. Sementara yg lain tetap merekam Kerana ketiga perempuan ini benar-benar belom pernah melaqukan hal ini, ketiga lelaki mesum itu tak merasakan kenikmatan yg diharapkan.

Michel : Sudah-sudah, gak enak. Dasar amatiran. –seraya menarik kemaluannya keluar, diikuti kawan-kawanya.
Sobirin : Oke, sekarang kalian bertiga duduk Mengangkang. Cepat!
Ketiga perempuan ini kemudian menuruti perintah itu. Mereka duduk di lantai, akan tetapi mereka merapatkan kaki mereka.

Sobirin lalu duduk dan mencontohkan cara duduk yg dia maksud. Duduk dgn kedua tangan bersandar di belakang, sementara lutut ditekuk dan mengangkang selebar mungkin.

Ketiga perempuan itu tentu tak mau kerana itu akan memperlihatkan daerah keperempuanan mereka dgn jelas. Akan tetapi Mokas kembali menempelkan cutternya ke tubuh Elma seraya mengancam sehingga mereka bertiga terpaksa mengikuti perintah Sobirin.

Kini ketiga perempuan itu benar-benar dipermalukan. Dgn kerudung panjang yg masih menempel di kepala mereka akan tetapi disingkapkan ke belakang, mereka duduk mengangkang seolah memamerkan keindahan buah dada dan kemaluan mereka kepada kawanan mesum itu.

Kawanan mesum itu berebut mengambil foto ketiganya, sementara paras mereka bertiga makin merah padam menahan malu.

Sobirin : Oke, sekarang kalian semua, kencing semua!
Reina : Ga…ga bisa Pak. Malu…
Sobirin : Halah pake malu segala. Mau kalian yg kencing, atau muka kalian mau kami kencingi hah?

Mendengar ancaman itu, ketiga perempuan tersebut berusaha mengikuti perintah Sobirin. Lebih baik pipis saja sekalian malu, toh kemaluan mereka sudah terlihat semua, daripada sudah malu, dipipisi pula. Mulai dari Yuli yg pertama air pipisnya memancar.

Kebetulan memang dia belom pipis dalem beberapa jam sehingga airnya paling banyak dan memancar paling jauh. Disusul Elma dan terakhir Reina yg paling sedikit pipisnya kerana baru setengah jam yg lalu dia pipis.

Air kencing ketiga perempuan itu spontan membasahi lantai kamar Elma yg beralas karpet tebal, dgn aroma khas yg sedikit pesing. Akan tetapi itu tak sampai memadamkan nafsu bejat keenam pria mesum itu, mahal makin membangkitkannya.

Kawanan mesum itu tertawa terpingkal-pingkal melihat pemandangan ini seraya berusaha mengambil gambar close up bagaimana kemaluan mereka memancarkan air seni. Elma memiliki kemaluan yg berkulit bening seperti Almira dan Miranda, beda dgn Yuli dan Reina yg kulit di sekitar kemaluannya sedikit gelap kehitaman, lebih gelap daripada kulit tubuh mereka.

Meski demikian untuk beberapa pria, kemaluan yg sedikit hitam justru lebih seksi daripada yg terang, apalagi apabila disekitarnya dihiasi rambut-rambut yg halus. Michel sampai membantu menyingkap bibir kemaluan Yuli supaya terlihat jelas lobang yg menyemprotkan air seni itu.

Kemudian Marco mengambil alih komando.

Marco : Baik, sekarang kalian menungging semua. Buka tudung kalian.
Ketiganya mulai melepaskan tudung masing-masing sehingga mereka sekarang benar-benar telanjang bulat.

Reina memiliki rambut paling panjang, hampir sepinggang, sementara Yuli dan Elma sama-sama sepunggung.

Marco : Kalian sekarang nungging semua. Buka kaki kalian lebar-lebar.
Mereka dgn ragu mengikuti perintah itu.

Mereka mulai menungging seperti kuda menunjukkan kemontokan bokong mereka, dgn kaki dibuka lebar memperlihatkan keindahaan anus dan belahan kemaluan mereka dari belakang.

Marco mulai meremas bokong Reina dan menjilat anus dan kemaluannya. Reina merasa kegelian dan ingin tertawa akan tetapi ia tahan sekuat tenaga. Aldo melaqukan hal yg sama pada Yuli dan Mokas pada Elma.

Hal ini membuat ketiga perempuan tersebut terserang birahi, dimana dgn mahir ketiga lelaki mesum itu menjilat kemaluan para perempuan ini seraya sesekali meremas buah dada mereka.

Suasana makin memanas, ketiga penjilat tersebut makin bernafsu sementara tak sadar Yuli dan Elma melenguh setiap titik sensitif di kemaluan mereka tersentuh lidah para penjilat.

Penasaran dgn sebelahnya, maka para penjilat itu bergeser posisi untuk menikmati anus dan kemaluan perempuan disebelahnya. Ketiga kawan mereka yg lain juga tak ketinggalan ikut serta, sehingga semua lidah lelaki itu merasakan anus dan kemaluan ketiga perawan tersebut.

Aldo : Yg ini bo-olnya cantik nih, ada kerutan-kerutannya, ada bulunya pula –seraya menunjuk lobang anus Yuli.

Michel : Akan tetapi yg ini sempurna kawan, bening kali lobang bokong ini, tak ada yg hitam-hitam sedikitpun. Seingatku bo-ol perek-perek di tempat langgananku, alamak… hitam semua –Michel cekikian seraya memuji dan mengelus bokong Elma. Yg lain ikut tertawa.

Kemudian ketiga perempuan itu disuruh duduk mengangkang kembali. Bedanya, sekarang Elma disuruh menjilat kemaluan Yuli. Elma pun menurut dan membungkuk mendekatkan mulutnya ke kemaluan Yuli.

Awalnya dia merasa jijik, akan tetapi waktu bokongnya ditampar oleh Mokas, dia langsung menggerakan lidahnya menyapu bagian-bagian kemaluan Yuli. Yuli merasa kegelian sehingga sering menggelinjang dan matanya terpejam.

Entah apa yg dirasakan lidah Elma, cairan keperempuanan Yuli bercampur sisa air seninya, ditambah air liur pada lelaki mesum itu, kini ia harus menjilat semuanya.

Akan tetapi Reina tak tinggal diam, ia disuruh menjilat anus dan kemaluan Elma dari belakang.

Hal ini membuat Elma juga menggelinjang kegelian akibat sapuan lidah Reina. Sementara anus dan kemaluan Reina yg sedang menungging pun tak luput dari jilatan atau rabaan kawanan mesum di belakangnya.

Sudah bosan dgn jilat-menjilat, dan semakin kerasnya kemaluan mereka berenam, maka ditariklah ketiga perempuan itu ke ranjang. Ketiga penjilat itu kini akan menyetubuhi ketiga perempuan tersebut, sementara ketiga kawannya memegangi.

Marco mulai menggesekkan kemaluannya mencari titik yg tepat untuk menerobos kemaluan Reina yg dipegangi Deneb.

Mokas melaqukan hal yg sama pada Elma dipegangi Sobirin dan Aldo pada Yuli dibantu Michel. Maka tak lama terdengarlah jeritan dan erangan ketiga perempuan itu yg diperawani secara bersamaan. Persis yg terjadi pada Almira dan Miranda di lantai bawah.

Maka yg terjadi adalah pesta yg tak dibaygkan sebelomnya. Kerana ketiga perempuan itu sudah tak berdaya melawan, setiap pria mesum bisa menyelupkan kemaluannya di antara ketiga perempuan sementara rekannya membantu memegangi sang perempuan.

Hingga akhirnya keenam pria mesum itu benar-benar dapat merasakan legitnya ketiga liang sanggama para perempuan tersebut.

Perasaan sakit, jijik dan marah di dada ketiga perempuan itu bersatu dgn rasa nikmat yg tak terlawan di selangkangan mereka. Mata mereka terpejam selama dikerjai kawanan itu, akan tetapi mulut mereka tak jarang mengaduh atau mengerang.

Erangan ini justru menjadi hal yg erotis bagi kawanan mesum itu, sehingga mereka makin semangat memompakan kemaluan mereka ke kemaluan ketiga perempuan itu.

Maka tak jelas siapa ejaqulasi di mana. Lobang kemaluan ketiga perempuan itu kini berlumuran cairan mani yg putih kental kemerahan kerana bercampur darah kehormatan mereka.

Sementara tubuh mereka pun basah berlumur peluh, kerana mereka juga merasakan kenikmatan waktu kemaluan kawanan mesum tersebut mengaduk-aduk lobang kenikmatan mereka. Hingga ketiga perempuan itu terkulai lemas di ranjang.

Jam setengah dua belas, kesebelas pria mesum itu sedang berkumpul di ruang tengah, seraya merokok dan minum kopi yg dibuatkan oleh Pak Parmin sendiri. Kesepuluh rekannya terlihat tersenyum puas menikmati malam itu.

Mokas : Min, makasih banyak ya. Aqu tau kau orang yg setia kawan. Tak percuma kita datang jauh-jauh nengok kau, ternyata bisa menikmati perawan-perawan berkerudung itu.

Perkataan Mokas itu diiyakan dan disambut tawa oleh yg lain. Pak Parmin cuma tersenyum kecut.

Mereka terus ngobrol dan tertawa bercanda dgn suara keras sehingga membangunkan Mirna dan Bu Tinah di kamar. Kebetulan kerana malam itu sangat panas, mungkin juga kerana ada aura neraka yg malam itu beredar di rumah itu, membuat Bu Tinah dan Mirna kehausan.

Hampir bersamaan mereka keluar dari kamar masing-masing untuk minum di dapur. Sialnya untuk ke dapur harus melewati ruang tengah sehingga kesepuluh kawanan mesum itu serasa kembali di pancing kejantanannya.

Bu Tinah dan Mirna buru-buru ke dapur menghindari tatapan mata kawan-kawan Pak Parmin yg kurang mengenakkan. Michel yg dari awal sudah kesengsem melihat kemontokan Bu Tinah mulai bangkin nafsu jahatnya. Dia melirik ke Bryan yg juga bernafsu terhadap Mirna.

Michel : Hai Min, kita kan kawan akrab. Berhubung kau sudah serahkan bocah kosmu itu pada kami, bagaimana apabila kau biarkan aqu mencicipi isterimu yg montok itu Min?

Mendengar itu Pak Parmin langsung bangkit dari duduknya ingin menampar Michel, akan tetapi Mokas dan Parto menahan Pak Parmin.

Pak Parmin : Bangsat kamu, awas kamu berani-berani sama isteriku…
Michel : Sak, sudah tanggung nih. Kemaluanku pun ngaceng lagi lihat bokongnya isteri si Parmin, bagaimana menurutmu Sak? –Michel minta persetujuan Mokas.
Parto : iya Sak, udah kepalang tanggung, kita tambah lagi lah isteri dan bocah Parmin itu. Mumpung kita di sini. Gimana yg lain, setuju kah?

Bokep Ful Movie>> andromovie.com

Yg lain menganggukkan kepala tanda mereka juga ingin merasakan bagaimana nikmatnya isteri si Parmin sehingga dia tak pernah lagi ke lokalisasi. Awalnya Mokas tak ingin sejauh itu, akan tetapi atas desakan kawan-kawannya, akhirnya ia setuju juga.

Robert kemudian mengeluarkan lakban dan membekap mulut Pak Parmin, sementara kedua tangannya diikat ke kursi. Mereka lalu menunggu Bu Tinah dan Mirna lewat ruang tengah itu.

Tak lama keduanya, datang. Keduanya langsung terkejut melihat Pak Parmin sudah dibekap dan diikat di kursi dgn sebuah pisau buah terhunus di lehernya yg dipegang oleh Mokas.

Mokas : Bu Tinah, Mirna, ke sini kalian –Mokas menghardik.
Bu Tinah : Bapak… Apa-apaan ini? Kalian apakan pasangankua?
Michel : Maaf merepotkan Bu. Akan tetapi begini, kami ini dulu sama-sama sering ke perekan. Akan tetapi sejak Pak Parmin menikah dgn kau, kenapa Pak Parmin jadi tak pernah ikut lagi. Jadi Bu, sekarang kami ini, istilah ingin mencicipi kenikmatan ibu…
Bu Tinah menggelengkan kepala tanda tak percaya.

Bu Tinah : Ndak, ndak mungkin. Pasangan gue ndak pernah itu ke perekan. Dia bersih kok. Kurang ajar kalian. Sudah bertamu, malah nuduh macam-macam.

Mokas : Kau berdua jangan coba-coba melawan, atau kuguet si Parmin ini.
Melihat pasangannya terancam sebilah pisau, Bu Tinah jadi bingung. Dia ingin teriak keluar, akan tetapi taqut pasangannya menjadi korban.

Bu Tinah : Tolong Pak lepaskan pasangan gue. Dia sudah baik sekali sama kalian. Salah apa dia?
Bryan : Salah dia ya kerana dia punya isteri semontok kau dan bocah perempuan secantik Mirna ini.
Mokas : Bu, kami tak akan menyakiti siapa pun asal ibu dan Mirna mau mematuhi perintah kami. Mengerti Bu?
Bu Tinah : Ndak, aqu ndak sudi nurut perintah kalian. Pergi kalian. –Bu Tinah mulai mengusir.

Kerana Bu Tinah tak menurut, maka Mokas merasa perlu melaqukan sesuatu. Di iriskannya lah sedikit pisau itu ke pipi Pak Parmin sehingga mengeluarkan darah. Melihat hal itu nyali Bu Tinah jadi ciut.

Mokas : Kau dengar ya, aqu ga akan ragu menyayat pasanganmu apabila kau tak nurut. Mengerti kau?
Bu Tinah : i…iya Pak. Ma..af…
Bu Tinah dan Mirna mulai panik melihat darah mengucur di pipi Pak Parmin.
Michel : Nah sekarang kalian nurut kan. Baik, ke sini kau Ani. –Bu Tinah mendekat perlahan bergandgn dgn Mirna. Sementara Michel mulai menurunkan celananya.
Michel : Hisap kemaluanku Ani, seperti kau hisap kemaluan si Parmin. Cepat!!

Bu Tinah disuruh berlutut dan sempat tertegun mendapati kemaluan lelaki lain di depannya. Selama ini kemaluan yg pernah ia lihat dan hisap cuma kemaluan pasangannya.

Kini kemaluan Michel yg lebih hitam dan lebih besar daripada punya pasangannya menunggu untuk ia hisap. Ia sempat bimbang, akan tetapi setelah melihat darah mengucur di pipi pasangannya, ia langsung melahap kemaluan Michel.

Michel merasakan kenikmatan yg unik melihat kemaluannya dikulum oleh isteri kawannya sendiri, seorang perempuan yg berkerudung.

Tak seperti para pelajar tadi, Bu Tinah tentu lebih berpengalaman dalem memberikan oral seks. Michel bisa merasakan jilatan lidah Bu Tinah di kepala kemaluannya dan lobang kencingnya.

Michel : ini baru hisapan top, gak kaya amatiran tadi, udah ga enak, kena gigi terus. Untung tak lecet kemaluanku.

Semua tertawa mendengar pujian Michel. Bryan yg dari tadi sudah tak sabar ingin menikmati tubuh Mirna memanggil Mirna ke dekatnya. Mirna mendekati Bryan perlahan seraya ketaqutan.

Bryan : Hei Mirna, kau lihat apa yg ibumu laqukan itu pada Om Michel, sekarang kau juga laqukan padaqu. ini, hisap! –seraya menyodorkan kemaluannya yg juga sudah mengacung.

Mirna juga belom pernah melaqukan blow job, dan ini juga pertama kalinya dia menghadapi sebuah kemaluan lelaki orang dewasa yg sedang tegak.

Digenggamnya batang kemaluan Bryan seraya gemetaran, kemudian lidahnya mulai menjilati kepala kemaluannya, mencontoh jilatan ibunya pada kemaluan Michel.

Dan kawanan mesum itu mulai berbaris. Aldo, Marco dan Robert di sisi Michel menunggu giliran kemaluannya diservis oleh Bu Tinah, sementara Steven, Parto, Sobirin dan Deneb menunggu giliran diservis Mirna.

Apa yg terjadi sungguh memilukan Pak Parmin, melihat dua orang perempuan kesaygannya harus mengoral kemaluan kawan-kawannya yg keterlaluan.

Tangan-tangan mereka mengelusi kepala Bu Tinah dan Mirna yg masih terbungkus kerudung, kadang ditarik kadang ditekan untuk memberikan efek kenikmatan sendiri pada kemaluan mereka.

Merasa cukup melihat Bu Tinah mengoral kemaluan kawannya. Michel memanggil Bu Tinah ke arah sofa tempat ia duduk dgn santainya di ruang tengah itu.

Michel : Hei Tinah, kemari kau. Sekarang kau buka bajumu itu semua, kecuali kerudungmu ya.

Bu Tinah sebenarnya sudah mulai terangsang kerana matanya baru menikmati empat kemaluan mengacung yg semuanya lebih gagah daripada punya pasangannya. Ditambah keadaan pasangannya yg masih terancam pisau, dia tak pikir panjang untuk mulai melepas terusannya hingga jatuh.

Ternyata Bu Tinah cuma memakai celana dalem dan tak memakai BH kerana dia memang jarang tidur memakai BH. Kerudung pendek yg ia gunakan tak mampu menutupi buah dadanya yg lonjong tanda mulai turun.

Marco : Wah pantas saja Parmin betah tidur sama si Tinah ini, ga pernah pake BH. Kapan saja mau susu, dia tinggal nyeruput hahaha… –kawannya yg lain ikut tertawa.

Michel memainkan HPnya sebentar sehingga tak lama terdengarlah sebuah lagu dangdut darinya.
Michel : Tinah, coba kau hibur kami. Kau berjogetlah ikuti lagu ini. Coba kau liukkan bokong dan pinggulmu ya.

Bu Tinah tak punya pilihan lain kecuali mengikuti perintah Michel. Sebenarnya dia tak pandai menari, maka dia sebisanya saja mengikuti alunan lagu itu.

Aldo : Coba kau buka celana dalemmu itu seraya meliukkan pinggulmu.

Bu Tinah pun mengikuti perintah Aldo. Dia menurunkan celana dalem pinknya pelan-pelan melewati bokongnya, sampai pahanya, terus turun ke lututnya hingga keluar gelang kakinya.

Semua lelaki mesum itu mulai menikmati goygan Bu Tinah yg ternyata lumayan seksi. Bokongnya yg memang bahenol terlihat sangat indah bergoyg waktu diliukkan berputar, mirip goyg inul akan tetapi dgn gerakan yg lebih pelan.

Marco langsung mendekati Bu Tinah dan ikut bergoyg di belakangnya seraya tangannya meremas-remas bokong Bu Tinah dan kemaluannya terkadang di sentuhkan ke belahan bokongnya.Yg lain menonton seraya terus meremasi kemaluannya masing-masing.

Pak Parmin pun sebenarnya cukup menikmati pemandangan ini. Dia tak pernah menygka bahwa isterinya bisa menari seerotis itu. Akan tetapi kehadiran Marco di belakang Bu Tinah seraya menjamah bokong isterinya turut membuat emosinya tetap terbakar.

Waktu lagu habis, Bu Tinah pun dipanggil mendekat ke Michel di sofa. Michel meludahi kepala kemaluannya hingga mengkilap, kemudian menyuruh Bu Tinah mengangkang dan mengoleskan ludahnya di kemaluan Bu Tinah. Bu Tinah sempat menjerit tertahan kerana bagian sensitifnya tergesek tangan Michel.

Lalu Michel berbaring terlentang di sofa dan menyusuh Bu Tinah naik ke atasnya. Bu Tinah sempat ragu. Akan tetapi setelah melirik sebentar ke arah Pak Parmin, melihat pasangannya masih terancam pisau oleh Mokas, dia lalu naik ke atas tubuh Michel.

Bu Tinah mengerti keinginan Michel. Dia menggenggam kemaluan Michel, kemudian mengarahkan kepalanya ke lobang kemaluannya. Maka tak lama, kemaluan Michel pun sudah hilang ditelan kemaluan Bu Tinah.

Bu Tinah bergerak naik turun, kadang berputar, seperti halnya dia melayani Pak Parmin. Matanya terpejam tak ingin melihat paras Michel yg menjijikkan, sementara tangan Michel terus meremas buah dada Bu Tinah.

Tak lama kemudian Marco bergabung, mendorong tubuh Bu Tinah hingga tengkurap dan buah dadanya tepat di mulut Michel.

Sementara Marco mulai meludahi anus Bu Tinah hingga licin. Merasa sudah dicukup, maka didorongnyalah kemaluannya ke anus Bu Tinah. Awalnya Bu Tinah merasa kesakitan kerana ini pertama kalinya anusnya disodomi.

Akan tetapi kerana kenikmatan tersendiri di kemaluannya yg tersesaki kemaluan Michel yg lebih besar dari pada kemaluan pasangannya, ditambah pentil buah dadanya disedoti Michel, sakitnya tak terlalu terasa.

Aldo tak tinggal diam. Dia mendekatkan kemaluannya di mulut Bu Tinah. Melihat hal itu, Bu Tinah mengerti dan mulai mengoral kemaluan Aldo.

Jadilah semua lobang yg ada di tubuh Bu Tinah memberikan kenikmatan untuk kawan pasangannya, kecuali lobang telinga dan Steveung tentunya. Pak Parmin yg menyaksikan dari jauh pun mulai terangsang melihat isterinya terlihat menikmati ketiga kemaluan kawan-kawannya.

Sodokan kemaluan Michel pada Bu Tinah benar-benar menusuk hingga ke hati Bu Tinah sehingga dia mulai tak bisa menahan diri. Dirinya mengerang-erang kenikmatan melalui persetubuhan haram ini. Pinggulnya mulai bergerak tak karuan, kemaluannya mulai berkontraksi hingga tak tertahan lagi, dia mencapai puncaknya.

Baca Cerita Selanjut nya >> entot dengan tukang pijat yang seksi 

Waktu klimaks, gerakan Bu Tinah makin liar. ini membuat kemaluan Michel dan Marco terasa makin tersedot dan terputar sehingga mereka berdua pun tak kuat menahan kenikmatan itu, masing-masing memuncratkan maninya yg tinggal sedikit ke lobangnya masing-masing.

Aldo yg melihat gerakan erotis Bu Tinah pun langsung mengocok kemaluannya kuat-kuat hingga maninya menyembur ke paras Bu Tinah.

Tubuh Bu Tinah lunglai kelelahan, akan tetapi para lelaki langsung melepaskannya hingga Bu Tinah tertelungkup di sofa. Giliran Deneb, Sobirin dan Robert yg mengerjai Bu Tinah, dgn posisi yg sama, akan tetapi kini Bu Tinah terlentang, tak lagi tengkurap.

Deneb di bawah memasukkan kemaluannya ke anus Bu Tinah, Sobirin di atas juga memasukkan kemaluannya ke kemaluan Bu Tinah dan Robert mengocokkan kemaluannya ke mulut Bu Tinah.

Bu Tinah cuma bisa pasrah tubuhnya dihentak-hentakkan dari bawah dan atas dgn kemaluan-kemaluan kawan pasangannya yg mengisi lobang-lobang dirinya.

Pak Parmin tak bisa berbuat apa-apa melihat isterinya mencapai klimaks oleh sodokan kemaluan kawan-kawannya.

Sejujurnya pemandangan isterinya yg bugil dan sering kelojotan seraya mengerang membuat birahinya juga bangkit, akan tetapi perasaan terhina pun menumpuk di dadanya melihat kawan-kawannya menjadikan isterinya lebih hina daripada seorang perek.

Sementara Mirna telah dibopong Bryan ke kamarnya. Seluruh pakaian Mirna dilucuti tak terkecuali kerudungnya. Dihempaskannya tubuh Mirna ke ranjangnya, kemudian Bryan langsung menindih tubuh perempuan itu.

Tubuhnya yg langsing lemah gemulai dan putih mulus sangat kontras dgn tubuh Bryan yg hitam dan gemuk.

Bryan sempat menjilat kemaluannya supaya licin sehingga ia lebih mudah memerawaninya. Mirna berteriak kesakitan waktu kemaluan Bryan mulai menembus keperawanannya, akan tetapi mulutnya dibekap oleh tangan Parto, sementara Steven menyaksikan seraya menunggu giliran.

Begitu Bryan selesai, Steven langsung mengambil posisi terlentang di ranjang itu, kemudian dibantu Parto, Mirna diposisikan di atas tubuhnya sehingga kemaluan Mirna pas menelan kemaluan Steven.

Mirna tak perlu susah-susah menggerakkan tubuhnya kerana Steven terlihat bernafsu menyodok-nyodok kemaluan Mirna dari bawah sementara tangannya menggeraygi buah dadanya yg masih dalem pertumbuhan.

Parto tak tunggu lama langsung mengambil posisi di belakang Mirna,dan berusaha menganalnya. Akhirnya lobang siswi SMA itu terisi depan belakang. Mirna cuma bisa pasrah.

Waktu menunjukkan pukul setengah satu waktu kawanan mesum itu telah kembali berpakaian lengkap.

Bu Tinah terlihat sangat kelelahan tertelungkup di sofa, masih tanpa busana, sementara Mirna di kamarnya menangis sesenggukan menahan perih di kemaluan, anus dan terutama perih di hatinya. Dia sama sekali tak menygkan keperawanannya akan terenggut dgn cara seperti ini.

Mokas : Oke Min, sekali lagi makasih untuk malam ini.
Michel : iya Min, jangan dendam ya. Apabila kau ingin mencicipi isteriku, kau datang saja ke rumahku. Nanti bisa kuatur ya…
ikatan dan sumpalan mulut Pak Parmin sengaja tak dilepas supaya tak melawan, dan biarkan saja isteri atau bocahnya nanti yg membukakan.

Parto : Kapan-kapan kami mampir lagi ya ke sini. Jangan kapok ya… hahaha…
Semua terlihat tertawa puas, dan mereka mulai meninggalkan rumah itu. Mereka memasuki memasuki dua buah mobil X**** yg mereka sewa dari kota J. Mokas menyetir mobil pertama, sementara Robert mobil kedua.

Mereka melihat sekali lagi ke rumah kosan itu, rumah yg telah memberikan mereka kepuasan seksual yg belom pernah mereka dapatkan sebelomnya, kepuasan semu, kepuasaan sesaat, bahkan mungkin, kepuasan terakhir mereka di dunia ini.

*Breaking News – Keesokan harinya*

Dua buah kecelakaan terpisah terjadi di jalan tol C dini hari tadi. Kecelakaan pertama terjadi di km xx dan kecelakaan kedua terjadi di km xx.

Uniknya kedua kecelakaan melibatkan minibus X**** dgn ciri yg sama, yaitu ban depan sebelah kanan lepas dan rem blong sehingga kedua minibus tak dapat dikendalikan kerana dalem kecepatan tinggi dan menabrak pembatas jalan, kemudian terguling beberapa kali sebelom akhirnya terlempar ke luar jalan tol.

Semua korban berjumlah sepuluh orang tewas. Korban tewas merupakan peserta rapat koordinasi sebuah departemen di Jakarta. Belom diketahui apakah kecelakaan ini kerana kelalaian atau sabotase…

Share:

Promo Bonus Kejutan !!

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Cerita Sex - Perkosa Baby Sister Yang Seksi Dan Cantik

Perkosa Baby Sister Yang Seksi Dan Cantik Agen Poker Terpercaya - Perkenalkan saya Ranis Widyaningrum, usia saya 18 th. serta tingga...

Label

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.